TRIBUNWOW.COM - Warga Jepara sempat dibuat resah oleh kasus seorang kepala sekolah sebuah SMP negeri di Jepara diduga melakukan pelecehan seksual terhadap tujuh siswinya.

Kasus ini sempat menuai protes dari para murid di SMP tempat terduga pelaku berdinas.

Dikutip TribunWow dari TribunJateng, saat ini pelaku diketahui telah ditindak oleh pemerintah setempat.

Baca juga: Guru di Ende Cabuli 7 Siswi SD, Orangtua Korban Merasa Makin Sengsara: Membuat Saya Tambah Susah

Penjabat (Pj) Bupati Jepara Edy Supriyanta menyampaikan sudah menonaktifkan pelaku.

"Sudah dinonaktifkan. Perintah saya nonaktifkan (kepala sekolah tersebut). Masukkan ke kantor induk sambil kita selidiki permasalahan utamanya," kata Edy Supriyanta saat ditemui awak media, Senin (17/4/2023).

Terduga pelaku itu, kata Edy Supriyanta, sudah tidak tidak aktif lagi sejak Jumat (14/4/2023).

Seusai kejadian ini, pihaknya tidak tinggal diam. Dia akan mengumpulkan semua kepala sekolah, besok. Dalam pertemuan itu pihaknya akan memberikan pembinaan terhadal para kepsek.

"Jadi biar tidak ada kekerasan atau pelecehan seksual dan sejenisnya lagi," imbuhnya.

Baca juga: Cabuli 7 Siswi SD di Sekolah, Guru di Ende Mengaku Mimpikan Korban Sakit sebelum Lakukan Pelecehan

Sebelumnya diberitakan, seorang kepala sekolah di SMPN di Kecamatan Kembang, Kabupaten Jepara, diduga melakukan pelecehan seksual terhadap sejumlah siswinya.

Diduga 7 siswi mengalami pelecehan seksual secara verbal maupun fisik.

Informasi dugaan pelecehan seksual oleh kepala sekolah ini telah menyebar di lingkungan sekolah.

Sejumlah murid yang geram dengan tindakan cabul kepala sekolah telah menggelar demonstrasi di depan sekolah.(*)

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Diduga Lakukan Pelecehan Seksual Ke Siswi, Kepala Sekolah SMPN di Jepara Dinonaktifkan