Berita Viral

Viral Suami Tewas Mengenaskan dengan Tangan Diborgol, Wanita di Sumut Curiga Oknum Polisi Terlibat

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Elfan Fajar Nugroho
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Safitri Faujiah istri korban dan Suriono ayah dari Abdul Rahim (27) korban tewas seusai dihakimi warga karena dituduh ingin mencuri burung di komplek perumahan Sofia Zakaria, jalan Bhayangkara Kecamatan Padang Hilir, Kota Tebingtinggi, Sumatera Utara.

TRIBUNWOW.COM - Seorang pria bernama AR (27), tewas setelah dihajar dengan sadis oleh sejumlah warga di komplek Perumahan Sofia Zakaria, Kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara, pada Kamis (6/4/2023) lalu.

Dilansir TribunWow.com, pihak keluarga mengungkapkan kecurigaan akan adanya oknum polisi yang terlibat dalam penganiayaan tersebut.

Hal ini disimpulkan istri korban, Safitri Faujiah, yang melihat rekaman kejadian di mana suaminya jadi bulan-bulanan dengan kondisi tangan terborgol.

Baca juga: Viral Ngaku Pengedar Narkoba dan Ancam Bunuh Polisi, Pria di Malang Keok saat Dibekuk Petugas

Sebagaimana diketahui, AR dituding hendak mencuri burung peliharaan milik warga berinisial S (44).

Ia pun langsung menjadi sasaran amuk massa yang sempat melakukan pengejaran hingga akhirnya main hakim sendiri.

AR sempat ditelanjangi dan bahkan dilukai di bagian kemaluan dan tewas beberapa jam kemudian di RS Bhayangkara Tebingtinggi.

Saat dikonfirmasi, istri korban yang akrab disapa Fitri membeberkan kecurigaan bahwa suaminya dianiaya oknum polisi.

"Katanya ada gitu (pelaku diduga polisi), banyak, seperti badanya seperti oknum polisi semua di situ dan sangat keji," kata Fitri dikutip Tribun-Medan.com, Senin (10/4/2023).

Ilustrasi - (Kompas.com/Tribunnews.com)

Baca juga: Ditelanjangi dan Kemaluan Diinjak, Viral Pria Sumut Tewas Diamuk Massa Buntut Dituduh Mencuri Burung

Menurut Fitri, korban sempat kritis dan koma saat di rumah sakit sebelum kemudian meninggal dunia.

Ia membeberkan bahwa organ dalam AR sudah tak bisa lagi berfungsi dan ada kerusakan fatal di bagian kemaluan.

"Bagian dalam sudah rusak tidak berfungsi, bahkan kemaluannya juga sempat diinjak sama mereka," ungkapnya.

Sementara itu, pihak kepolisian telah menetapkan satu tersangka, yakni S sang pemilik burung peliharaan yang menuding korban.

Ia menjadi orang yang pertama meneriaki AR hingga kemudian ikut melakukan penganiayaan bersama warga lain.

"Satu pelaku sudah kami mengamankan berinisial S, salah satu tersangka pelaku penganiayaan secara bersama-sama terhadap Abdul Rahim, warga Paya Kapar, yang diduga mencuri burung miliknya. Akibat penganiyaan ini, korban tewas," terang Kasat Reskrim Polres Tebingtinggi, AKP Junisar Silalahi, Senin (10/4/2023) dikutip Tribun-Medan.com.

"Dari hasil penyelidikan, pelaku (pemilik burung murai batu) telah melakukan penganiayaan secara bersama-sama terhadap korban dan dari tangannya diamankan barang bukti berupa 1 potong kaos singlet bermotif loreng dan 1 potong celana pendek berwarna merah. Selanjutnya pelaku dibawa ke Polres Tebing Tinggi guna dimintai keterangan lebih lanjut," imbuhnya.

Baca juga: Berkali-kali Banting hingga Cekik Bocah 9 Tahun, Viral Video Oknum Guru Flores Timur Mengamuk

Kronologi

AR (27) mengembuskan napas terakhir di RS Bhayangkara Tebingtinggi, setelah menjadi korban amuk massa di komplek Perumahan Sofia Zakaria, Kota Tebingtinggi, Sumatera Utara, pada Kamis (6/4/2023) lalu.

Dilansir TribunWow.com, AR dikeroyok hingga tewas setelah dituduh hendak mencuri burung di rumah warga.

Baca juga: Ngebet Nikah tapi Jomblo, Pemuda di Purworejo Malah Lecehkan Anak-anak Sekolah, Videonya Viral

Dikutip Tribun-Medan.com, Minggu (9/4/2023), istri AR, Safitri Faujiah, berharap agar kejadian tersebut diselidiki secara tuntas oleh pihak kepolisian, sehingga tidak ada lagi peristiwa main hakim sendiri.

"Ya kami sangat berharap agar ini kasus diusut, agar hukum di Indonesia ini ditegakkan jangan pilih kasih apalagi ada orang yang main hakim sendiri, kami minta agar hukum dapat ditegakkan," tandasnya.

Ilustrasi Pembunuhan (TribunWow.com/Rusintha Mahayu)

Baca juga: Viral 15 Pelaku Klitih di Yogyakarta Keroyok Bocah 15 Tahun seusai Lempar Korban Pakai Batu

Sementara itu, sembari berlinang air mata, Suriono ayah dari korban, meratapi kematian mengenaskan anaknya.

"Mereka sudah kelewatan, tidak ada perikemanusiaan itu namanya. Begitu sadis penyiksaan yang mereka lakukan," tangisnya.

Sebelumnya, dilaporkan bahwa korban kepergok sedang berada di teras rumah warga ketika subuh.

Pemilik rumah yang tidak mengenal AR, langsung curiga dan menuding korban hendak mencuri burung peliharaannya.

AR sempat kabur saat dikejar pemilik rumah hingga kemudian berhasil diamankan oleh warga sekitar.

Dalam rekaman video amatir yang diambil warga, terlihat puluhan orang menelanjangi korban yang terkulai dengan tangan diborgol.

Sejumlah orang menghajar pelaku yang sempat meminta ampunan lantaran masih menanggung istri dan dua orang anak.

Namun, puluhan orang tersebut tetap menghujani korban dengan sejumlah pukulan hingga berdarah-darah.

Baca juga: Viral Soimah Ngaku Didatangi dan Diamuk Oknum Pajak Bersama Debt Collector, Ini Reaksi Ditjen Pajak

"Iya benar ada kejadian itu dimana seorang pria yang dituduh mencuri dihakimi masa di sekitar lokasi kejadian," ungkap Kasi Humas Polres Tebingtinggi AKP Agus Arianto, dikutip Tribun-Medan.com, Minggu (9/4/2023).

Korban langsung dibawa ke rumah sakit, namun meninggal dunia beberapa jam setelahnya.

Pihak Satreskrim Polres Tebingtinggi dan Polsek Padang Hilir telah turun tangan menangani kasus tersebut.

Sejumlah saksi dan bukti telah dikumpulkan untuk menyusun keterangan lengkap atas kasus ini.

"Sejumlah orang sudah dipanggil baik itu saksi untuk mengetahui peristiwa tersebut. Dan kasus ini tengah diusut untuk mencari pelaku penganiayaan tersebut," tandas Agus.(TribunWow.com)

Berita terkait lainnya