Terkini Internasional

Vietnam akan Lakukan Inspeksi Menyeluruh pada Aplikasi TikTok setelah Disebut Punya Konten Berbahaya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Diketahui aplikasi populer milik China baru-baru ini mengizinkan konten beracun, ofensif, palsu, dan takhayul di platformnya.

TRIBUNWOW.COM - Pemerintah Vietnam mengatakan akan menyelidiki operasi TikTok di negaranya.

Dikutip TribunWow.com dari Channel News Asia, pada Bulan Mei akan diadakan inspeksi tersebut untuk memastikan platform video TikTok sudah mematuhi peraturan tentang manajemen konten.

Selain itu juga ditegaskan soal pembayaran pajak TikTok hingga kebijakan komersial.

Baca juga: Lirik Lagu Nabi Yusuf yang Viral di TikTok, Lirik Asli Milik Bimbo: Yusuf Yusuf Alaihi Salam

Diketahui aplikasi populer milik China baru-baru ini mengizinkan konten "beracun, ofensif, palsu, dan takhayul" di platformnya.

Hal ini yang dikhawatirkan, kata perwakilan kementerian Le Quang Tu Do dalam sebuah pernyataan minggu ini, Kamis (6/4/2023).

"TikTok, Facebook, dan YouTube semuanya adalah media sosial lintas batas dengan standar internasional."

"Namun saat beroperasi di Vietnam, platform tersebut harus mematuhi peraturan lokal tentang konten dan kewajiban pajak," kata Do.

Perusahaan mengatakan pada bulan Februari diberitahu oleh Otoritas Penyiaran dan Informasi Elektronik bahwa delegasi pemerintah akan mengunjungi kantornya di Vietnam pada kuartal kedua.

Baca juga: Lirik Lagu Balada Nabi Yusuf, Viral di TikTok: Sebelas Bintang Matahari dan Rembulan Malam

"Ini adalah kegiatan inspeksi interdisipliner yang direncanakan oleh pemerintah dan sejalan dengan undang-undang Vietnam untuk perusahaan yang beroperasi di Vietnam, tidak hanya TikTok," kata TikTok Vietnam melalui email.

Platform tersebut menghapus 1,7 juta video atas permintaan pemerintah Vietnam pada kuartal keempat tahun lalu, karena dianggap melanggar kebijakan pemerintah, menurut data perusahaan.

Dalam sebuah pernyataan kepada Reuters, TikTok Vietnam juga mengatakan telah meningkatkan pedomannya yang diharapkan berlaku mulai 24 April.

Hal ini dimaksudkan agar lebih transparan tentang peraturannya dan bagaimana penerapannya.

Saat ini aplikasi tersebut memiliki hampir 50 juta pengguna di Vietnam berusia 18 tahun ke atas, kata pemerintah dalam pernyataan terpisah, mengutip data dari perusahaan riset DataReportal. (TribunWow.com/ Tiffany Marantika)