TRIBUNWOW.COM - Taktik dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah, berinsial TH (45) alias Mbah Slamet akhirnya terungkap.
Dilansir TribunWow.com, Mbah Slamet mengaku menghabisi nyawa 12 korbannya menggunakan cairan potas.
Kapolres Banjarnegara, AKBP Hendri Yulianto mengatakan dukun yang sesumbar bisa menggandakan uang ini membunuh korban setelah melakukan ritual.
Baca juga: Akal Bulus Dukun Abal-abal yang Viral Bunuh 12 Pasien, Cairan Ampuh Buat Korban Tewas Tak Berdaya
Saat melancarkan aksinya, Mbah Slamet mengajak korban ke kebun yang berjarak 500 meter dari rumahnya.
Mbah Slamet berjalan di jalan setapak berbatu dan perkebunan kol.
Sesampainya di lokasi, Mbah Slamet memberi minuman ringan yang sudah dicampur potas dan obat penenang.
"Berangkat biasanya pukul 16.00 WIB. Ritual sekitar satu jam, cuma ngobrol di sini," ujar Hendri, dikutip dari Kompas.com, Rabu (5/4/2023).
"Setelah agak malam baru disuruh minum (yang telah dicampur potas)."
Menurut Mbah Slamet, korban tewas hanya dalam waktu lima menit.
Baca juga: Serius Ingin Nikahi Siswi SMP Asal Polman, Bule Prancis Viral Ini Datangi KUA, Siap Nikah Mei 2023
Saat meregang nyawa, korban pun tak berteriak atau merasakan keanehan lainnya.
Korban hanya merasa sedikit mual lalu tewas seketika.
"Kalau sudah betul-betul mati baru dikubur. Kalau belum mati enggak berani ngubur," ucap Slamet.
Saking ampuhnya cairan potas dicampur obat penenang, Mbah Slamet menyebutnya sebagai cairan ajaib.
Setelah memastikan korban tewas, Mbah Slamet langsung menggali lubang untuk mengubur jasad para pasiennya.
Di hadapan polisi, Mbah Slamet sudah melancarkan praktik penggandaan uang abal-abal sejak 2020 lalu.
Sejak itu pula, ada 12 korban meregang nyawa di tangan Mbah Slamet.
Beberapa di antaranya yakni pasangan suami istri dan empat perempuan.
Ketika ditanya, Mbah Slamet mengaku tak ingat nama 12 korban pembunuhannya.
Baca juga: Akal Bulus Dukun Abal-abal yang Viral Bunuh 12 Pasien, Cairan Ampuh Buat Korban Tewas Tak Berdaya
Motif Pembunuhan Berantai
Semua korban dikubur di tempat yang sama, di sebuah kebun Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara.
Bahkan, ada beberapa mayat korban yang dikubur dalam satu lubang.
Polisi tak menutup kemungkinan jumlah korban kekejian Mbah Slamet bisa bertambah.
Di hadapan polisi, Mbak Slamet mengaku menghabisi nyawa korban dengan cara diracun.
Ia nekat membunuh korban karena kesal terus ditagih hasil pengandaan uang tipu-tipu yang dilakukannya.
Kasus ini terbongkar saat anak seorang korban melapor ke polisi dan mengaku kehilangan ayahnya.
Korban berinisial PO (53), warga Sukabumi, Jawa Barat.
Sedangkan anaknya berinisial GE.
Baca juga: Viral Dukun Pencabut Nyawa asal Banjarnegara, Cari Mangsa Lewat Facebook dan Bunuh dengan Racun
Berdasarkan pengakuan GE, PO sempat mengajaknya bertemu Mbah Slamet di Wonosobo pada Juli 2022 lalu.
Sesampainya di Wonosobo, mereka mengajak korban ke rumahnya.
Di rumah itu, PO mengutarakan niatnya untuk menggandakan uang.
Selepas itu, PO dan GE kembali ke Sukabumi.
Pada Senin (20/3/2023), korban kembali datang ke Banjarnegara tanpa ditemani anaknya.
Sesampainya di rumah Mbah Slamet, korban sempat mengirim pesan kepada sang anak untuk berjaga-jaga.
"Ini di rumah Mbah Slamet, buat jaga-jaga kalau umur ayah pendek, misal tidak ada kabar sampai Minggu langsung hubungi ke aparat," isi pesan PO kepada anaknya.
Namun, ponsel korban tiba-tiba tak bisa dihubungi pada Jumat (24/3/2023).
Kapolres Banjarnegara, AKBP Hendri Yulianto mengatakan Mbah Slamet selama ini memiliki tangan kanan berinisial BS.
"Modus operandinya tersangka ini memiliki tangan kanan bernama BS," ungkap Hendri, dikutip dari TribunJateng, Selasa (4/4/2023).
"BS inilah yang mengupload info di Facebook bahwa Slamet adalah orang pintar."
"Akhirnya BS mempertemukan antara korban PO dan Mbah Slamet," imbuhnya.
Baca juga: Senegal Sewa Dukun Sakti untuk Obati Sadio Mane demi Piala Dunia 2022, Sekjen FIFA: Butuh Keajaiban
Namun di tengah perjalanan, Mbah Slamet merasa kesal karena terus ditagih hasil penggandaan uang.
Selain karena kesal, Mbah Slamet juga takut dilaporkan korban ke polisi.
Ia akhirnya nekat meracuni korban dan menguburnya di jalan setapak menuju hutan Desa Wanayasa.
"Tersangka menjanjikan dapat menggandakan uang sampai Rp5 miliar," kata Mbah Slamet.
"Pengakuan tersangka melakukan penipuan kepada lima orang yang masing-masing dari mereka ada yang memberikan uang Rp40 juta sampai yang Rp50 juta." (TribunWow.com)