Pilpres 2024

Ancam Bubarkan Koalisi, Cak Imin Bahas Isu Duet Ganjar Pranowo- Prabowo: Partai Apa yang Mengusung?

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto kiri: Ketum Partai Gerindra sekaligus Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto, Kamis (2/2/2023). Foto kanan: Ganjar Pranowo saat hadir di acara HUT KE-50 PDI Perjuangan, Selasa (10/1/2023). Terbaru, Cak Imin buka suara soal wacana duet Ganjar dan Prabowo, Kamis (16/3/2023).

TRIBUNWOW.COM -Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menanggapi negatif isu duet Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

Dilansir TribunWow.com, Cak Imin bahkan memastikan koalisi Partai Gerindra dan PKB dipastikan bubar jika dirinya tak dipasangkan dengan Prabowo.

Ia pun mempertanyakan partai mana yang akan mengusung pasangan calon tersebut.

Baca juga: Menakar Peluang Anies Baswedan Menang jika Lawan Duet Prabowo-Ganjar Pranowo, Jadi Lawan Terkuat?

Pasalnya, Ganjar yang merupakan kader PDIP, hingga kini belum dinobatkan sebagai kandidat capres oleh partainya.

Karenanya, saat ditemui di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Kamis (16/3/2023), Cak Imin mempertanyakan apakah pasangan tersebut sudah resmi didukung partai tertentu.

"Partai apa yang mengusung? Yang mengusung partai apa?," tanya Cak Imin dikutip kanal YouTube Tribunnews, Jumat (17/3/2023).

"Sampai sekarang belum ada partai yang mengusung."

"Yang jelas PKB mengusung saya. Sementara partai-partai yang usung (Prabowo-Ganjar) itu ide dari mana. Belum ada yang mengajukan ke saya," imbuhnya.

Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto (kiri) berjabat tangan dengan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar saat tiba di Kantor DPP PKB di Jakarta Selatan, Senin (14/10/2019). Pertemuan tersebut dalam rangka silaturahmi serta membahas isu-isu politik terkini. Tribunnews/Irwan Rismawan (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Baca juga: Ramai Wacana Ganjar Pranowo-Prabowo Subianto, Gerindra dan PDIP Ngotot Rebutan Kursi Capres

Sebagaimana diketahui, Cak Imin selama ini digadang-gadang akan diusung menjadi cawapres Prabowo jika melaju ke Pilpres 2024.

Karena alasan itulah Partai Gerindra dan PKB tergabung bersama dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).

Namun, keberadaan Ganjar yang kini santer disebut akan berpasangan dengan Prabowo, jelas mengancam kedudukan Cak Imin.

Bahkan, petinggi PKB itu pun terang-terangan menyatakan bahwa koalisi partainya dengan Gerindra akan bubar jika Prabowo memilih Ganjar sebagai pendamping.

"Ya berarti koalisinya bubar dong, ya toh?," ucap Cak Imin dikutip Kompas.com, Kamis (16/3/2023).

Ia pun mengatakan PKB tidak tertarik dengan wacana duet pasangan Ganjar-Prabowo.

"Saya masih meyakini Pak Prabowo paling memungkinkan untuk kita usung. Paling dekat, paling memungkinkan," ujar Cak Imin.

Ditegaskan pula bahwa baru dirinya dan Prabowo saja yang masih solid didukung koalisi Partai Gerindra dan PKB.

"Sampai hari ini solid. Bahkan usulan pasangan baru alternatif belum pernah muncul dalam rapat-rapat kita dengan Gerindra," tandasnya.

Baca juga: Buntut Dukung Ganjar Pranowo Nyapres, PAN Dituding Cari Keuntungan, Pengamat: Apa Sudah Izin PDIP?

Lihat tayangan selengkapnya dari menit ke-05.53:

Duet Ganjar Pranowo dan Prabowo Tiada Tanding

Wacana pemasangan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024 semakin santer digaungkan.

Dilansir TribunWow.com, pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno menilai duet tersebut akan menjadi kubu yang sulit terkalahkan.

Ia pun membeberkan sosok yang dinilai lebih potensial jika didapuk menjadi capres.

Baca juga: Ramai Wacana Ganjar Pranowo-Prabowo Subianto, Gerindra dan PDIP Ngotot Rebutan Kursi Capres

"Lebih memungkinkan dan akan lebih memenangkan pertarungan sebenarnya kalau Ganjar capres, Prabowo cawapres. Kan begitu kalkulasi politik statistiknya," beber Adi dikutip Kompas.com, Selasa (14/3/2023).

Menurut Adi, Ganjar lebih memiliki keunggulan di sejumlah aspek jika dibandingkan dengan Prabowo.

Utamanya menilik hasil survei sejumlah lembaga yang menunjukkan Ganjar memiliki elektabilitas di atas 30 persen.

Apalagi PDIP sebagai partai yang menaungi Ganjar juga terbukti telah memenangkan pemilu dua kali berturut-turut.

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto bersama Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melihat panen padi di Desa Lajer, Kecamatan Ambal, Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (9/3/2023). (Instagram/@prabowo)

Baca juga: Tak Latah Dukung Ganjar Pranowo sebagai Kandidat Capres, PPP Diprediksi akan Berkoalisi dengan PDIP

"Soal daya adaptasi dan penerimaan publik, dari segi kepartaian, dari figur, tentu PDIP dan Ganjar jauh lebih diterima oleh publik, terutama dari angka-angka survei, ketimbang Gerindra dan Prabowo," kata Adi.

Di sisi lain, pasangan Ganjar dan Prabowo dinilai akan menjadi duet yang saling melengkapi, utamanya dari perolehan suara.

Pasalnya, Prabowo menguasai daerah yang kurang menghasilkan suara bagi Ganjar, dan begitupun sebaliknya.

"Dari berbagai simulasi kalau Ganjar dipasangkan dengan Prabowo Subianto tak ada lawan yang bisa sepadan dan bisa dipastikan bisa menang," imbuhnya.

Adi juga menilai, senioritas bukan menjadi alasan untuk menentukan capres.

"Saya kira senoritas itu tidak ada kaitannya dengan elektabilitas. Joko Widodo dengan Jusuf Kalla di 2014 jelas lebih senior JK, tapi menang. Pemilu 2019, Kiai Ma'ruf Amin jadi cawapresnya Jokowi, lebih senior, dan menang," tandasnya dikutip Kompas.com.(TribunWow.com/Via)

Baca Artikel Terkait Lainnya