Pemilu 2024

Soal Kabar Wiranto Gabung PAN untuk Pemilu 2024, Pengamat Nilai Ada Keuntungan: Pemilihnya Lebar

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Wiranto saat pelantikan di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (13/12/2019).

TRIBUNWOW.COM - Pengamat sekaligus Direktur Eksekutif ALGORITMA Aditya Perdana mengatakan soal kemungkinan Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Jenderal (Purn) Wiranto gabung ke Partai Amanat Nasional (PAN).

Aditya Perdana menyebut ada sejumlah kemungkinan dari isu bergabungnga Wiranto ke Partai Amanat Nasional (PAN).

“Kabar yang menyatakan bahwa Wiranto bergabung ke dalam PAN juga bisa dipahami dengan jelas,” kata Aditya, dikutip Senin (20/2/2023).

Baca juga: PDIP akan Berkoalisi dengan Partai Lain untuk Pemilu 2024, Puan Maharani Lanjutkan Safari Politik

Dosen FISIP UI ini menilai bahwa kemungkinan bergabungnya Wiranto karena dia masih memiliki relasi yang kuat dengan kantung pemilih muslim.

Potensi ini, kata dia, tentunya akan dimanfaatkan oleh partai yang diketuai Zulkifli Hasan tersebut.

Aditya menambahkan bahwa Wiranto juga memiliki peran penting dalam menghubungkan PAN ke Presiden Joko Widodo (Jokowi), termasuk di dalam pemerintahan itu sendiri.

Di sisi lain, sambung dia, PAN tentu harus memperhatikan Presidential Treshold untuk Pemilu 2024 mendatang.

Baca juga: Pemilu 2024 Masih Didominasi Pemilih Muda, KPU Susun Program Khusus untuk Jaring Suara

Sehingga, PAN membutuhkan figur yang dapat mendekatkan partai dengan kelompok pemilih Islam yang lebih moderat, pemilih nasionalis religius.

“Agar ceruk pemilihnya bisa lebih lebar,” ucapnya.

 “Figur tersebut menurut saya ada di Wiranto sebagai mantan pimpinan partai politik yaitu Hanura.”

“Dalam konteks Wiranto dan PAN, ada pertimbangan sosiologis dan kultural yang menjadi alasan mendekatkan keduanya saat ini,” tukas Aditya.

Mantan ketua umum partai politik (parpol) yang bakal bergabung dengan PAN akan diumumkan oleh Ketua Umum Zulkifli Hasan saat Rakornasi di Semarang pada 26 Februari 2023.

Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto, kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (15/2/2023).

"Ya, itu insyaAllah diumumkan di Rakornas tanggal 26 Februari di Semarang," ungkap Yandri.

Baca juga: Jelang Pemilu 2024, Bawaslu, KPU, Dewan Pers, dan KPI Sepakati Pengawasan Berita Hoaks hingga Fitnah

Menko Polhukam, Mahfud MD (kiri) didampingi mantan Menko Polhukam, Wiranto memberikan keterangan usai melakukan serah terima jabatan (sertijab) di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Rabu (23/10/2019). Presiden Jokowi menunjuk Mahfud MD sebagai Menko Polhukam menggantikan Wiranto dalam Kabinet Indonesia Maju Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha)

Lebih lanjut, Yandri memberi bocoran terkait latar belakang mantan ketum parpol yang akan bergabung dengan PAN itu. 

Yandri menyebut sosok itu saat ini berada di pemerintahan dan merupakan seorang purnawirawan.

"Yang mantan ketum ini insya Allah betul apa ya. Sekarang Beliau di pemerintahan, mantan purnawirawan," ujarnya.

"Iya akan diperkenalkan secara langsung oleh Bang Zulhas (Zulkifli Hasan) di acara rakornas," imbuhnya.

Selain mantan ketua umum, Yandri mengungkapkan PAN juga akan mengumumkan artis nasional yang akan bergabung. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Keuntungan PAN Jika Wiranto Bergabung: Raup Suara Pemilih Religius dan Nasionalis."