Pembunuhan Beracun di Bekasi dan Cianjur

Disorot Netizen, Ekspresi dan Sikap Tenang Pembunuh Berantai Wowon saat Tiru Suara Karakter Wayang

Penulis: anung aulia malik
Editor: Elfan Fajar Nugroho
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pembunuh berantai Wowon Erawan dengan tenang dan santai menjawab pertanyaan polisi soal keahlian menirukan suara dan mendalang.

TRIBUNWOW.COM - Wowon Erawan (60) sang pelaku pembunuhan berantai di Bekasi dan Cianjur dengan lihai memeragakan keahliannya menirukan suara beragam tokoh wayang.

Aksi ini dilakukan oleh Wowon saat dihadirkan dalam konferensi pers di hadapan pihak kepolisian.

Dikutip TribunWow dari YouTube tvOneNews, Kamis (2/2/2023), ekspresi tenang dan santai Wowon saat menirukan suara hingga mengaku menyuruh kroninya melakukan pembunuhan menjadi sorotan para netizen.

Baca juga: Pengakuan Wowon Tega Bunuh Anak Kandung Usia 2 Tahun: Saya Bilang ke Pak Solihin Habisin Saja

Wowon terlihat terbuka dan antusias menceritakan bagaimana ia dapat memeroleh keahlian menirukan suara.

"Waktu dulu aku suka magelaran wayang golek pak, cuma dikit-dikit bisa berubah suara," ujar Wowon.

Beberapa tokoh wayang yang suaranya ditirukan oleh Wowon adalah Gatot Kaca, Kumbayana, dan Rahwana.

Seusai memerlihatkan keahliannya menirukan suara tokoh wayang, Wowon menegaskan dirinya tak pernah turun tangan langsung membunuh orang.

"Aku cuma nyuruh doang pak, semua di tangan Pak Solihin," jelas Wowon.

Wowon lalu menjelaskan dirinya bisa memiliki kelihaian menirukan suara dan mendalang karena percaya diri dan berani.

Ekspresi Wowon yang tenang dan santai saat ditanyai oleh polisi mengundang perhatian netizen.

Banyak komentar warganet menyoroti ekspresi Wowon yang begitu santai.

"Aneh saja, dia tampak tidak merasa bersalah..... Gila... Dengan santai ngomong nyuruh orang membunuh,"tulis @MyWay.

"Hukum mati juga masih blm puas, di wajah kampungannya sama sekali gak ada penyesalan, seperti melecehkan hukum yg akan diterima si dunia apalagi di akhirat kelak !" ujar @Ijang Yudi.

"Ya allah tu mukanya ga ada rasa bersalah dan penyesalan," tulis @Eli Ikum.

"Psikopat... Ekspresi mukanya sedikiit pun tidak menunjukkan penyesalan.." tulis @Arief Mario.

Wowon Cs Pembunuh Berantai Raup Rp 1 M

Pelaku pembunuhan berantai Wowon Erawan alias Aki (60), Solihin alias Duloh (63) dan M Dede Solehuddin disebut telah menghimpun dana dari korbannya hingga sebanyak Rp 1 miliar.

Dilansir TribunWow.com, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan uang tersebut didapat dari setoran para TKW yang telah ditipu.

Di sisi lain, pihak kepolisian masih meragukan alasan di balik pembunuhan berantai tersebut hanya berkaitan dengan motif ekonomi.

Baca juga: Terungkap Identitas 9 Korban, Berikut Sosok Pelaku Pembunuhan Berantai terkait Keracunan di Bekasi

"Sejauh ini yang kami temukan ada aliran dana Rp 1 miliar," kata Hengki saat ditemui di Cianjur, Jawa Barat, Jumat (20/1/2023).

Dikutip Tribunnews.com, uang tersebut ditransfer secara berkala ke rekening pelaku Dede.

Adapun korban bersedia mentransfer karena tergiur tipuan pelaku yang menawarkan investasi penggandaan uang secara supranatural.

Namun, pihak kepolisian masih berusaha mendalami fakta-fakta yang ada untuk menguak kasus tersebut secara tuntas.

"Ini masih kita dalami, ini kan baru dua hari yang lalu, penyidikan kami ini sifatnya berkesinambungan, dari fakta ini kita dalami, ketemu fakta kita dalami lagi, sehingga apakah ada kemungkinan tersangka dan korban yang lain kita tuntaskan semua. Termasuk dalam motif," lanjutnya.

Pelaku pembunuhan berantai, Wowon, saat ditangkap di rumahnya di Kampung Babakan Mande, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang, Cianjur, Jawa Barat, pada Selasa (17/1/2023). (YouTube Kompastv)

Baca juga: Nikahi Ayah Tiri, Ibu yang Tewas bersama 2 Anak di Bekasi Ternyata Diracun? Keluarga Ungkap Keanehan

Terkait aliran dana ini, Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indriwienny Panjiyoga, menjelaskan uang tersebut ditransfer tiap bulan oleh sejumlah TKW.

"Itu akumulasi, bukan sekali transfer, tapi continue per bulan. Kalau dari rekeningnya ini dari April 2019," kata Panji.

"Ini masuk ke rekening Dede Solehudin, tapi fisik ATM dipegang tersangka Wowon."

Sebagaimana diketahui, kasus pembunuhan berantai tersebut terungkap karena tewasnya 3 keluarga di Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat.

Korban yang tewas adalah keluarga dari Wowon, yakni Ai Maimunah (40) istrinya, serta anak tirinya, Ridwan Abdul Muiz (23) dan Muhammad Riswandi (17).

Setelah penyidikan, pihak kepolisian menemukan 6 korban lainnya, di mana 3 korban dikubur di rumah Wowon di Cianjur, Jawa Barat.

Sementara 2 korban dikubur di kontrakan yang pernah ditempati Wowon di Cianjur, dan 1 korban dibuang ke laut.

Namun, pihak kepolisian masih menyangsikan bahwa pembunuhan ini murni hanya karena motif ekonomi.

Pasalnya, pelaku tega mengorbankan putrinya NR (4) yang selamat, dan anaknya Bayu (2) yang dikubur di Cianjur.

"Kalau motif ekonomi kenapa dua anak dibawah umur seperti balita atas nama Bayu dan Neng Ayu ini yang harus dikorbankan oleh mereka," kata Hengki dikutip Tribunnews.com.

(TribunWow.com/Anung/Via)

Berita lain terkait