Terkini Daerah

Fakta Lain Pria Pembunuh Siswi SMP di Sukoharjo Ternyata Kerap Cabuli Ibu Mertuanya

Penulis: anung aulia malik
Editor: Elfan Fajar Nugroho
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengakuan N selaku istri dari tersangka Nanang Trihartanto (21) pembunuh siswi SMP di Sukoharjo EJR (14).

TRIBUNWOW.COM - Nanang Trihartanto (21) pelaku pembunuhan siswi SMP di Sukoharjo ternyata sempat melakukan pelecehan seksual terhadap ibu mertuanya sendiri.

Kejadian ini terjadi sebelum Nanang menghabisi nyawa EJR (14) yang jasadnya ditemukan di Kecamatan Grogol pada Selasa (24/1/2023).

Dikutip TribunWow dari Tribunnews, informasi ini disampaikan oleh istri tersangka yakni N yang sebelumnya telah kabur karena pernah diancam akan dibunuh sang suami.

Baca juga: Tampang Pelaku Pembunuhan Siswi SMP di Sukoharjo, Tak Puas Open BO di MiChat, Kerjaan Manusia Silver

N menyampaikan, informasi tersebut ia dapat dari pengakuan ibunya sendiri.

Ibu mertua tersangka mengaku pernah tiga hari disandera tanpa makan hanya minum.

"Terus tangannya diikat, mulutnya dibungkam terus dilakukan (pelecehan seksual)," jelas N.

Menurut keterangan N, pelecehan seksual dilakukan oleh pelaku terhadap ibu mertua di setiap hari Kamis tanpa alasan yang jelas.

N mengaku berencana membuat laporan polisi terhadap tersangka.

Sebelumnya diberitakan, EJR (14) ternyata menjajakan dirinya menggunakan sebuah aplikasi dan tewas dibunuh oleh seorang pelanggannya yang bernama Nanang Trihartanto (21).

Dikutip TribunWow dari TribunSolo, pelaku yang diketahui merupakan warga asal Kartasura sempat memesan korban melalui sebuah aplikasi media sosial.

Foto kiri: Tampang Nanang Trihartanto (21), warga Kartasura yang menghabisi teman kencannya SMP, EJR (14) dimunculkan di hadapan publik di Mapolres Sukoharjo, Rabu (25/1/2023). Foto kanan: Pemakaman siswi SMP, EJR (14) yang ditemukan tewas bersimbah darah dimakamkan di Astana Pondongan Lor, Selasa (24/1/2023). Ibunda menangis saat jenazah EJR tiba di rumah duka RT 2 RW 6 Banaran, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo hingga pemakaman. (TribunSolo.com/Anang Maruf)

Baca juga: Atlet MMA Elipitua Siregar Akui secara Sadar Bunuh Kakaknya Gara-gara Korban Ancam Bunuh sang Ibu

Awalnya pelaku mengajak bertemu dengan korban di Hotel Setyorini untuk melakukan hubungan suami istri.

"Nanang mengaku sudah ada transaksi, korban membanderol Rp 300 ribu untuk satu jam," kata Kapolres Sukoharjo, AKBP Wahyu Nugroho Setiawan saat jumpa pers dengan menghadirkan pelaku di Mapolres, Rabu (25/1/2023).

Namun karena saat itu hotel penuh, korban dan pelaku akhirnya bertemu di sebuah kos di daerah Kartasura.

Selama satu jam pelaku dan korban melakukan hubungan intim.

Pada saat itu, pelaku masih belum puas namun korban menyatakan waktu bercinta telah habis sesuai transaksi sebesar Rp 300 ribu.

Ketika mengantar korban pulang, pelaku mulai ingin menghabisi nyawa korban.

"Motif pembunuhan pelaku mengakui melum puas dan ingin menguasai harta korban termasuk uang yang sudah dikasih korban saat jam ke 1," jelas AKBP Wahyu.

Baca juga: Senang Diundang Anak Jokowi, Prabowo Subianto Puji-puji Kinerja Gibran di Solo: Saya Sangat Terkesan

Teman siswi SMP, EJR (14) yang ditemukan tewas bersimbah darah berdoa dipemakaman di Astana Pondongan Lor, Selasa (24/1/2023). (TribunSolo.com/Anang Maruf)

Pelaku menggunakan obeng dan pisau untuk menghabisi nyawa korban.

"Pelaku sempat membanting korban hingga terjatuh, dan korban sempat melawan, dikarenakan korban sudah kehabisan darah pelaku langsung menghabisi nyawa korban," ungkap AKBP Wahyu.

Pelaku kesehariannya bekerja sebagai manusia silver di daerah Kartasura dan sempat dibui karena kasus pencurian kendaraan bermotor di Magelang pada tahun 2020.

Kini pelaku dijatuhi Pasal 340 KUH Pidana atau Pasal 338 KUH pidana atau pasal 339 KUHP atau Pasal 365 ayat (3) KUHP atau Pasal 80 ayat (3) UU nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak.

"Ancaman hukuman seumur hidup dan paling berat hukuman mati," jelas AKBP Wahyu.

Sebelum korban tewas, dua teman korban sempat mengantar korban ke Hotel Setyorini, pada Selasa (24/1/2023) dini hari.

Setelah mengantar korban, kedua teman korban tak lagi mengikuti korban.

Korban kemudian hilang dan ponselnya tidak bisa dihubungi. (TribunWow.com/Anung)

Berita lain terkait