Konflik Rusia Vs Ukraina

Petinggi Militer AS dan Ukraina Gelar Pertemuan Rahasia di Polandia, Sebut Bahas Urusan Mendesak

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasukan militer AS memamerkan senjata HIMARS saat pameran militer di Arab Saudi, 6 Maret 2022. Terbaru, petinggi militer AS dan Ukraina bertemu di Polandia, Selasa (17/1/2023

TRIBUNWOW.COM - Pertama kalinya, perwira tinggi militer Amerika Serikat (AS) melakukan perjalanan ke Polandia untuk berbicara langsung dengan mitranya dari Ukraina, Selasa (17/1/2023).

Dilansir TribunWow.com, Ketua Kepala Staf Gabungan, Jenderal Angkatan Darat AS Mark Milley, bertemu selama beberapa jam dengan kepala militer Ukraina, Jenderal Valerii Zaluzhnyi.

Pertemuan tersebut dilaksanakan dengan agenda mendesak ketika perang Rusia di Ukraina mendekati kurun waktu satu tahun.

Baca juga: Pengakuan Komandan Wagner Rusia yang Kabur dari Perang Ukraina, Ungkap Kekejaman di Medan Perang

Zaluzhnyi mengatakan dia menguraikan kebutuhan mendesak pasukannya dengan Milley.

Sebagai informasi, keduanya telah sering berdiskusi tentang persyaratan militer Ukraina dan keadaan perang selama setahun terakhir, tetapi belum pernah bertemu.

Kolonel Angkatan Darat Dave Butler, juru bicara Milley, mengatakan kedua jenderal itu merasa harus bertemu langsung.

"Mereka telah berbicara secara teratur selama sekitar satu tahun sekarang dan mereka telah mengenal satu sama lain," kata Butler dikutip Al Jazeera, Selasa (17/1/2023).

"Mereka telah berbicara secara rinci tentang pertahanan yang coba dilakukan Ukraina terhadap agresi Rusia. Dan ketika Anda memiliki dua profesional militer yang saling memandang dan berbicara tentang topik yang sangat, sangat penting, terasa ada perbedaan."

Sukarelawan pasukan militer Ukraina saat menjalani upacara sumpah militer di Desa Novi Petrivtsi yang terletak di dekat Kiev, 23 Juni 2014. (SERGEI SUPINSKY/AFP)

Baca juga: Terkesan Salahkan Ukraina, Penasihat Zelensky Dihujat setelah Bahas Serangan Tewaskan 60 Warga Sipil

Butler mengatakan awalnya Zaluzhnyi diharapkan akan melakukan perjalanan ke Brussel untuk pertemuan NATO dan kepala pertahanan lainnya minggu ini.

Tetapi ketika menjadi jelas pada hari Senin bahwa hal itu tidak memungkinkan, Milley dan Zaluzhnyi dengan cepat memutuskan untuk bertemu di Polandia.

Menurut Butler, pertemuan tersebut hanya diikuti Milley dan enam staf seniornya, yang bepergian dengan mobil ke pertemuan tersebut.

Dia mengatakan pertemuan itu akan memungkinkan Milley untuk menyampaikan keprihatinan dan informasi Zaluzhnyi kepada para pemimpin militer lainnya selama pertemuan para pemimpin NATO.

"Milley akan dapat menggambarkan kondisi taktis dan operasional di medan perang dan apa yang dibutuhkan militer untuk itu, dan cara dia melakukannya adalah dengan memahaminya sendiri tetapi juga dengan berbicara dengan Zaluzhnyi secara rutin," ujar Butler.

Milley juga akan dapat menjelaskan pelatihan baru AS untuk pasukan Ukraina di area pelatihan Grafenwoehr di Jerman.

Baca juga: Karena Terlanjur Bantu Zelensky, AS dkk Dituding Larang Ukraina Berdamai dengan Rusia

100 Tentara Ukraina akan Dikirim ke AS

Sekitar 100 tentara Ukraina akan berangkat ke Amerika Serikat (AS) untuk memulai pelatihan sistem pertahanan rudal Patriot.

Dilansir TribunWow.com, para tentara terpilih itu akan diserahi tanggung jawab agar dapat mengoperasikan alat pertahanan udara canggih yang merupakan bantuan dari AS.

Hal ini membuat Kyiv semakin dekat untuk mendapatkan perlindungan yang telah lama diharapkan terhadap serangan rudal lanjutan Rusia.

Baca juga: Ukraina Berpotensi Dipaksa Negara-negara Barat untuk Berdamai dengan Rusia jika Hal Ini Terjadi

Dilansir Al Jazeera, Selasa (10/1/2023), Ukraina telah meminta agar AS menyediakan sistem pertahanan peluru kendali permukaan-ke-udara Patriot selama berbulan-bulan.

Pasalnya, sistem ini dapat melindungi wilayah mereka secara efektif karena dapat menargetkan pesawat terbang, rudal jelajah, dan rudal balistik jarak pendek.

Adapun jumlah orang Ukraina yang diberangkatkan ke Fort Sill di negara bagian Oklahoma, kira-kira sama dengan jumlah yang dibutuhkan untuk mengoperasikan satu baterai.

Ilustrasi. Senjata berat peluncur roket M142 yang dikirimkan oleh Amerika Serikat untuk Ukraina. (Fadel Senna/AFP)

Baca juga: Italia Belum Putuskan tentang Pasokan Senjata untuk Ukraina hingga Februari, Ini Alasannya

Pada hari Selasa (10/1/2023), juru bicara Pentagon Jenderal Angkatan Udara Pat Ryder mengatakan mereka juga akan belajar merawat baterai Patriot tersebut.

Keputusan Kyiv untuk mengeluarkan pasukan dari medan perang untuk berlatih melintasi Atlantik di AS dinilai tidak biasa.

Meskipun sebelumnya, mereka telah mengirim pasukan untuk pelatihan jangka pendek di pangkalan Eropa untuk sistem lain yang lebih kompleks, seperti Sistem Roket Artileri High Mobility jarak jauh.

Pelatihan penggunaan sistem rudal Patriot biasanya dapat memakan waktu beberapa bulan, tetapi menurut Ryder, pelatihan akan dipersingkat.

AS menjanjikan satu baterai Patriot pada bulan Desember sebagai bagian dari salah satu dari beberapa paket bantuan militer besar yang telah diberikannya kepada Ukraina dalam beberapa minggu terakhir.

Selama kunjungan akhir Desember ke AS, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan rudal Patriot akan membuat perbedaan yang signifikan dalam memperkuat pertahanan Kyiv melawan invasi Rusia.

Pekan lalu Jerman menjanjikan baterai Patriot tambahan.

Setiap baterai Patriot terdiri dari sistem peluncuran yang dipasang di truk dengan delapan peluncur yang masing-masing dapat menampung hingga empat pencegat rudal, radar darat, stasiun kontrol, dan generator.

Angkatan Darat AS mengatakan pihaknya saat ini memiliki 16 batalyon Patriot.

Baterai Patriot akan melengkapi berbagai sistem pertahanan udara yang telah dijanjikan oleh AS dan mitra NATO ke Ukraina.

Di mana dalam beberapa bulan terakhir, Jerman telah menjanjikan empat sistem pertahanan udara IRIS-T, AS juga telah menawarkan delapan Sistem Rudal Permukaan-ke-Udara Tingkat Menengah Nasional, atau NASAMS, dan sistem pertahanan udara Avenger.

Zelensky pada hari Selasa (10/1/2023), mengatakan kebutuhan Barat untuk memasok Ukraina dengan peningkatan jumlah senjata modern sangat penting karena Rusia sedang mengumpulkan kekuatan untuk eskalasi lain.

"Dunia bebas memiliki segala yang diperlukan untuk menghentikan agresi Rusia dan membawa kekalahan bersejarah bagi negara teroris itu," kata Zelensky dalam sebuah pidato video.(TribunWow.com/Via)

Berita terkait lainnya