Pilpres 2024

Buntut Manuver Sandiaga Uno, Prabowo Disebut Murka Tingkat Dewa, Berikut Tanggapan Gerindra

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Elfan Fajar Nugroho
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memberikan keterangan pers seusai meresmikan kantor Basan Pemenangan Presiden Gerindra di Jalan Letjen S, Jakarta, Sabtu (7/1/2023). Terbaru, Prabowo disebut marah tingkat dewa akibat manuver yang dilakukan Sandiaga Uno, Rabu (11/1/2023).

TRIBUNWOW.COM - Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, menilai Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sudah berada di puncak kemarahan.

Dilansir TribunWow.com, hal ini disimpulkan dari teguran Prabowo yang diduga ditujukan kepada kadernya sekaligus Menparekraf Sandiaga Uno.

Sementara itu, pihak Partai Gerindra memberikan tanggapan berbeda saat ditanya mengenai masalah tersebut.

Baca juga: Di Tengah Gaduh Kabar Sandiaga Uno Nyapres, Prabowo Posting Foto Wajah serta Tulis Pesan Ini

Ujang mengatakan kemarahan Prabowo tersebut terlihat dari pernyataan pedas yang diucapkannya secara langsung.

Padahal, Prabowo biasanya hanya memberi tanggapan melalui Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad maupun Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani.

"Kelihatannya ini marahnya Prabowo sudah tingkat dewa, biasanya kan lewat ketua hariannya, Dasco, menegur, atau menyindir Sandiaga Uno, atau lewat Ahmad Muzani sekjen-nya," terang Ujang dikutip Kompas.com, Rabu (11/1/2023).

Sandiaga Uno saat berorasi di hadapan ribuan simpatisan PPP, di sela silaturahmi akbar di peringatan Harlah ke-50 PPP, di Stadion Kridosono, Kota Yogyakarta, Minggu (8/1/2023). Sandiaga Uno menegaskan kehadirannya ke Harlah PPP ke-50, Minggu (8/1/2023) di Yogyakarta murni undangan sejak enam bulan lalu. (Tribun Jogja/Azka Ramadhan)

Baca juga: Kode Keras Sandiaga Uno Setia ke Gerindra: Keputusan Pak Prabowo adalah yang Terbaik

Menurut Ujang, sentilan Prabowo yang mempersilakan kadernya untuk angkat kaki jelas ditujukan pada wakil Partai Gerindra, Sandiaga Uno.

Hal ini diduga terkait manuver Sandiaga Uno yang belakangan terlihat merapat ke PPP terkait upaya pencapresannya.

"Saya melihatnya sangat jelas arahnya kepada Sandiaga Uno dianggap oleh Prabowo dan Gerindra sudah melampaui batas," kata Ujang.

"Karena bagaimana pun Gerindra sudah mendukung 100 persen bahwa Prabowo capres dan itu calon tunggal, tidak ada calon lain."

"Seandainya kalau ada yang bermanuver soal pencapresan, ya itu tadi, harus angkat kaki dan itu memang bagian dari penegakkan disiplin partai siapa yang tidak setuju dengan parpol ya harus keluar," tandasnya mengutip pernyataan Prabowo.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman, saat ditemui di Kompleks DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (10/1/2023), menyebut partainya tak ambil pusing soal manuver Sandiaga Uno.

"Saya sudah bilang, yang lain tidak penting bagi kami. Yang penting keputusan yang dibuat bersama, tidak satu ranting pun yang tidak sepakat Pak Prabowo (diusung menjadi) presiden," kata Habiburokhman dikutip Kompas.com.

Ia lantas menegaskan bahwa Partai Gerindra telah satu suara mendukung pencapresan Prabowo dalam Pilpres 2024.

"Sudah, lah. Anda tahu kalau Gerindra partai yang solid. Kita ini sudah dari 2008 sampai sekarang enggak pernah ada yang aneh-aneh. Kami kalau sudah memutuskan, tentu seluruh kader tegak lurus satu komando Pak Prabowo presiden 2024," kata Habiburokhman.

"Jadi sudah, lah. Kami lagi konsentrasi mempersiapkan kemenangan Pak Prabowo," imbuhnya.

Ia lantas berkomenter terkait sikap Sandiaga Uno yang kerap hadir di acara PPP, bahkan sampai absen dalam acara Peresmian Badan Pemenangan Presiden Partai Gerindra.

"Tanya ke beliau saja, seringnya bagaimana. Ketemu dengan siapa, bagaimana bentuk komunikasinya," tandas Habiburokhman.

Baca juga: Sandiaga Uno Bersedia Diusung Capres 2024, PPP Sebut Kader Prabowo Kebelet: Bernafsu Mendekat

Prabowo Subianto: Kalau Tidak Cocok dengan Saya, Cari Partai Lain

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Menteri Pertahanan Prabowo Subianto terang-terangan mempersilakan kadernya untuk pindah partai.

Dilansir TribunWow.com, Prabowo Subianto justru mempersilakan pihak yang sudah tak satu visi dengannya untuk hengkang secara baik-baik.

Prabowo Subianto pun memberikan respons saat ditanya apakah sindiran tersebut dilayangkan pada Menparekraf Sandiaga Salahauddin Uno yang dikabarkan akan gabung ke PPP.

Baca juga: Diisukan Petinggi Gerindra Bakal Pindah ke PPP, Sandiaga Uno Nyatakan Masih Patuhi Arahan Prabowo

Ditemui di Sekretariat Badan Pemenangan Presiden, Jakarta Barat, Sabtu (7/1/2023), Prabowo menjawab pertanyaan mengenai apakah dirinya pernah dikhianati saat berkecimpung di dunia politik.

"Mungkin, tapi yang penting Prabowo jangan bohong," ujar Prabowo dikutip Tribunnews.com.

Prabowo lantas mengajak para kader untuk menghormati rekan yang hendak keluar ataupun masuk ke partai politik.

Untuk mereka yang memilih berpisah dari Partai Gerindra ke parpol lain, Prabowo mengajak untuk melakukan persaingan secara sehat.

"Kalau mau pisah, pisah yang baik, silakan. Saya katakan semua partai baik, kita harus hormati orang yang mau masuk parpol, karena politik artinya upaya memperbaiki kehidupan rakyat. Kalau ada orang yang mau melakukan itu ya monggo, mari kita bersaing, kita adu program," ucap Prabowo.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno. Sandiaga Uno dikabarkan akan pindah dari Partai Gerindra ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP) demi menjadi capres 2024. (Instagram/@sandiuno)

Baca juga: Fakta Sandiaga Uno akan Tinggalkan Gerindra, Prabowo Subianto Tersenyum hingga PPP Tak Membantah

Prabowo legowo jika ada kadernya yang memilih untuk pindah partai.

Ia lantas mengisahkan saat dirinya berpamitan dari Partai Golkar secara baik-baik.

"Kalau tidak cocok dengan Prabowo, enggak apa-apa, cari partai lain. Pindah partai boleh dong. Aku juga di Golkar aku menghadap ketum, aku bikin surat pengunduran diri kepada Partai Golkar untuk pamit," tutur Prabowo.

Menurutnya, lebih baik mundur daripada membangkang tidak mengikuti garis kebijakan partai saat masih bergabung.

"Ini enggak benar. Ini tidak bagian dari kesetiaan team work, kekompakan kerja sama, baik itu yang membuat kita kuat dan unggul, kita tak berpikir sesaat, tapi jangka panjang untuk bangsa negara," ucap Prabowo.

Saat ditanya apakah pernyataan itu ditujukan kepada Sandiaga, Prabowo sontak berkilah.

"Kalian ambil kesimpulan sendirilah. Kita berpikir yang baik-baik," tandasnya.

Sementara itu, Sandiaga dalam video yang diunggah di Instagram pribadinya, Rabu (4/1/2023), menyatakan masih berada di bawah naungan Partai Gerindra.

Ia menyatakan bahwa partai tersebut merupakan wadah yang sudah membesarkan namanya, di mana Prabowo adalah inisiator agar dirinya bergabung ke politik.

"Sebagai kader Partai Gerindra, saya sampaikan bahwa semua langkah saya akan terkoordinasi dengan partai di mana saya bernaung, partai yang membesarkan saya dan tentunya saya bergabung di politik ini juga atas undangan dari Bapak Prabowo Subianto," terang Sandiaga dikutip Tribunnews.com.

"Jadi kami akan tegak lurus kepada Pak Prabowo. Ini adalah pimpinan tertinggi dan saya dalam Partai Gerindra memang mematuhi dan akan memaknai segala arahan yang diberikan beliau dan tegak lurus dengan keputusan beliau," tandasnya.(TribunWow.com/Via)

Berita lain terkait