TRIBUNWOW.COM - Wakil Presiden Maruf Amin menanggapi kehebohan mengenai bantuan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) yang digunakan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk merenovasi rumah 50 kader PDIP.
Dilansir TribunWow.com, Maruf Amin mengatakan bahwa bantuan tersebut layaknya tak dipolitisasi.
Terpenting, menurut Wapres, bantuan tersebut sampai dengan efektif untuk mereka yang benar-benar membutuhkan.
Baca juga: Bantu Renovasi Rumah Kader PDIP, Ganjar Pranowo Pakai Dana APBN dan Baznas: APBD Prov Tak Cukup
Ditemui di Cianjur, Jawa Barat, Rabu (4/1/2023), Maruf Amin menyebut bantuan Baznas berhak diterima masyarakat yang kekurangan apapun latar belakang partainya.
"Yang penting dia punya hak untuk memperoleh bantuan Baznas, apa pun partainya, itu saya kira tidak ada masalah. Karena itu, sebaiknya memang tidak dipartaisasi atau dipolitisasi," ujar Maruf Amin dikutip Kompas.com.
Dijelaskan kemudian bahwa penyaluran bantuan Baznas yang dilakukan dengan pemerintah daerah merupakan hal yang biasa terjadi.
Adapun mengenai siapa yang berhak, Maruf Amin meyakini bahwa Baznas sudah memiliki sistem sendiri untuk menyeleksi warga yang berhak menerima bantuan.
Hal tersebut, menurut Maruf Amin, tak perlu dikaitkan dengan partai-partai tertentu.
"Kalau nanti misalnya yang memperoleh (bantuan) itu pasti itu ada terkait dengan afiliasi kepartaian itu pasti ada. Kalau enggak partai ini, partai ini, partai ini," tandasnya.
Diketahui, menjelang hari ulang tahun (HUT) PDIP ke-50, Ganjar memberikan bantuan berupa renovasi rumah 50 kader PDIP yang tinggal dalam rumah tidak layak huni (RTLH).
Aksi bantuan Ganjar ini kemudian menjadi kontroversi, seusai Ganjar menginfokan bahwa Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) turut terlibat memberikan uang sebesar Rp 20 juta.
Dikutip TribunWow dari Tribunjateng, menanggapi kegaduhan ini, Ganjar menegaskan ia tidak pilih kasih dalam membantu warganya.
Baca juga: Ganjar Pranowo Kalah Jauh, Anies Baswedan Jadi Capres 2024 Paling Populer di Dunia Maya
Ganjar menyampaikan, sudah sejak lama Pemerintah Provinsi Jateng bekerja sama dengan Baznas terkait program pengentasan kemiskinan.
Selama ini Pemprov Jateng menghimpun zakat aparatur sipil negara (ASN) ke Baznas.
Kemudian program bantuan yang dilakukan adalah renovasi RLTH, pembangunan ratusan masjid, pondok pesantren hingga taman pendidikan Quran (TPQ).
Bantuan juga dilakukan dalam bentuk beasiswa pelajar dan mahasiswa serta pengobatan rakyat tidak mampu.
Sejak tahun 2013-2022 ini, sudah ada lebih dari satu juta rumah warga miskin yang direnovasi.
"Kita terbiasa gotong royong membangun rumah warga. Tidak peduli warga dari partai apa, golongan apa, ormas mana," jelas Ganjar, Sabtu (31/12/2022).
"Kalau kondisinya memang harus dibantu ya kita bantu," jelasnya.
Sebagai informasi, Ganjar melakukan aksi sosial menjelang hari ulang tahun (HUT) ke-50 PDIP.
Aksi sosial tersebut adalah membantu merenovasi rumah 50 kader PDIP yang hidup dalam rumah tak layak huni.
Dikutip TribunWow dari Instagram @ganjar_pranowo, aksi sosial ini dilakukan di beberapa wilayah di Jawa Tengah (Jateng).
Baca juga: Berita Ganjar Pranowo: Dikabarkan Berduet dengan Prabowo hingga Jalin Koalisi PDIP-Partai Gerindra
Pada kolom captionnya, Ganjar Pranowo menjelaskan bahwa progra renovasi rumah tidak layak huni (RTLH) sudah berlangsung sejak lama dan kini sudah ada belasan juta RTLH yang telah direnovasi.
Ganjar Pranowo menyampaikan, untuk dana yang digunakan tidak hanya dari APBD Provinsi Jateng saja karena tidak akan mampu.
Maka dari itu turut digunakan dana dari APBN hingga Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) serta bantuan dari para relawan.
Berikut caption lengkap yang ditulis oleh Ganjar:
"Mas Marwan ini salah satu Ketua Ranting PDI Perjuangan di Wonosobo. Saking semangatnya berjuang, beliau sampai lupa bahwa kediaman yang ditinggali juga butuh diperjuangkan.
Makanya langsung kita eksekusi bersama-sama. Material kita siapkan, untuk tenaga kita gotongroyong. Gotongroyong atau sambatan atau gugur gunung merupakan tradisi yang mesti terus kita rawat.
Bantuan renovasi RTLH kepada mas Marwan dan 49 kader PDI Perjuangan lainnya itu dalam rangka memperingati HUT ke 50 PDI Perjuangan.
Sekaligus melengkapi pembangunan RTLH yang kita lakukan di Jateng dan sudah mencapai 1,,14 juta rumah. Program ini akan terus kita gas pol dengan sistem pendanaan gotongroyong.
Ada yang dari APBN, APBD Provinsi, kabupaten, Desa, termasuk juga dari Baznas, CSR dan filantropis. Karena kita sadar, APBD Prov.
Tidak akan pernah cukup untuk menangani itu semua. Satu-satunya cara ya gugur gunung amrih becike. Yaitu kerja bareng demi kebaikan bersama."
Baca juga: Berita Ganjar Pranowo: Dikabarkan Berduet dengan Prabowo hingga Jalin Koalisi PDIP-Partai Gerindra
Di kolom caption, sejumlah warganet mempertanyakan alasan Ganjar menggunakan dana Baznas untuk renovasi RLTH kader PDIP.
"Mentang2 gubernur. Masak uang baznas buat kepentingan parpol. Emg PDIP g ada kas? Itu uang zakat woe," tulis @joni.devender.
"Bantu rehab dalam rangka ultah pdip, tp kok dari baznas?" ujar @iqbalmarief.
"Dari APBD atau dari Kantong pribadi Den ?" tulis @moedijadja.
"Niat bapak bagus,tapi Klau pake baznas mending jangan pak,apalagi pake APBD.nanti asumsinya jadi gak baik buat bapak,apalagi buat partai," ungkap @alfiansyah1506.(TribunWow.com/Via/Anung)
Berita lain terkait Ganjar Pranowo