Pilpres 2024

Tak Membantah Kabar Tinggalkan Partai Gerindra, Sandiaga Uno Justru Ungkit Isu Pilpres 2024

Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno dalam Debat Pilpres kelima di Holten Sultan pada Sabtu, 13 April 2019. Terbaru, Sandiaga Uno tak membantah dan tak mengiyakan soal kabar pindah ke PPP.

TRIBUNWOW.COM - Beberapa hari belakangan ini, ramai kabar menyebut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno akan segera meninggalkan Partai Gerindra.

Internal Partai Gerindra menyebut Sandiaga akan pindah ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Dikutip TribunWow dari Tribunnews, Sandiaga yang lama tak menanggapi kabar ini akhirnya buka suara.

Baca juga: Akan Tinggalkan Gerindra dan Prabowo, Sandiaga Uno Diprediksi akan Bernasib Baik di Pilpres 2024

Namun Sandiaga hanya memberikan jawaban diplomatis.

Tak membantah dan tak juga mengiyakan, Sandiaga hanya mengungkit bahwa perpolitikan Indonesia telah memasuki pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

"Tahapan Pilpres 2024 sudah dimulai, dinamika politik memang sudah sangat terasa," kata Sandiaga, Sabtu (31/12/2022).

"Namun, hingga saat ini, saya masih tercatat sebagai kader Partai Gerindra," ujarnya.

Dikutip TribunWow dari Tribunnews, pengamat justru melihat adanya potensi duet Prabowo-Sandi kembali terjadi di pemilihan presiden (Pilpres) 2024 nanti.

Analisis ini disampaikan Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno.

Adi menjelaskan, jika Sandiaga pindah ke PPP maka mantan duet Prabowo di Pilpres 2019 itu akan memiliki bargaining position sebab telah memiliki kendaraan politik yakni PPP.

Adi juga melihat Sandiaga memiliki ambisi maju di 2024 baik sebagai capres ataupun cawapres.

"Dalam konteks itulah harus dipahami bahwa yah Sandi cukup serius untuk maju di 2024 entah sebagai Capres ataupun sebagai Cawapres," ujar Adi, Kamis (29/12/2022).

Kendati demikian, Adi tak menutupi ada kemungkinan pindahnya Sandiaga adalah tanda bahwa duet Prabowo-Sandi tidak akan terulang lagi.

"Kalau memang takdir mempertemukan kembali antara Sandi dengan Prabowo maka sangat mungkin kedua partai ini akan berkoalisi Gerindra mengusung Prabowo, PPP mengusung Sandiaga Uno kalau takdir mempertemukan mereka di 2024," kata Adi.

"Jikapun takdir tidak mempertemukan mereka yah sangat mungkin antara Prabowo dan Sandi sama-sama maju tapi pisah jalan. Dalam politik kita itu perkara biasa."

"Dalam konteks itulah Sandi sangat mungkin berpasangan dengan Prabowo ataupun berpasangan dengan yang lain, misalnya dengan Ganjar Pranowo yang dalam beberapa simulasi survei juga cocok," ungkap Adi.

Kabar pindahnya Sandiaga awalnya justru diramaikan oleh internal Partai Gerindra sendiri.

Dikutip TribunWow dari Tribunnews, Wakil Ketua Umum PPP, Rusli Effendi tak menampik soal kabar ini.

Baca juga: Manuver Politik Sandiaga Uno, dari Kode Jokowi soal 2024 hingga Kini akan Tinggalkan Gerindra

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto (kiri) dan Menparekraf RI Sandiaga Uno (kanan). Terbaru jelang Pilpres 2024 Sandiaga memberi sinyal tidak akan bertahan di Gerindra. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Rusli bahkan mengakui memang mengajak Sandiaga bergabung dengan PPP.

"Saya sahabat dengan beliau kita ajak beliau ke PPP," kata Rusli saat dihubungi, Kamis (29/12/2022).

Dirumorkan, nama Sandiaga akan diumumkan pada perayaan HUT ke-50 PPP.

Namun Sandiaga sendiri sampai saat ini belum menyatakan mengundurkan diri dari Gerindra.

Sebelumnya diberitakan, Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad yang mengaku mendapat kabar Sandiaga pindah dari orang dalam PPP.

"Jadi saya pikir pernyataan Pak Sandi yang mau kemudian mencapreskan dan Pak Prabowo tidak masalah," ujar Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (28/12/2022).

"Saya pikir itu tidak perlu dijadikan polemik karena saya sudah mendengar kabar dari teman-teman Fraksi PPP bahwa Pak Sandi itu sebentar lagi sudah resmi menjadi anggota PPP."

Dasco menyampaikan, apabila Sandi telah resmi menjadi anggota PPP maka urusan Sandi menjadi capres adalah kewenangan PPP.

Sandi sendiri sampai saat ini belum menyatakan akan meninggalkan Partai Gerindra.

Dikutip TribunWow dari Tribunnews, saat ini disebut hanya Prabowo Subianto yang mengetahui betul manuver apa yang akan diambil oleh Sandiaga Uno di 2024 nanti.

Baca juga: Berita Ganjar Pranowo: Survei Indostrategi Ungkap 2 Alasan Prabowo Subianto Ungguli Ganjar di 2024

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto sempat menyampaikan sambutan dalam forum Global Food Security di Nusa Dua, Bali, Minggu (13/11/2022). (YouTube Atlantic Council)

Pernyataan ini disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon.

"Bagaimanapun Pak Sandi orang yang kita dukung kemarin sebagai seorang calon wakil presiden bersama Pak Prabowo."

"Tentu yang paling tahu dan paling dekat dengan Pak Sandi adalah Pak Prabowo," ujar Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (12/9/2022).

Pada akhirnya Prabowo lah yang akan menentukan nasib Sandi di Gerindra.

"Keputusan apa pun saya kira keputusan akhirnya kepada keputusan pak Prabowo sebagai ketum dan ketua dewan pembina di Gerindra," ujar Fadli.

Fadli menegaskan Gerindra sudah bulat mendukung Prabowo.

Ia mengatakan akan ada konsekuensi jika Sandi ingin maju sebagai capres di 2024.

Dikutip TribunWow dari Tribunnews, sebelumnya diberitakan, Sandi tak menutupi kemungkinan dirinya akan berkomunikasi dengan Prabowo jika ada partai yang mengusung dirinya sebagai capres di 2024.

"Saya akan terus berkomunikasi dengan beliau (Prabowo, red) kalau (sudah saatnya maju sebagai Capres), tapi kan belum saatnya politik," kata Sandi saat ditemui awak media di Gedung Nusantara I, Kompleks DPR/MPR RI, Kamis (8/9/2022) malam.

Namun Sandi menegaskan sampai saat ini dirinya masih fokus menjalankan tugas sebagai menteri pendamping Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Seperti yang diketahui Sandi masuk sebagai capres potensial dalam radar PPP.

Di sisi lain Gerindra memperingatkan akan ada konsekuensinya jika Sandi sebagai kader memiliki pilihan politik yang berbeda dari keputusan partai.

"Memilih jadi presiden, calon presiden yang dicalonkan partai lain itu enggak masalah tapi ada konsekuensi secara etik maupun secara moral," kata Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Jumat (9/9/2022).

Menurut Dasco kini Gerindra menunggu pilihan politik Sandi apakah ingin maju sendiri atau tidak.

Dasco menegaskan Gerindra sudah bulat megusung Prabowo sebagai capres di 2024.

Baca juga: Berita Prabowo Subianto: Dinilai Akrab dengan Jokowi, Ini Penyebab Prabowo Kian Populer di 2024

Meski tak sepopuler Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto, sosok Menparekraf Sandiaga Uno turut diperhitungkan dalam kontestasi pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Dalam musyawarah rakyat (Musar) I yang digelar oleh relawan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di Bandung, Jawa Barat, nama Sandiaga Uno muncul di posisi kedua capres yang paling banyak dipilih oleh para relawan dengan perolehan suara 986 orang atau 16,92 persen.

Dikutip TribunWow dari Tribunnews, sementara itu nomor satu ditempati oleh Jokowi dengan perolehan suara sebanyak 1.704 orang.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, dalam kanal YouTube Sandiuno TV, Senin (28/11/2021). Ia mengabadikan momen saat kapal yang ditumpanginya oleng. (YouTube Sandiuno TV)

Baca juga: Berita Prabowo Subianto: Jadi Sosok Capres 2024 Paling Dipercaya Publik karena Loyal ke Jokowi

Menanggapi hal ini, Partai Gerindra meyakini Sandi tidak akan mau maju bersaing melawan Prabowo di 2024.

Pernyataan ini disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Gerindra Ferry Juliantono.

“Kan itu relawan. Saya gak yakin Pak Sandiaga mau, karena hadir kan diacara Rapimnas,” kata Ferry Juliantono selepas acara rilis survei Poltracking Indonesia di Jakarta, Rabu (31/8/2022).

Ferry percaya Sandi akan menghormati keputusan Gerindra yang bulat mendukung Prabowo menjadi capres di 2024.

“Keputusan Rapimnas mencalonkan Pak Prabowo dan Pasti Pak Sandi akan mengormati proses keputusan yang ada di Rapimnas partai,” ucapnya.

Namun Ferry tak melarang jika ada relawan yang terus mendukung dan mendorong Sandi maju di Pilpres 2024.

Dalam Musra I relawan Jokowi, posisi ketiga ditempati Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang meraih 921 suara atau 16,10 persen.

Kemudian baru disusul oleh Ketum Gerindra Prabowo Subianto dengan 635 suara atau sebesar 11,10 persen.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat akan mendaftarkan partai Gerindra menjadi calon peserta pemilu 2024 di gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta Pusat, Senin (8/8/2022). Gerindra menjadi partai ke 17 yang mendaftar sebagai calon peserta pemilu 2024. (Tribunnews/Jeprima)

(TribunWow.com/Anung)

Berita lain terkait