Viral Medsos

4 Fakta Viral Video Sekelompok Pelajar di Tapanuli Tendang Nenek hingga Tersungkur, Ini Motif Pelaku

Penulis: Vintoko
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Viral video seorang nenek pejalan kaki ditendang oleh pelajar hingga jatuh tersungkur di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Minggu (20/11/2022).

TRIBUNWOW.COM - Viral video yang memperlihatkan sekelompok pelajar berseragam pramuka menendang seorang nenek.

Dikutip dari Tribun Medan, peristiwa itu terjadi di Angkola Timur, Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara.

Video itu viral seusai diunggah oleh beberapa akun media sosial, satu di antaranya adalah akun Facebook Cantikhrp Harahap pada Sabtu (19/11/2022) sore.

Baca juga: Viral Siswa SMP di Bandung Jadi Korban Bullying, Orangtua Tempuh Jalur Hukum, Sekolah Minta Maaf

Dalam video berdurasi 13 detik tersebut tampak segerombolan pelajar yang diduga melakukan konvoi menggunakan sepeda motor

Lalu, gerombolan pelajar ini tampak menghampiri seorang nenek yang kala itu sedang berjalan seorang diri.

Kemudian, para pelajar ini terlihat berbincang dengan nenek tersebut.

Tak lama, seorang pelajar turun dari atas sepeda motor jenis Honda Vario menghampiri si nenek.

Pelajar itu pun langsung menendang korban, hingga tersungkur.

Spontan, nenek tersebut langsung histeris dan meminta pertolongan.

"Tolong, tolong, tolong," jeritan nenek.

Baca juga: Viral Pura-pura Mati Suri, Kini Pria di Bogor Serahkan Diri ke Polisi, Ngaku Stres Berutang Rp 1,5 M

Kemudian, nenek ini pun langsung berlari, sementara para pelajar ini dengan cerianya meninggalkan korban di pinggir jalan.

Terbaru, Polres Tapanuli Selatan pun berhasil mengamankan enam remaja pelaku penganiayaan ini.

Berikut fakta-fakta tentang penganiayaan remaja terhadap seorang nenek:

1. Satu Siswa Lulusan Sekolah Agama

Polres Tapsel mengamankan enam orang remaja, mereka antara lain IH, ZA, VH, AR, RM dan ASH yang merupakan pelajar Sekolah Menengah Atas di Kabupaten Tapanuli Selatan.

Adapun ASH merupakan lulusan di salah satu sekolah keagamaan di Tapanuli Selatan.

Dikutip dari Instagram @etalasebintaro, dalam rekaman video yang beredar, IH diduga kuat menjadi sosok yang menendang nenek tersebut.

Sementara pelaku perekam video tersebut adalah ZA.

Atas kejadian ini, polisi mengamankan dua unit handphone milik ZA dan IH dan sebuah sepeda motor.

Untuk barang bukti yang kami amankan antara lain, dua unit handphone milik ZA dan IH serta satu unit sepeda motor nomor polisi T 3350 BK milik RM,” kata Kapolres Tapanuli Selatan AKBP Imam Zamroni dikutip dari Instagram @polres_padangsidimpuan.

Saat ini, lanjut Imam, pihaknya tengah mencari keberadaan korban dan keluarganya.

Sementara, para petugas masih memeriksa saksi-saksi lain yang berkaitan dengan peristiwa tersebut.

Baca juga: 19 Wanita dan Anak Disekap dan Dijadikan PSK di Pasuruan, Aksi Sindikat Berkedok Pengusaha Warkop

2. Kejadian Berulang, Motif Iseng

Kapolres Imam juga menjelaskan aksi ini bukan kali pertama yang dilakukan para pelaku.

Sebelum kejadin ini, sekira bulan September 2022 silam para pelajar ini juga pernah melakukan penganiayan terhadap korban.

"Jadi sebelumnya bulan September, ada video yang sempat viral juga tapi viralnya bersamaan kemarin."

"Mereka memukul ibu itu dengan sebatang kayu. Pelakunya sama dan korbannya juga sama," kata Imam kepada Tribun-Medan.com, Minggu (20/11/2022).

Ia juga membeberkan, motif keenam pelaku yang tega menganiaya nenek itu.

Para pelaku mengaku melakukan hal ini atas dasar iseng.

"Dari hasil pemeriksaan sementara iseng. Sambil bolos sekolah di hari Sabtu itu, mereka iseng berhentilah mau beri rokok sama korban, lalu satu orang pelaku terlalu over sehingga menendang korban," jelas Imam.

3. Korban Diduga ODGJ

Dikatakan Imam, pihaknya juga telah bertemu dengan korban.

Nenek tersebut diduga merupakan Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ).

Untuk mengetahui keadaan fisik dan jiwanya, pihak kepolisian saat ini tengah melakukan upaya dengan berkoordinasi bersama Dinas Sosial.

"Korban tadi dinihari sudah kami temukan keberadaan nya, kami amankan di Polres. Kami laksanakan pemeriksaan medis secara fisik, di rumah sakit Padang Sidempuan."

"Kami coba meminta keterangan korban, namun ternyata keterangannya tidak bisa jadi patokan. Cenderung ke gangguan jiwa."

"Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Sosial, untuk bersama-sama mencari keluarga korban, dan juga kita melaksanakan rehabilitasi di Dinas Sosial," jelas Imam.

Rencananya, pada Senin (21/11/2022) besok polisi dan Dinas Sosial Tapanuli Selatan akan membawa korban ke rumah sakit yang ada di Medan untuk memastikan kondisi kejiwaannya.

Baca juga: Berita Ridwan Kamil: Mimpikan Eril Jelang Hari Ulang Tahun, Atalia Praratya Sebut Dimintai Sesuatu

4. Kata Pengamat

Sementara itu, Pengamat Pendidikan, Indra Charismiadji memberikan tanggapannya video viral tersebut.

Indra menilai jika masyarakat Indonesia memang masih jauh dari kondisi masyarakat yang memiliki kemanusiaan yang adil dan beradab, sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Hal itu pun bisa terlihat dari sistem pendidikan nasional yang ada di Indonesia, yang masih belum bisa menjadikan bangsa yang cerdas dan Pancasilais.

"Jadi memang masyarakat kita masih jauh dari masyarakat yang memiliki kemanusiaan yang adil dan beradap sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, itu fakta."

"Kita lihat kenapa, ya kita lihat pada sistem pendidikan nasional kita, sudah belum menjadikan bangsa ini menjadi bangsa yang cerdas, bangsa yang Pancasilais atau belum," kata Indra dalam tayangan Live Program 'Kompas Petang' Kompas TV, Minggu (20/11/2022).

Lebih lanjut Indra menyebut kasus penendangan seorang nenek oleh pelajar ini menandakan Indonesia memiliki sistem pendidikan nasional yang salah.

Pasalnya selama ini sistem pendidikan di Indonesia selalu dianggap sama saja dengan kegiatan persekolahan semata.

Padahal, terdapat tiga sentral dalam pelaksanaan pendidikan, yakni pendidikan di rumah, pendidikan di sekolah, dan pendidikan di masyarakat.

Faktanya, hingga saat ini tiga sentral pendidikan tersebut tidak pernah dikembangkan dengan baik di Indonesia.

"Karena itu berarti problemnya ada di sistem pendidikan nasional kita, yang selama ini salah dalam mengimplementasikan. Karena sistem pendidikan itu dianggap sama dengan persekolahan, pendidikan itu sama dengan sekolah."

"Padahal pendidikan itu ada tiga sentral, rumah, sekolah, dan masyarakat. Itu yang enggak pernah disentuh, dalam arti dikembangkan untuk menjadi sistem pendidikan yang mencerdaskan kehidupan bangsa," terang Indra.

Oleh karena itu, kini banyak muncul kasus kekerasan oleh pelajar, termasuk aksi penendangan oleh pelajar Tapanuli Selatan kepada seorang nenek tersebut.

"Dan kita bisa lihat hasil akhirnya, di Tapanuli Selatan, bayangin anak sekolah berseragam itu menendang seorang nenek-nenek, kan enggak ada adabnya sama sekali, enggak ada hormat-hormatnya sama sekali," imbuh Indra. (TribunWow.com/Tribunnews.com)

Baca berita Viral lainnya

Artikel ini telah diolah dari Tribunnews.com dengan judul Fakta-fakta Video Viral 6 Remaja Tapanuli Selatan Tendang Nenek: Pelaku Akui Iseng, Korban ODGJ dan Kata Pengamat soal Remaja Tapanuli Selatan Tendang Nenek, Singgung soal Sistem Pendidikan Nasional