TRIBUNWOW.COM - Dua petinggi Persib Bandung, yakni Teddy Tjahjono dan Umuh Muchtar memiliki pandangan berbeda terkait terpilihnya Ferry Paulus sebagai Direktur Utama PT LIB.
Ferry Paulus menjadi Dirut baru PT LIB menggantikan Akhmad Hadian Lukita yang menjadi tersangka dalam kasus tragedi Kanjuruhan.
Keputusan itu didapat berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RSUPSLB) pada Selasa (15/11/2022).
Baca juga: Bukan Prancis, Negara Ini Dijagokan Mantan Pemain Persib Bandung Jadi Juara Piala Dunia 2022 Qatar
Baca juga: Persib Bandung Kabarnya Ingin Terus Gelar Uji Coba, 4 Klub Liga 1 2022 Ini Bisa Jadi Lawan Realistis
Tidak hanya Ferry Paulus yang terpilih sebagai Dirut PT LIB, beberapa posisi juga ditempati oleh nama-nama baru.
Nama Munafri Arifuddin dipercaya menjadi Direktur.
Direktur Operasional masih diisi oleh Sudjarno.
Adapun anggota komisaris kini diwakili oleh perwakilan klub Liga 1, yakni Yabes Tanuri (Bali United), Ponaryo Astaman (Borneo FC), Ardian Satya Negara (Dewa United), dan Roofi Ardianto (RANS Nusantara FC).
Teddy Tjahjono sendiri menilai hal ini merupakan sebuah terobosan baru.
Pasalnya, penunjukan jajaran Direksi dan Komisaris akhirnya berdasarkan usulan dari klub Liga 1.
Lebih lanjut, Teddy Tjahjono mengabarkan bahwa akan ada pertemuan setiap bulannya antara direksi dan klub.
"Menurut saya merupakan suatu terobosan sangat positif," kata Teddy, dilansir BolaSport.com dari Kompas.com.
"Di mana untuk pertama kali sejak tahun 1995 penunjukan jajaran Direksi dan Komisaris berdasarkan usulan dan kesepakatan 18 klub."
"Selain itu rencana setiap bulan sekali akan dilakukan pertemuan antara direksi dengan 18 klub," ujarnya.
Baca juga: 5 Pemain Jago Tandang di Liga 1 2022, Ujung Tombak Persib Kalah Tajam dari Striker Timnas Indonesia
Teddy kemudian berharap, adanya kepengurusan yang baru maka memperjelas nasib Liga 1 2022/2023.
Pasalnya, hingga sekarang belum ada pihak yang bisa memastikan kapan kelanjutan kompetisi digelar.
"Kita berharap, kompetisi Liga 1 musim 2022-2023 bisa segera bergulir lagi melanjutkan musim yang ada," ucap Teddy.
"Tentunya dengan perbaikan yang sudah dipersiapkan oleh tim transformasi," tuturnya.
PT Liga Indonesia Baru selaku operator liga memberikan tiga opsi tanggal untuk memulai lagi Liga 1 2022/2023.
Tiga tanggal tersebut adalah 18 dan 25 November atau 2 Desember 2022.
Namun kabar terakhir menyebut Liga 1 2022/2023 paling realistis kembali bisa digelar pada tanggal 2 Desember 2022.
Hal ini diungkapkan oleh Ferry Paulus.
"Tapi harus realistis apa yang diputuskan oleh pemangku kepentingan, belum ada keputusan," ucap Ferry Paulus.
"Kalau yang paling realistis tanggal 2 (Desember)."
"Mulai besok akan melakukan perizinan dalam beberapa ke depan mungkin ada tanda-tanda."
"Nah, mengenai format masih dalam proses penjajakan, barangkali keputusan dari pihak terkait dari pihak kepolisian dan pihak lain."
"Dalam wacana bersama dengan pemegang saham menginginkan format yang diharapkan home away," tuturnya.
Baca juga: 7 Pemain gagal Pinalti di Liga 1 2022/2023: Bomber Persib Bandung dan Persija Jakarta Masuk Lis
Komentar Umuh
Bos Persib Bandung Umuh Muchtar geram menyusul penetapan Ferry Paulus sebagai Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) yang baru.
Tokoh Persib Bandung paling dihormati itu menganggap Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT PBB kali ini tak tepat.
"Saya berbicara ini bukan mewakili Persib Bandung atau atau PT PBB. Saya bicara sebagai pengamat sepak bola saja, atas nama pribadi," ujar Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) itu saat ditemui di Stadion Persib (Sidolig), Kota Bandung, Rabu (16/11/2022).
Umuh terang-terangan menyatakan ketidaksukaannya dengan penunjukan Ferry, yang saat penunjukan masih menjabat sebagai Direktur Olahraga Persija.
Umuh mengatakan, siapa pun yang memimpin PT LIB sebenarnya tak masalah selama ia memiliki latar belakang yang jelas.
Sosok tersebut, sebut Umuh, juga haruslah mapan secara ekonomi, dan hanya memiliki satu tujuan, yaitu memajukan sepakbola Indonesia
"Tapi karena ini sudah telanjur, apa boleh buat. Kita tunggu saja bagaimana ke depannya, dan kita lihat siapa saja sosok di belakangnya."
"Jangan sampai orang-orang (kelompok lama) itu lagi yang masuk sebagai pengurus."
"Kalau mereka lagi, saya yakin tidak akan berhasil. Harusnya para perwakilan klub itu berhitung dulu, jangan terburu-buru," ujarnya.
Umuh mengatakan, perombakan total struktur pengurus, baik di federasi [PSSI] atau organisasi PT LIB adalah satu-satunya cara jika persepakbolaan Indonesia ingin maju.
"Jadi kuncinya cuma satu, singkirkan dan ratakan dulu mereka (kelompok lama)!"
"Harusnya, KLB (Kongres Luar Biasa) digelar lebih dulu, baru penentuan struktur di PT LIB. Jadi semuanya dari awal."
"Selain itu, PT LIB juga harus transparan terhadap segala hal dan menyampaikan sejelas-jelasnya kepada seluruh klub sebagai pemenang saham di dalamnya," ujarnya.
Baca juga: 5 Pemain Liga 1 Paling Setia di Klubnya: Kiper Persib Bandung Masih Kalah dari Milik Persija Jakarta
Pejabat Direktur Utama PT LIB, kata Umuh, seharusnya dipilih dari para pengurus asosiasi sepakbola.
Merekalah, menurutnya, yang mengerti dan memahami kebutuhan, tujuan, hingga dinamika sepakbola Indonesia.
"Yang tepat seharusnya para pengurus Asprov PSSI. Siapa pun, dari daerah manapun."
"Merekalah yang paham dan mengerti sepakbola kita, bukan mereka yang di 'belakang' itu."
"Nanti, kalau misalkan, mereka ada yang bertanya, siapa yang ada di belakang itu, silakan saja tanya saya."
"Kalau mau, saya tunjukan hidungnya orang itu," kata Umuh geram.
RUPS Luar Biasa PT LIB di Jakarta, Selasa lalu, digelar menyusul penetapan Akhmad Hadian Lukita, sebagai salah seorang tersangka tragedi Kanjuruhan, awal Oktober lalu, yang menewaskan ratusan suporter Arema FC.
Saat ditetapkan sebagai tersangka, Akhmad Hadian masih menjabat sebagai Dirut PT LIB.
Akibat tragedi ini, liga di Indonesia pun dihentikan hingga batas waktu yang tidak ditentukan.
Demi mencegah orang-orang lama kembali masuk atau terpilih sebagai ketua PT LIB yang baru, sehari sebelum RUPS, Umuh bahkan sempat secara khusus mengingatkan Direktur PT PBB, Teddy Tjahjono, yang mewakili Persib di RUPS untuk mewaspadai sosok tertentu.
"Saya juga sudah bilang ke Teddy untuk hati-hati, jangan sampai yang menggantikan nanti adalah sosok yang tidak jelas, dan saya sudah pesankan untuk hati-hati, dan sudah sebut siapa sosok yang harus diwaspadai," ujar Umuh kepada Tribun, Selasa lalu.
Berbicara dalam konferensi pers seusai RUPS Luar Biasa PT LIB di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa lalu, Ferry Paulus menegaskan, proses pemilihannya menjadi Dirut PT LIB sudah sesuai aturan yang berlaku.
Dari 19 pemegang saham PT LIB, 18 di antaranya dalam RUPS Luar Biasa tersebut. Hanya Persis Solo yang tak hadir dalam agenda tersebut.
“Jadi, secara UU Perseroan sudah memenuhi syarat menetapkan saya sebagai direktur,” ujar Ferry.
Ferry mengatakan, setelah resmi ditunjuk menjadi Dirut PT LIB, ia langsung menanggalkan jabatannya sebagai Direktur Olahraga Persija.
Itu ia lakukan untuk mencegah terjadinya konflik kepentingan.
"Conflict of interest (konflik kepentingan, Red) pasti enggak. Karena memang per hari ini saya mengundurkan diri dari Persija," ujar Ferry seraya mengatakan tugas yang ia emban sebagai Dirut PT LIB.
“Saya dimintakan untuk membawa PT Liga Indonesia Baru memasuki satu dimensi yang baru menuju transformasi,” kata Ferry. (*)
Baca Berita Terkait Liga 1 Lainnya
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Bos Persib Bandung Teddy Tjahjono Tanggapi Kepengurusan Baru PT LIB, Umuh Muchtar Bereaksi Keras