KTT G20 Bali

Media Rusia Laporkan Masyarakat Indonesia Kecewa Putin Tak Jadi Datang ke KTT G20 di Bali

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang demonstran mengibarkan bendera nasional Rusia dan potret Presiden Vladimir Putin dalam perayaan ulang tahun ketiga pencaplokan Krimea oleh Rusia, di Sevastopol pada Maret 2017. Terbaru, media Rusia laporkan bahwa masyarakat di Indonesia kecewa Putin tak hadir dalam KTT G20, Rabu (16/11/2022).

TRIBUNWOW.COM - Kantor berita Rusia RIA Novosti yang dikendalikan pemerintah menyebut bahwa masyarakat Indonesia, khususnya warga Bali, menyayangkan ketidakhadiran Presiden Vladimir Putin di KTT G20.

Dilansir TribunWow.com, media tersebut membeberkan hasil wawancara dari para warga yang mengaku sudah menanti kedatangan Putin.

Warga tersebut pun berharap sang Presiden Rusia yang sedang berkonflik dengan Ukraina bisa meluangkan waktu berkunjung ke Bali lain kali.

Baca juga: Pihak RS Akui sempat Periksa Menlu Rusia Sergey Lavrov sebelum KTT G20 Bali, Ternyata Karena Ini

Sebagaimana diketahui, Putin membatalkan kedatangannya ke Bali untuk menghadiri KTT G20.

Ia mengutus Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov untuk mewakili dalam pertemuan akbar kepala dunia dari 20 negara dengan ekonomi terkuat di dunia tersebut.

Dilaporkan RIA Novosti, Rabu (16/11/2022), absennya Putin di KTT G20 tersebut diklaim telah membuat warga sipil di Bali merasa kesal.

Seorang karyawan hotel di Bali yang berusia sekitar 30 tahun, mengaku sudah mengharapkan kehadiran Putin.

"Saya berharap Pak Presiden bisa berkunjung ke Bali ke depannya, Bali layak untuk dikunjungi. Mungkin dia akan memiliki kesempatan seperti itu pada pertemuan puncak berikutnya dan jika dia punya waktu," ujar karyawan yang tak disebutkan namanya tersebut.

Tanggapan berbeda diberikan pemuda bernama Mumu alias John yang ditemui di bandara Bali.

Ia memaklumi jika Putin membatalkan kedatangannya ke Indonesia karena masalah keamanan.

"Saya pikir Putin tidak datang ke KTT karena kemungkinan bahaya baginya. Semua bisa diharapkan dari negara-negara Barat, mereka selalu berusaha untuk mengontrol negara-negara miskin," ucap Mumu yang memperkenalkan dirinya kepada orang Eropa sebagai John.

Bendera negara anggota G20 dikibarkan menjelang KTT G20 di Nusa Dua, Bali pada 13 November 2022. (ADEK BERRY / AFP)

Baca juga: KTT G20 Rilis Hasil Pembahasan Perang Rusia dan Ukraina, Bahas Akibat hingga Janjikan Solusi

Pengemudi sepeda motor yang mengantar staf pers ke media center juga menyampaikan pendapatnya.

Pengendara motor tersebut mengaku kecewa karena Putin yang merupakan idolanya tak bisa hadir di Bali.

"Saya benar-benar kecewa karena Bapak Putin tidak bisa datang, karena saya menyukai Bapak Putin. Rusia telah banyak membantu negara saya, kami memiliki hubungan yang baik, tidak ada masalah dengan Rusia," ucap pengendara sepeda motor itu.

Sebagai informasi, KTT G20 berlangsung di Bali pada 15 hingga 16 November 2022.

Adapun pekan lalu, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menjelaskan ketidakikutsertaan Putin dalam KTT itu karena jadwalnya dan kebutuhannya untuk berada di Rusia.

Baca juga: Dibunuh hingga Dikudeta, Berikut Risiko yang Dihadapi Putin jika Nekat Datang ke KTT G20 Bali

Putin Batal Datang ke Indonesia

Presiden Rusia Vladimir Putin dilaporkan tidak akan menghadiri KTT G20 para pemimpin dunia di Bali, Indonesia minggu depan.

Dilansir TribunWow.com, Putin digantikan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov yang akan bertugas memimpin delegasi Rusia.

Namun, ada potensi bahwa Putin akan bergabung dalam satu sesi di KTT G20 secara virtual.

Baca juga: Buka Pertemuan para Menlu G20, Retno Marsudi Langsung Serukan Perdamaian Rusia-Ukraina

Sementara itu, masih belum jelas apakah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang juga diundang akan hadir memenuhi ajakan tersebut.

Adapun Zelensky sebelumnya pernah mengatakan dia tidak akan hadir jika Putin bergabung dalam pertemuan itu.

Dilaporkan Al Jazeera, Kamis (10/11/2022), pertemuan internasional yang berlangsung pada 15-16 November mendatang adalah kali pertama para pemimpin ekonomi terbesar dunia berkumpul sejak Putin melancarkan perangnya di Ukraina.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) berjalan di atas karpet merah di panggung dan melewati deretan bendera negara G20 di INTEX Osaka. (instagram.com/jokowi)

Baca juga: VIDEO Reaksi Sinis PM Inggris soal Putin ke KTT G20, Ajak Negara-negara Barat Lakukan Ini

Sementara itu, Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) pada awal pekan ini mengatakan kepada Financial Times bahwa dia memiliki 'kesan kuat' bahwa Putin akan melewatkan pertemuan itu.

KTT G20, yang mempertemukan para pemimpin 19 negara dan Uni Eropa, diperkirakan akan didominasi oleh dampak perang Ukraina, yang telah memicu kelangkaan pangan dan bahan bakar global.

Indonesia, sebagai tuan rumah KTT, telah menolak seruan negara-negara Barat dan Ukraina untuk mengecualikan Rusia, berjanji untuk menjaga netralitas dan menyoroti potensi kerja sama di bidang ketahanan pangan dan energi.

Jokowi mengaku menyesali ketegangan geopolitik seputar KTT, yang menurutnya seharusnya fokus pada pembangunan ekonomi dan tidak dimaksudkan untuk menjadi forum politik.

Pasalnya, di Majelis Umum PBB bulan lalu, 16 anggota G20 mendukung resolusi yang mengutuk upaya pencaplokan Moskow atas empat wilayah di Ukraina timur.

Anggota G20 China, India dan Afrika Selatan abstain dalam pemungutan suara, sementara Uni Eropa tidak terwakili di badan PBB.(TribunWow.com/Via)

Berita terkait lainnya