TRIBUNWOW.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dipastikan akan bicara terus terang alias jujur kepada Presiden China Xi Jinping pada pertemuan bilateral di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 nanti pada 15-16 November 2022.
Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan menyampaikan kepada awak media pada Minggu (13/11/2022), AS menegaskan tidak ingin berkonflik melawan China.
Dikutip TribunWow dari bbc, pernyataan ini disampaikan oleh Sullivan dari dalam pesawat Air Force One yang kala itu dalam perjalanan ke Bali, Indonesia.
Baca juga: Pidato di Acara G20, Prabowo Subianto Ungkit Kodrat Manusia Sangat Ingin Berkuasa
"Amerika Serikat siap menghadapi persaingan ketat dengan China tetapi tidak mencari konflik, tidak mencari konfrontasi," tegas Sullivan.
Biden nantinya akan menyampaikan bahwa AS dan China bisa bertindak sesuai aturan yang disetujui.
Aturan tersebut mencakupi dalam sektor perdagangan hingga menghindari penggunaan intimidasi, koersi dan agresi.
Biden juga akan menyampaikan keinginan untuk bekerja sama dengan China di mana kepentingan kedua negara saling beririsan, mulai dari isu lingkungan hingga kesehatan publik.
Sullivan menyampaikan, Joe Biden akan jujur kepada Xi Jinping dan berharap Xi Jinping juga akan berterus terang kepada Biden supaya hubungan kedua negara menjadi baik.
Sementara itu, Ketua Komunitas Kebijakan Luar Negeri Indonesia, Dino Patti Djalal menyampaikan sejumlah saran terkait langkah apa yang harus dilakukan Indonesia agar acara KTT G20 di Bali dapat tetap berjalan lancar.
Awalnya Dino menjelaskan G20 terancam ditinggalkan oleh negara-negara anggotanya bahkan bubar karena konflik Rusia-Ukraina.
"G20 kini sedang sakit, terpecah belah, dan kalau tidak hati-hati bisa menjadi disfungsional," ujar Dino dikutip TribunWow.com dari YouTube Sekretariat FPCI, Minggu (3/4/2022).
Baca juga: Perbedaan Biden dan Menlu Rusia saat Tiba di Bali untuk Hadiri KTT G20, Presiden AS Pakai The Beast
Dino mencontohkan bahwa di dalam G20 terdapat negara-negara G7 (Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat) yang mana semua negara G7 menentang keras invasi Rusia terhadap Ukraina.
Selanjutnya ada juga negara-negara yang pro terhadap Rusia di dalam G20 yakni Brasil, India, China, dan Afrika Selatan.
Menurut Dino, Indonesia saat ini harus memanfaatkan modal politik dan diplomatik Indonesia dengan negara-negara barat, Rusia, Tiongkok (China), bahkan negara-negara menengah.
Dino menyampaikan, Indonesia sampai saat ini masih memiliki modal politik yang baik dengan Rusia.
"Indonesia tidak menerapkan sanksi terhadap Rusia dan hubungan bilateral Jakarta-Moskow masih terjaga normal," ujarnya.
Selanjutnya Dino menyarankan agar pembahasan pilar-pilar G20 terus berjalan, mulai dari Business 20, Civil 20, Labor 20, dan lain sebagainya.
Kemudian Dino menyarankan agar Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi), Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi rutin melakukan zoom diplomacy.
"Yaitu lobi melalui teleconference secara intensif dengan pemimpin negara-negara G20 lainnya untuk mencari formula yang dapat menjaga keutuhan G20," ungkap Dino.
Dino mengingatkan bahwa solusi menjaga keutuhan G20 harus dirintis sedini mungkin.
Selain itu Dino turut menyarankan agar Jokowi memanfaatkan kesempatan KTT ASEAN-AS pada pertengahan tahun 2022 besok untuk berbicara secara bilateral dengan Presiden AS Joe Biden membahas pentingnya menjaga keutuhan G20.
Dino lalu juga menyarankan agar Indonesia mengirimkan perwakilan ke Ukraina dan Rusia untuk mencari solusi mengakhiri konflik. (TribunWow.com/Anung/Via)