TRIBUNWOW.COM - Sampai saat ini masih menjadi pertanyaan apa yang menyebabkan tewasnya DF (42), RG (71), RM (68), dan BG (68).
Keempat korban adalah satu keluarga yang ditemukan sudah meninggal selama dua minggu di rumah mereka di perumahan Citra Garden Extension 1, Kalideres, Jakarta Barat, pada Kamis (10/11/2022).
Dikutip TribunWow dari iNews, tetangga korban yakni Dessi menyatakan mustahil para korban meninggal karena kelaparan.
Baca juga: Ada Mangkuk Isi Kapur Barus di Meja Makan TKP Tewasnya 1 Keluarga di Kalideres, Polisi: Menyerap Bau
"Di kompleks ini semua rata-rata mampu, enggak ada yang enggak mampu," kata Dessi.
"Kalau sampai enggak makan itu enggak mungkin," ungkapnya.
Dessi kemudian menjelaskan bahwa korban merupakan keluarga berada yang memiliki mobil dan motor.
Namun Dessi bercerita, seorang korban pernah terlihat oleh warga tampak murung.
Kejadian ini diketahui terjadi pada awal Agustus tahun 2022.
Kala itu kader Jumantik (kelompok pemeriksa jentik dan sarang nyamuk) tengah memeriksa kondisi rumah korban.
Kala itu korban RG disebut terlihat murung.
"Seperti orang stres," ujar Dessi.
Dikutip TribunWow dari Tribunnews, Ris Astuti selaku adik dari korban menjelaskan bahwa keempat korban memiliki latar belakang ekonomi yang tidak miskin.
"Ya sedang-sedang saja, tidak ada keluhan dan sebagainya. Ya istilahnya standar lah umum. (Secara ekonomi) ya cukup," ucap Ris saat mendatangi Polsek Kalideres, Jakarta Barat bersama suaminya bernama Handoyo, Sabtu (12/11/2022).
Ris tak bisa memahami jika kelaparan menjadi penyebab tewasnya keempat korban.
"Justru kami sudah berapa puluhan tahun kan tidak pernah kontakan," ujar Ris.
"Nah itu yang jadi masalah, kalau misalnya hanya cuma lapar itu tidak punya makanan bisa kan telepon saudara kan," tuturnya.
Sebagai informasi, korban DF (42) diduga sempat hidup bersama tiga jasad lainnya.
Dilansir TribunWow.com, hal ini diketahui dari waktu kematian mayat yang ternyata berbeda-beda.
Selain itu, juga ditemukan bubuk kapur barus di tiga jasad lain yang sudah mengering.
Baca juga: Mayoritas Korban Lansia, 1 Keluarga di Kalideres Ternyata Meninggal di Waktu yang Berbeda-beda
RG, BG dan RM disebut sudah meninggal selama tiga minggu, sementara DF yang ditemukan dalam posisi duduk di ruang tamu, baru seminggu lalu tiada.
Tetangga korban bernama Alvaroy Roy (33), mengatakan ada bubuk kapur barus yang ditemukan polisi di sekitar jasad RG, RM dan DF yang mengering.
Sementara, bau menyengat tercium dari jasad DF yang masih dalam kondisi basah.
"Kapur barus itu semacam formalin. Jadi tiga orang yang meninggal di dalam sudah dipenuhi kapur barus. Gak kecium baunya," beber Alvaro Roy kepada TribunJakarta.com, Jumat (11/11/2022).
"Malah yang kecium baunya satu jenazah yang baru seminggu meninggal."
"Empat orang totalnya. Di dalam tiga sudah kering, dan satu masih dalam keadaan basah," lanjutnya.
Sementara itu, Ketua RT setempat bernama Asiung, membeberkan bahwa kapur barus yang ditemukan berada dalam mangkuk.
"Kapur barusnya itu ada di dalam mangkuk berupa bubuk dan ada di meja makan," kata Asiung.
Baca juga: Mengira Cium Bau Bangkai Tikus saat Jalan Pagi, Warga Kalideres Kaget Ada Jasad Keluarga dalam Rumah
Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Pasma Royce mengakui bahwa dari pemeriksaan jenazah, ditemukan bahwa keluarga tersebut meninggal di waktu yang berbeda.
"Berdasarkan keterangan dokter forensik, kematian dari tiga minggu yang lalu. Jadi dari bapaknya, ibunya, serta dari iparnya ini waktu berbeda meninggalnya, sehingga pembusukan masing-masing berbeda," ucap Pasma Royce dikutip KOMPASTV, Jumat (11/11/2022).
Ia juga menekankan tak ada sisa bercak darah dan rumah tampak rapi tanpa ada satu barang pun yang dicuri.
Sementara itu, menurut keterangan dokter forensik RS Polri Kramat Jati, dalam lambung jenazah tidak ada sisa-sisa makanan.
Bahkan, empat jasad tersebut diduga lama tak mendapat asupan makan maupun minum ditilik dari otot-ototnya yang sudah mengecil.
"Berdasarkan pemeriksaan bahwa di lambung para mayat ini tidak ada makanan, jadi bisa diduga berdasarkan pemeriksaan dari dokter bahwa mayat ini tidak ada makan dan minum cukup lama, karena dari otot-ototnya sudah mengecil," ujar Pasma Royce dikutip Tribunnews.com.
Sehingga diduga, para korban tersebut meninggal akibat kelaparan lantaran lama tak mendapat asupan makanan.
Mendukung dugaan tersebut, Kapolsek Kalideres Kompol Syafri Wasdar mengatakan tak ada sisa makanan sama sekali di kulkas keluarga tersebut.
"Perabotan ada, kulkas ada, tapi kulkas kosong, engga ada makanan, ini bener-bener kosong," ujar Syafri dikutip Tribunnews.com, Sabtu (12/11/2022).
"Jadi didalam rumah itu, barang itu jadikan banyak barang barang yang dimasukin kardus dll, diikat juga. Barang kayak bajunya juga udah diiket gini, kayak orang mau pindah, lampu juga banyak udah banyak yang dicopot," imbuhnya.
Baca juga: 5 Kejanggalan Penemuan Jasad Keluarga di Kalideres, Tak Makan Berhari-hari hingga Tewas Posisi Duduk
Penuturan Ketua RT dan Kepolisian
Warga kawasan perumahan Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat dikejutkan dengan penemuan jasad satu keluarga, Kamis (10/11/2022) sore.
Dilansir TribunWow.com, jenazah yang terdiri dari empat orang tersebut ditemukan oleh ketua RT setempat, Asiung karena laporan warga.
Hingga saat ini, pihak kepolisian masih melakukan pemeriksaan penyebab kematian serta mengungkap kejanggalan yang ditemukan.
Baca juga: Motif Rudolf Bunuh Teman Dekatnya, Icha Jadi Korban setelah Pelaku Sulit Menemui Target Utamanya
Penemuan tersebut bermula dari laporan warga yang mengaku mencium bau tak sedap dari rumah tetangganya pada Senin (7/11/2022).
"Dia lalu lapor sekitar pukul 05.37 WIB kepada saya," ungkap Asiung.
"Saya waktu itu mau berangkat kerja. 'Pak RT, ini ada bau'. Ya sudah nanti kita sidik."
Pada Rabu (9/11/2022), petugas PLN yang datang untuk memutus listrik di rumah tersebut kembali melaporkan hal serupa.
Namun, Asiung baru melakukan tindakan sehari kemudian dan meminta pendampingan untuk menilik ke dalam rumah.
"Nah (Kamis) tadi sekitar jam 18.00 WIB, saya akhirnya lapor ke wilayah minta didampingi untuk membongkar pintu," beber Asiung dikutip TribunJakarta.com, Jumat (11/11/2022).
"Begitu saya lihat, saya langsung lapor ke Polsek Kalideres."
Asiung mengaku sempat mengintip dari jendela yang hanya dipasangi kawat nyamuk.
Ia menggeser gorden dari luar dan terkejut melihat ada mayat di dalam rumah tersebut.
"Saya buka (jendela) terus saya geser gordennya. Begitu digeser, saya lihat wah ini ada mayat," ucapnya.
Dikutip Tribunnews.com, Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat Kompol Haris Kurniawan membeberkan sejumlah kejanggalan yang ditemukan.
Ia mengklaim bahwa TKP tersebut dalam keadaan rapi dan tidak ada tanda kekerasan atau perampokan.
Kini, empat jenazah tersebut telah dibawa ke RS Polri Kramatjati untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
"Kondisi di dalam rumah rapi. Ke empat jenazah sudah di bawa ke RS Polri Kramatjati untuk divisum agar diketahui penyebab matinya korban," terang Haris.
"Korban 4 orang. Terdiri dari dua laki-laki dan dua perempuan," imbuhnya.
Melihat kondisi jenazah saat ditemukan saat ditemukan, Haris menerangkan pihaknya belum bisa menentukan apakah jasad tersebut merupakan korban pembunuhan.
Sementara itu, Kanit Kriminal Umum Polres Jakarta Barat, AKP Avrilendy, menegaskan tidak ada luka tanda kekerasan di tubuh korban.
"Kalau sementara sih, tidak ada tanda-tanda kekerasan. Luka enggak ada," terang Avrilendy, Kamis (10/11/2022).
Diketahui, korban merupakan satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, anak dan saudara ipar.
Menurut laporan, satu mayat ditemukan di kamar belakang, dua mayat di kamar tengah dan satu lagi di ruang tamu.
Adapun menurut Ketua RT, keluarga tersebut begitu tertutup dan jarang bergaul dengan warga sekitar selama bertahun-tahun. (TribunWow.com/Anung/Via)