TRIBUNWOW.COM - Ketua Umum (Ketum) PSSI, Mochamad Iriawan alias Iwan Bule terus didesak mundur oleh warganet seusai tragedi Kanjuruhan.
Diketahui, sepak bola tanah air tengah berduka seusai 131 orang dikabarkan meninggal dunia setelah menyaksikan laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022).
Dilansir oleh TribunWow.com, Iwan Bule adalah satu di antara sosok yang mendapat sorotan tajam seusai tragedi tersebut terjadi.
Iwan Bule beserta jajarannya di PSSI diminta untuk bertanggung jawab atas insiden naas di markas Arema FC tersebut.
Baca juga: Sanksi Arema FC dari Komdis PSSI Dirasa Masih Ringan, Banyak yang Bandingkan dengan Persib Bandung
Selain itu, mayoritas suporter-suporter klub di Indonesia meminta kepada Iwan Bule untuk mundur dar jabatannya sebagai Ketum.
Menyadari banyaknya desakan yang ia dapat, Iwan Bule memberi respons enteng.
Iwan Bule mengatakan bahwa setiap orang bebas berpendapat, termasuk bagi mereka yang memintanya untuk mundur dari PSSI.
"Ya (soal) desakan semua orang boleh bicara apa saja," tutur Iwan Bule dikutip dari BolaSport.com via Bolanas.com pada Selasa (4/10/2022).
Baca juga: Cerita Silvio Junior ke Media Brasil terkait Tragedi Arema FC Vs Persebaya, seperti Sebuah Perang
Terlepas dari hal tersebut, Iwan Bule dan pihaknya mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya ratusan orang akibat insiden di Kanjuruhan.
"PSSI menyampaikan duka yang mendalam terkait insiden ini. Kami juga meminta maaf kepada keluarga korban dan semua pihak," ujar Iwan Bule.
Iwan Bule berharap, kejadian mengerikan di Kanjuruhan tak lagi terulang.
Iwan Bule mengaku, pihaknya telah menyiapkan tim untuk melakukan investigasi dan sudah bekerja sejak Senin (3/10/2022).
"Tentu menjadi evaluasi PSSI agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi," kata Iwan Bule.
Baca juga: Mahfud MD Soroti Jam Tanding Arema Vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan: Ada Jaringan-jaringan Bisnis
"Kami juga langsung membentuk tim investigasi untuk insiden ini. Tim sudah bekerja mulai hari ini (Senin)," pungkasnya.
Akibat insiden di Kanjuruhan, Arema FC dijatuhi beberapa sanksi oleh Komite Disiplin (Komdis) PSSI.
Sanksi dari Komdis PSSI untuk Arema FC
Komisi Disiplin PSSI memberikan hukuman pada Arema FC terkait tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang pada Senin (1/10/2022).
Tragedi tersebut terjadi setelah laga Arema FC vs Persebaya Surabaya yang berakhir dengan skor 2-3.
Baca juga: Mahfud MD Soroti Jam Tanding Arema Vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan: Ada Jaringan-jaringan Bisnis
Bermula dari pendukung Arema FC, Aremania yang kecewa dan turun ke lapangan setelah laga.
Pihak berwajib langsung melakukan tindakan dengan membubarkan Aremania yang berada di lapangan dengan melontarkan gas air mata.
Aremania yang panik langsung berbondong-bondong keluar dari stadion.
Di situlah korban mulai berjatuhan ketika Aremania berdesak-desakan keluar dari Stadion Kanjuruhan.
Sebanyak 125 korban meninggal dunia dalam tragedi Arema FC vs Persebaya Surabaya.
Dilansir TribunWow.com dari Kompas.com pada Selasa (4/10/2022), Ketua Komdis PSSI, Erwin Tobing membeberkan hukuman yang harus diterima Arema FC.
Mulai dari denda uang hingga hukuman berupa larangan-larangan harus dilakukan oleh Arema FC.
Baca juga: Michael Essien Beri Ucapan Duka Tragedi Arema FC Vs Persebaya, Pendukung Persib Bandung Balas Begini
"Dari hasil sidang kami kepada klub Arema FC dan panitia pelaksananya keputusannya adalah dilarang menyelenggarakan pertandingan dengan penonton sebagai tuan rumah dan harus dilaksanakan di tempat yang jauh dari markas Malang. Jaraknya harus 250 km dari lokasi," ucap Erwin Tobing.
"Kedua, klub Arema FC dikenakan sanksi denda Rp 250 juta. Ketiga, pengulangan pelanggaran di atas akan mendapatkan hukuman lebih berat kepada klub dan badan pelaksananya," tambahnya.
Berikut poin-poin hukuman Arema FC:
1. Arema FC dilarang menggelar pertandingan sebagai tuan rumah dengan penonton hingga Liga 1 2022/2023 berakhir.
2. Arema FC hanya diperbolehkan menggelar pertandingan berjarak lebih dari 210 km dari markas.
3. Arema FC membayar denda Rp 250 juta.
4. Panpel Arema FC dilarang berkecimpung di sepak bola Indonesia seumur hidup.
(TribunWow.com/Krisna/Khis)
Sebagian artikel ini telah diolah dari Bolanas.com dengan judul Jawaban Iwan Bule usai Muncul Desakan untuk Mundur dari Jabatan Ketua Umum PSSI