Tragedi Arema Vs Persebaya

Imbas Tragedi Arema FC Vs Persebaya, Bos Persis Solo Pinta Pasoepati dan Rivalnya Ini untuk Berdamai

Penulis: Aulia Majid
Editor: Elfan Fajar Nugroho
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kaesang Pangarep (kiri) dan Persis Solo (kanan) pada postingan Instagram @kaesangp @persisofficial. Bos Persis Solo, Kaesang Pangarep, meminta para Pasoepati untuk berdamai dengan rivalnya di Liga Indonesia.

TRIBUNWOW.COM - Bos Persis Solo, Kaesang Pangarep, meminta para Pasoepati untuk berdamai dengan rivalnya di Liga Indonesia demi mencegah terulangnya tragedi Arema FC melawan Persebaya Surabaya.

Dilansir TribunWow.com, pada pekan ke-11 Liga 1 2022 lalu, sempat terjadi kerusuhan pada laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya yang memakan ratusan korban jiwa.

Pada pertandingan yang digelar di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada Sabtu (1/10/2022) lalu, penonton Arema FC melawan Persebaya Surabaya ditembaki gas air mata oleh aparat keamanan setelah turun ke lapangan.

Alhasil, banyak penonton laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya yang tengah berdesak-desakkan untuk keluar juga harus terkena gas air mata.

Baca juga: Kiper Arema FC Ceritakan Momen saat Gotong Korban Tragedi di Kanjuruhan: Sudah Tidak Lagi Berdetak

Tak ingin tragedi Arema FC melawan Persebaya Surabaya kembali terjadi, Kaesang Pangarep meminta pendukung setia Persis Solo, Pasoepati, untuk berdamai dengan rival mereka, yakni Brajamusti yang merupakan pendukung dari PSIM Jogjakarta.

Dilansir TribunWow.com dari Twitter @kaesangp pada Senin (3/10/2022), tampak bos Persis Solo tersebut meminta Pasoepati melakukan perubahan rivalitas suporter di dunia sepak bola Indonesia.

"Aku akhir tahun nikah sama orang DIY. Nah ini giliran kalian @persisofficial @PSIMJOGJA untuk melakukan perubahan kecil di dunia persuporteran #MataramIsLove," tulis Kaesang Pangarep di Twitter pribadinya.

Rivalitas antara Persis Solo dengan PSIM Jogjakarta memang sudah terjadi sejak lama.

Bahkan, di musim 2021/2022 lalu saat Persis Solo masih berlaga di Liga 2 2021, rivalitas antara Pasoepati dengan Brajamusti juga masih berlangsung.

Bos Persis Solo, Kaesang Pangarep, meminta Pasoepati untuk berdamai dengan rivalnya, yakni Brajamusti, demi mencegah kembali terjadinya tragedi di laga Arema FC melawan Persebaya beberapa waktu lalu. (Twitter @kaesangp)

Baca juga: Erik Ten Haag dan Pep Guardiola Komentari Kerusuhan Arema FC Vs Persebaya: Kami Bersama Indonesia

Seusai adanya tragedi saat Arema FC bertanding melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, gelombang perdamaian antar suporter tampaknya sudah mulai terjalin.

Dilansir TribunWow.com dari Instagram @media_suporter pada Senin (3/10/2022), tampak Pasoepati dan Brajamusti sudah melakukan perdamaian dan menghentikan rivalitas negatif di antara mereka.

Tentunya, hal ini menjadi kabar baik bagi dunia sepak bola Indonesia, di mana para suporter sudah mulai berubah untuk menjadi lebih baik.

Dengan adanya gelombang perdamaian antar suporter, tentunya tragedi seperti saat laga Arema FC dan Persebaya Surabaya tak boleh terulang kembali.

Patut dinantikan bagaimana perubahan-perubahan yang akan terjadi di sepak bola Indonesia selanjutnya seusai adanya tragedi saat Arema FC melawan Persebaya Surabaya beberapa waktu lalu.

Baca juga: Liga 1 Resmi Dihentikan oleh PSSI Imbas Insiden Arema Vs Persebaya hingga Waktu yang Tak Ditentukan

Liga 1 Resmi Dihentikan oleh PSSI Imbas Insiden Arema Vs Persebaya

Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, umumkan gelaran Liga 1 2022 dihentikan hingga waktu yang tak ditentukan imbas dari kericuhan yang tewaskan ratusan korban jiwa di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022).

Dilansir TribunWow.com dari laman resmi PSSI.org, dalam rilis resminya Minggu (2/10/2022), PSSI menjelaskan progres penindakan yang tengah dilakukan imbas insiden mengerikan yang menewaskan ratusan suporter Arema FC.

Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan bersama Kapolri Listyo Sigit Prabowo mengunjungi Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Minggu (2/10/2022).

Selain ditemani oleh Kapolri, Mochamad Iriawan juga turut ditemani oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Muhadjir Effendi, Menpora Zainudin Amali, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Kapolda Jatim Nico Afinta, Ketua Komdis Erwin Tobing, dan Dirut LIB Ahmad Hadian Lukita.

Ia juga memintaa maaf kepada semua keluarga korban dan semua pihak terkait atas insiden kericuhan tersebut.

"PSSI menyampaikan duka yang mendalam terkait insiden ini. Kami juga meminta maaf kepada keluarga korban dan semua pihak. Tentu menjadi evaluasi PSSI agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi. Kami juga langsung membentuk tim investigasi untuk insiden ini. Tim sudah bekerja mulai hari ini,” kata Iriawan. 

Suasana salah satu tribun di stadion Kanjuruhan yang penuh gas air mata usai laga Arema FC vs Persebaya, Sabtu (1/10/2022). Media asing Nytimes menyoroti kontroversi tembakan gas air mata yang dilontarkan pihak kepolisian ke arah penonton. (istimewa via TribunJatim.com)

Untuk keperluan proses penyelidikan, PSSI mengambil langkah untuk memberhentikan sementara gelaran Liga 1 2022 hingga waktu yang tak ditentukan.

Iwan juga membeberkan sanksi yang telah resmi dijatuhkan kepada Arema FC imbas insiden di Stadion Kanjuruhan tersebut.

"Untuk sementara kompetisi Liga 1 2022/2023 kami hentikan hingga waktu yang tidak ditentukan. Selain itu tim Arema FC dilarang menjadi tuan rumah selama sisa kompetisi musim ini," tambahnya.  

Sementara itu, Menpora, Zainduin Amali, meminta PSSI untuk melakukan evaluasi agar kejadian serupa tak terjadi kembali di kemudian hari.

Hal itu juga sesuai dengan arahan dari Presiden Jokowi yang meminta evaluasi total terkait sistem di Liga 1 2022.

"Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, PSSI diminta melakukan evaluasi secara total terhadap sistem saat ini, yang digunakan sebagai cara berkompetisi sehingga akan dapatkan cara terbaik, para pemain bisa main tenang, dan penonton nyaman menonton," kata Amali. (TribunWow.com/Aulia/Adi)

Baca juga berita lain terkait Liga 1