TRIBUNWOW.COM - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo disebut memiliki nasib yang sama.
Diketahui, baik Sandiaga Uno dan Ganjar Pranowo digadang-gadang maju pada Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.
Namun nasibnya jelang Pilpres belum jelas karena partai politik yang akan mengusung mereka juga belum pasti.
Baca juga: Berita Ganjar Pranowo: Curhat Panen Jelek, Petani di Brebes Justru Kena Semprot sang Gubernur
Meskipun keduanya diketahui merupakan kader partai.
Ganjar Pranowo adalah kader tulen PDI Perjuangan alias PDIP.
Sementara Sandiaga Uno adalah kader Partai Gerindra dan saat ini menjabat Wakil Ketua Umum Partai Gerindra.
Namun keduanya mendapat perlawanan dari kader partainya masing-masing untuk maju di Pilpres 2024.
Pasalnya, partai mereka kabarnya sudah punya capres masing-masing.
Gerindra mencalonkan Prabowo Subianto sebagai kandidat presiden sementara PDIP konon akan mencapreskan Puan Maharani.
Lalu bagaimana nasib Sandiaga Uno dan Ganjar Pranowo dan perlawanan dari internal partai.
Berikut ulasannya:
1. Sandiaga Uno
Di luar dugaan nama Sandiaga Uno menyodok ke posisi dua calon presiden atau Capres yang diajukan oleh relawan Jokowi dalam Musyawarah Rakyat atau Musra dua pekan lalu di Bandung, Jawa Barat.
Sandiaga hanya kalah oleh Jokowi di posisi satu capres yang direkomendasikan pada Pilpres 2024.
Hal ini memantik kritik dari internal Partai Gerindra, partai politik tempat Sandiaga Uno bernaung.
Apalagi Prabowo Subianto selaku ketua umum Gerindra telah menyatakan maju sebagai capres.
Sandiaga telah menyatakan kesiapannya mengikuti Pilpres 2024 saat mengunjungi politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Selasa (30/8/2022) lalu.
Tapi soal siapa pasangan yang bakal mendampinginya, ia menyerahkan keputusan itu di tangan parpol yang mau mendukungnya.
Baca juga: Berita Ganjar Pranowo - Kaget Jumpa Dubes Australia yang Ternyata Anak Menteng: Ada Bu Mega di Sana
Di sisi lain, Sandi belum menentukan sikap apakah bakal terus bersama Partai Gerindra jika jadi mengikuti kontestasi Pilpres 2024.
Pernyataan Sandi pun mendapat resistensi dari dua pimpinan Partai Gerindra, Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Ahmad Dasco.
Dia mengingatkan Sandiaga Uno ada konsekuensi yang harus dihadapi jika maju menjadi calon presiden (capres) dari partai lain.
Sandiaga yang menjabat Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu dikabarkan akan maju sebagai capres dari partai lain, bukan dari Gerindra.
Sementara, hasil Rapimnas Gerindra memastikan Ketua Umum Prabowo Subianto sebagai capres dari partai berlambang kepala burung garuda itu
"Memilih jadi presiden, calon presiden yang dicalonkan partai lain itu enggak masalah tapi ada konsekuensi secara etik maupun secara moral," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Jumat (9/9/2022) hari ini.
Wakil Ketua DPR RI itu mengatakan saat ini Partai Gerindra masih menunggu pilihan Sandiaga.
Partai Gerindra, lanjut Dasco, bukan pihak yang harus memberikan keputusan atas keinginan Sandi ingin maju menjadi capres atau tidak.
"Kita sebagai orang yang sudah matang dalam berpolitik tentunya kita akan tunggu aja pilihannya seperti apa, bukan Gerindra yang harus memilih," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI (Menparekraf) menyatakan kalau dirinya saat ini masih merupakan kader Partai Gerindra, sehingga segala sesuatunya harus patuh pada arahan partai termasuk dari Prabowo Subianto yang merupakan ketua umum partai.
Tak hanya itu, Sandiaga juga menegaskan, jika memang nantinya ada partai yang ingin mendukungnya maju sebagai Calon Presiden maka hal tersebut akan ditindaklanjuti dengan meminta izin dari Prabowo Subianto.
Baca juga: Berita Ganjar Pranowo: Jual Tanah Super Murah Rp 7,5 Juta per KK, Ganjar Beri Bonus Rumah Rp 50 Juta
2. Ganjar Pranowo
Nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjadi salah satu tokoh yang digadang maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Ganjar berada dalam naungan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Sebagai kader partai, Ganjar tentu memiliki peluang diusung sebagai calon presiden (capres) maupun calon wakil presiden (cawapres).
Apalagi sejumlah hasil survei lembaga independen menempatkan Ganjar di tiga besar capres dengan elektabilitas teratas.
Namun, berbagai serangan justru tampak menyasar Ganjar dari internal PDIP.
Salah satu serangan juga terang-terangan menyasar Ganjar agar tak ambisius bermanuver politik untuk 'nyapres' pada 2024.
Di sisi lain, belum ada satu pun pernyataan dari Ganjar yang menyebutkan dirinya bakal maju pada Pilpres 2024.
Serangan terhadap Ganjar pertama kali disuarakan oleh Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto pada Mei 2021.
Pria yang karib disapa Bambang Pacul itu merespons soal alasan Ganjar tidak diundang di acara internal partai. Salah satunya pada HUT PDIP ke-48 di Panti Marhaen Semarang.
Pacul mengungkapkan, tak diundangnya Ganjar karena dia dinilai kelewat berambisi untuk Pilpres 2024.
"Tidak diundang! (Ganjar) wis kemajon (kelewatan). Yen kowe pinter, ojo keminter (Kalau kamu pintar, jangan sok merasa pintar)," kata Bambang, Sabtu (22/5/2021).
Pacul juga mengaku telah memberi kode teguran kepada Ganjar, namun dia merasa tidak digubris.
"Wis tak kode sik, mok soyo mblandang, ya tak rodo atos (Sudah saya kode lebih dulu, kok makin keterlaluan, ya saya makin keras). Saya di-bully di medsos, ya bully saja. Saya tidak perlu jaga image saya," katanya.
Pacul juga menyebut barisan pendukung Ganjar sebagai kader celeng.
Sebutan itu disampaikan menanggapi adanya deklarasi Ganjar sebagai calon presiden 2024 oleh sejumlah kader PDI-P pada medio November 2021.
Beberapa waktu lalu, politisi PDIP Trimedya Panjaitan juga menyerang Ganjar terang-terangan.
Anggota DPR dari Fraksi PDIP itu menilai Ganjar getol nyapres, tetapi kinerjanya selama 8 tahun menjadi gubernur dipertanyakan.
"Ganjar apa kinerjanya 8 tahun jadi Gubernur selain main di medsos apa kinerjanya?" kata Trimedya dalam keterangannya, Rabu (1/6/2022).
Ganjar disebut terlalu menampilkan syahwat politiknya. Hal itu dinilai Trimedya dari safari Ganjar ke berbagai wilayah di Indonesia beberapa waktu belakangan, mulai dari Sumatera Utara hingga Sulawesi Selatan.
Atas hal ini, Trimedya menilai Ganjar kemlinthi atau dalam istilah orang Jawa berarti sombong atau congkak. (*)
Tonton video terkait Peristiwa Menarik Lainnya di YouTube TribunWow.com
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sandiaga Uno dan Ganjar Pranowo yang Bernasib Sama Saat Ini