TRIBUNWOW.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menerima kedatangan duta besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams.
Dilansir TribunWow.com, Ganjar menyatakan kekagumannya terhadap Penny yang fasih berbahasa Indonesia.
Ia pun sempat terbelalak ketika mendengar Penny mengaku dirinya adalah anak dari Menteng, Jakarta Pusat.
Baca juga: Berita Ganjar: Cita-cita Jadi TNI AL, Jawaban Siswa SMP Ini Buat Ganjar Heran: Lama-lama Stres Aku
Adapun pertemuan tersebut terjadi ketika sang Duta Besar mendatangi rumah Ganjar, di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (15/9/2022).
Momen ini turut dibagikan Ganjar melalui akun Instagram @ganjar_pranopwo, dan kanal YouTube Ganjar Pranowo.
Terlihat Ganjar yang mengenakan batik berwarna merah dan putih menyambut ramah kedatangan Penny.
Ia mengomentari penampilan Penny yang memakai blus berbahan kain jumputan khas Jawa Tengah.
"Ini namanya Jumputan. Berarti saya mau kasih untuk kebaya," kata Ganjar.
Baca juga: Berita Ganjar Pranowo - Tegas Larang Kontraktor Beri Uang Oknum Polisi: Sampaikan ke Saya
Hadiah tersebut kemudian diserahkannya di penghujung pertemuan berupa kain batik dan kebaya merah yang diterima dengan senang hati oleh Penny.
Ganjar juga sempat memuji kemampuan sang Duta Besar dalam berbahasa Indonesia.
"Saya melihat di YouTube, ibu berbahasa Indonesia bagus sekali," puji Ganjar.
"Oh, terima kasih, Pak. Tidak begitu bagus," jawab Penny merendah.
Ia kemudian menjelaskan bahwa dirinya bisa berbahasa Indonesia ketika mengikuti program pertukaran pelajar.
Kala itu, Penny yang bersekolah setingkat kelas 2 SMA tinggal bersama keluarga Indonesia di Menteng.
"Saya ikut program AFS, waktu berumur 16 tahun, tinggal dengan keluarga Indonesia," kata Penny.
"SMA kelas 2 di SMA 1 PSKD di depan rumah sakit Dr. Cipto."
"Sebenarnya saya anak Menteng," kekehnya.
Ganjar sontak terbelalak dan berceletuk bahwa Menteng adalah kawasan elite yang ditinggali keluarga kaya.
Ia juga menyebut bahwa Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri juga tinggal di daerah tersebut.
"Kalau orang bilang anak Menteng orang kaya itu," ujar Ganjar.
"Itu ada Bu Mega di sana," tuturnya.
Baca juga: Berita Ganjar Pranowo: WA Azwar Anas, Gubernur Jateng Minta Kaji Ulang Rencana Penghapusan Honorer
Lihat tayangan selengkapnya dari menit pertama:
Ganjar Diminta Nadiem Makarim untuk Foto Bareng
Di sisi lain, sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berjumpa dengan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim.
Dilansir TribunWow.com, dalam kesempatan tersebut, Ganjar diminta berfoto bersama sang menteri yang membawa istrinya, Franka F. Makarim.
Lewat keterangan tertulis, Ganjar menjelaskan bahwa mereka tengah menghadiri acara kebudayaan dalam rangka KTT G-20, di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.
Baca juga: Berita Ganjar Pranowo: 5 Momen Ganjar Sidak, Sindir Orang Kaya di SPBU hingga Ngamuk ke Oknum Guru
Momen kebersamaan tersebut dibagikan melalui akun Instagram pribadi sang Gubernur, @ganjar_pranowo, Rabu (14/9/2022).
Terlihat pada saat itu, Ganjar tergopoh-gopoh menyambut Nadiem yang disebutnya sebagai Mas Menteri.
"Mas Menteri selamat datang ya," kata Ganjar sembari bersalaman.
"Terima kasih," sahut Nadiem.
Ketika berjalan bersama, sang menteri kemudian menuturkan keinginan istrinya untuk berfoto dengan Ganjar.
"Pak Ganjar, boleh istri saya ingin berfoto dengan Bapak," kata Nadiem.
Franka yang anggun mengenakan kebaya putih tampak terkekeh malu.
Ganjar langsung mengiyakan dan berpose berdua dengan Franka sementara Nadiem menjadi tukang foto mereka.
"Foto sebentar dulu ya, Pak," ucap Nadiem.
"Oke sekarang bertiga," imbuhnya dan langsung mendekat untuk berswa-foto bersama.
Baca juga: Berita Ganjar Pranowo: WA Azwar Anas, Gubernur Jateng Minta Kaji Ulang Rencana Penghapusan Honorer
Kemudian mereka pun bersama-sama menghampiri para tamu undangan dari berbagai negara serta sejumlah budayawan yang tampil dalam acara tersebut.
Sebuah penjelasan disematkan dalam video, di mana acara tersebut bertajuk 'Ruwatan Bumi' yang dihadiri Nadiem beserta para menteri kebudayaan dari negara anggota G-20.
Dalam kesempatan tersebut, ditampilkan berbagai pertunjukan, nyanyian, hingga teater yang mewakili budaya dari berbagai daerah Indonesia.
"Kita meruwat untuk merawat bumi. Jika politik perekonomian, politik kesehatan, bahkan teknologi tidak bisa menyatukan. Ada satu alternatif yang sangat memungkinkan untuk mewujudkan perdamaian, yaitu politik kebudayaan.
Di hadapan Menteri Kebudayaan negara G-20, kita suguhkan kekayaan budaya dan tradisi Indonesia di pelataran candi terbesar di dunia, Borobudur. Tidak ada yang sama, semuanya berbeda tapi spiritnya sama. Yaitu persatuan Indonesia," tulis Ganjar.(TribunWow.com/Via)