TRIBUNWOW.COM - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menuturkan duka mendalam atas insiden kecelakaan maut di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (31/8/2022).
Dilansir TribunWow.com, suami Atalia Praratya itu menyoroti korban laka lantas yang kebanyakan berasal dari kalangan pelajar SD.
Ia pun telah melakukan koordinasi dengan pihak terkait dan hendak berkunjung untuk melawat korban.
Baca juga: 4 Fakta Baru Kecelakaan Maut di Bekasi: 11 Korban Tewas hingga Truk Diduga Sempat Lakukan Pengereman
Sementara ini diduga kecelakaan maut terjadi akibat adanya truk kontainer yang menabrak tiang.
Tak hanya tiang, truk kontainer itu juga menabrak sejumlah orang yang berada di depan SDN Kota Baru II dan III.
Kini sopir truk kontainer telah diamankan oleh pihak kepolisian untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
Secara total ada 30 korban kecelakaan yang mana 11 di antaranya dikabarkan tewas.
Tujuh orang yang tewas tersebut seluruhnya adalah murid SD yang sedang berdiri di depan sekolahnya.
Melalui akun Instagramnya, Ridwan Kamil pun mengucapkan bela sungkawa dan mengungkapkan keprihatinan atas insiden tersebut.
"TURUT BERDUKA CITA,
dan turut prihatin atas kecelakaan lalu lintas di Kota Bekasi yang merenggut nyawa dan luka-luka. Dimana mayoritas korban adalah anak-anak sekolah dasar," tulis @ridwankamil, Rabu (31/8/2022).
Ia sudah turun langsung meminta pihak kepolisian untuk menyelidiki penyebab kecelakaan.
Selain itu, Ridwan Kamil juga memberi teguran pada pemilik perusahaan tempat sopir truk bekerja.
Kemudian akibat kecelakaan ini, Ridwan Kamil menginstruksikan Walikota Bekasi untuk kembali melakukan evaluasi pada jam kerja dan potensi kecelakaan.
"Meminta kepada Kepolisian agar bisa menangani dan mengungkap penyebab kecelakaan tersebut dan memberikan tindakan hukum kepada pihak-pihak yang bertanggungjawab .
Kepada pemilik perusahaan, mohon selalu pastikan kelaikan jalan dari armada kendaraan bisnisnya, karena ini adalah kejadian ke-2 yang melibatkan truk besar dalam kecelakaan lalu lintas di wilayah Bodebek.
Juga saya sudah mengarahkan agar Walikota Bekasi untuk mengevaluasi jam kerja untuk truk-truk besar yang melintasi kota di jam-jam padat, yang berpotensi pada rawannya kecelakaan lalu lintas."
Ridwan Kamil mengakhiri tulisannya dengan memanjatkan doa untuk para korban dan keluarga yang ditinggalkan.
Ia pun berencana untuk melakukan takziah ke rumah masing-masing keluarga yang berduka.
"Semoga para orangtua dan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dan kekuatan atas musibah ini. Jika memungkinkan kami akan segera takziah kepada keluarga yang ditinggalkan.
Hatur Nuhun."
Baca juga: Berita Ridwan Kamil: Tolak Pendapat Wagub Jabar soal Poligami dan Klarifikasi Data HIV/ AIDS Bandung
Anak-anak SD Ditabrak saat Berdiri di Depan Sekolah
Seorang sopir truk kontainer diamankan oleh pihak kepolisian dalam kasus kecelakaan maut yang terjadi di depan Sekolah Dasar (SD) Negeri Kota Baru II dan III Jalan Sultan Agung Km 28,5 Kelurahan Kota Baru, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu (31/8/2022).
Dalam insiden ini total ada 30 korban kecelakaan yang mana 11 di antaranya tewas di tempat dan tujuh orang yang tewas adalah murid SD tersebut.
Dikutip TribunWow dari Kompastv, saat kecelakaan terjadi, para anak SD yang menjadi korban diketahui tengah berdiri di depan sekolah mereka.
Baca juga: Update Kecelakaan Maut di Bekasi: Sopir Truk Telah Diamankan hingga Polisi Selidiki Dugaan Rem Blong
Hal ini diungkapkan oleh saksi mata bernama Gofur.
Gofur menceritakan, truk kontainer yang menabrak para korban datang dari arah Bekasi dengan tujuan ke Pulogadung.
Di tengah perjalanan, truk kontainer tersebut menabrak SDN Kota Baru II dan II lalu menabrak tower telekomunikasi (Telkom).
Saat tabrakan terjadi, Gofur menyebut jalanan dalam kondisi kosong.
"Korbannya yang lagi pada berdiri, anak yang pada pulang (sekolah)," kata Gofur.
Gofur sendiri sempat ikut mengevakuasi anak SD yang tewas di tempat kejadian perkara (TKP).
Selain anak sekolah, korban lain menurut kesaksian Gofur adalah pedagang yang ada di dekat sekolah tersebut.
Dikutip TribunWow dari Tribunnews, seorang warga lain bernama Heri (30) sempat turun langsung membantu proses evakuasi para korban.
Heri mengaku tak melihat langsung ketika kecelakaan maut terjadi.
Dirinya baru keluar dari kantornya seusai mendengar suara tabrakan keras yang ternyata berasal dari bunyi truk kontainer bernopol N 8051 EA menabrak tiang telekomunikasi di depan SDN Kota Baru II dan III.
"Posisi saat itu saya lagi di dalam kantor. Nah itu dengan kayak suara tabrakan gitu. Nggak lama dengar teriak warga. Pada histeris gitu minta tolong, langsung saya lihat," kata Heri, Rabu (31/8/2022).
Heri bercerita, seusai kecelakaan terjadi, tiang yang ditabrak oleh truk kontainer tersebut akhirnya rubuh.
"Saya juga sempat itu menolong anak SD dua orang, itu laki-laki. Mereka itu kejepit pagar besi. Karena kan saat itu memang lagi jam pulang sekolah, kondisinya anak itu luka-luka," kata Heri.
"Pas kita mau menolong itu, warga teriak, itu tower mau jatuh. Nah jadi tower itu ambruk nggak langsung, jadi agak lama terus miring pelan-pelan, terus ambruk timpa mobil," ujarnya.
Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latief Usman menyampaikan, kecelakaan maut ini melibatkan satu truk kontainer, dua unit sepeda motor dan satu unit mobil pick up.
"Jadi, korban keseluruhan ada 30 orang, yang meninggal ada 10 orang. Anak sekolah ada 20 orang, dan yang sudah meninggal tadi anak sekolahnya ada 7 orang," kata Latief di lokasi kecelakaan maut, Rabu (31/8/2022). (TribunWow.com/Via/Anung)