Pilpres 2024

Berita Prabowo Subianto: Curiga demi 2024, Petinggi Gerindra Heran Puan Inisiatif Kunjungi Prabowo

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua DPR Puan Maharani mendampingi mantan Presiden Ke-5 Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri dalam peresmian Patung Bung Karno di kompleks Akademi Militer Magelang, Jawa Tengah, Jumat (7/2/2020).

TRIBUNWOW.COM - Ketua DPR RI Puan Maharani diketahui akan melakukan kunjungan ke Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pada Minggu (4/9/2022) besok.

Puan Maharani dijadwalkan akan mengunjungi sang Menteri Pertahanan RI di Hambalang, Jawa Barat.

Dikutip TribunWow dari Kompas, menanggapi rencana pertemuan ini petinggi Gerindra terkejut Puan Maharani berinisiatif melakukan kunjungan ke Prabowo Subianto.

Baca juga: Berita Prabowo Subianto: Keponakan sang Menhan Sebut Pamannya Diusung di 2024 demi Mimpi Gerindra

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Desmond J Mahesa menyebut Puan umumnya biasa dikunjungi bukan mengunjungi.

"Kita hari ini juga agak kaget dan aneh seorang Puan mau berkunjung ke tempat lain. Biasanya kan dia yang dikunjungi," ujar Desmond di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (30/8/2022).

Desmond meyakini maksud Puan mengunjungi Prabowo tak lain berkaitan dengan isu pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

"Kemungkinan kerja sama (Gerindra dan PDIP) sangat besar," ucap Desmond.

Desmond menyampaikan, Prabowo sendiri terbiasa menemui elite partai politik.

"Ya kalau berniat belajar kuda, diajarin naik kuda. Atau ngopi-ngopi, ngopi (di) Hambalang," ungkap Desmond.

Ketua DPP PDIP Said Abdullah sempat menjelaskan, nantinya kegiatan yang akan dilakukan oleh Puan dan Prabowo bervariasi, mulai dari makan bersama hingga berkuda.

"InsyaAllah jika tidak ada aral dan sebagainya, kemudian momentumnya keduanya beliau ini akan sama baik Mbak Puan maupun Pak Prabowo Subianto, minggu depan kedua beliau ini akan beranjangsana," ungkap Said di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (29/8/2022).

"Nampaknya Mbak Puan yang akan mendatangi Bapak Prabowo Subianto, berkuda bersama, makan bersama, kira-kira seperti itu," ujarnya.

Baca juga: Berita Anies Baswedan: Sindir Relawan Jokowi, Demokrat Bantah Bela Anies demi AHY di 2024

Sementara itu Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyebut kunjungan Puan termasuk dalam safari politik.

"(Gerindra) menerima kunjungan Safari Politik mbak Puan. Di Hambalang," ujar Dasco, Selasa (30/8/2022).

"Saya enggak tahu agenda acaranya kan. Dari Safari Politik itu apa kan saya belum tahu. Kan kita enggak bicara soal isinya tadi," sambungnya.

Presiden ke-5 RI Megawati Sukarnoputri, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Ketua DPR RI Puan Maharani (Instagram @puanmaharaniri)

Baca juga: Berita Prabowo Subianto: Pengamat Ungkap Nasib sang Menhan dan Gerindra jika Kalah di Pilpres 2024

Kemungkinan Pendamping Prabowo di 2024

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto adalah satu dari beberapa tokoh nasional yang memiliki elektabilitas tinggi sebagai calon presiden dalam pemilihan presiden (pilpres) 2024.

Prabowo Subianto sendiri dipastikan akan maju sebagai capres 2024 mendatang.

Dikutip TribunWow.com, Prabowo Subianto diketahui akan mengumumkan dirinya maju sebagai capres 2024 pada Rapimnas Partai Gerindra di bulan Agustus 2022 mendatang.

Berikut ini adalah sejumlah tokoh yang disebut-sebut bakal mendampingi Prabowo di Pilpres 2024.

Baca juga: 4 Fakta Seputar Prabowo dan 2024, Kriteria Pasangan, Isu Duet Bareng Jokowi hingga Reaksi Masyarakat

1. Cak Imin

Gencar kabar Menteri Pertahanan Prabowo Subianto akan disandingkan dengan anggota DPR RI Muhaimin Iskandar dalam Pilpres 2024.

Dilansir TribunWow.com, kabar ini menyusul keputusan koalisi yang dilakukan antara Partai Gerindra dengan PKB.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad memberikan keterangan.

Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto (kiri) berjabat tangan dengan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar saat tiba di Kantor DPP PKB di Jakarta Selatan, Senin (14/10/2019). Pertemuan tersebut dalam rangka silaturahmi serta membahas isu-isu politik terkini. Tribunnews/Irwan Rismawan (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Baca juga: Survei Paslon Pilpres 2024, Prabowo Kalahkan Anies saat Dipasangkan dengan Sosok Ini

Ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Dasco mengatakan belum ada keputusan resmi terkait duet Ketua Umum Partai Gerindra dan Ketua Umum PKB tersebut.

"Kita lihat nanti saja," jawab Dasco dikutip Kompas.com, Rabu (27/7/2022).

Ia kemudian menerangkan bahwa koalisi Partai Gerindra-PKB akan diumumkan dalam Rapat Pimpinan Nasional Gerindra pada 13 Agustus 2022.

Agenda dalam rapat tersebut adalah deklarasi Prabowo untuk maju sebagai calon presiden.

Sementara pemilihan cawapres yang diusung akan diumumkan dalam pertemuan lain.

"Menurut aturan kita itu soal cawapres akan ada forum lagi, sehingga nanti setelah ini ya kita akan adakan lagi forum-forum yang akan diatur menurut anggaran dasar kita," terang Dasco.

Ia juga menekankan bahwa Partai Gerindra masih membuka pintu koalisi dengan partai lain yang ingin ikut memberi dukungan.

"Ya kita kan berharap bahwa koalisi akan bertambah, kita juga membuka kok dengan teman-teman dari partai lain untuk ikut masuk," imbuhnya.

2. Duet Prabowo-Jokowi

Relawan yang tergabung dalam Sekretariat Bersama Prabowo-Jokowi mendeklarasikan dukungannya untuk Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) untuk maju berpasangan di Pilpres 2024.

Mereka, meminta Jokowi agar mau menjadi calon wakil presiden (cawapres) Prabowo di pemilihan presiden mendatang.

"Kali ini kita meminta Bapak Jokowi untuk dapat menjadi wakil presiden untuk mendampingi Prabowo menjadi presidennya," ucap Ketua Sekber Prabowo-Jokowi G Gisel di Jakarta, Sabtu (15/1/2022), dikutip dari Tribun Jakarta.

M Qodari selaku Direktur Eksekutif Indo Barometer mengenakan kaus bergambar Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto saat hadir dalam program Mata Najwa, Kamis (18/3/2021). (Tangkapan Layar Mata Najwa)

Baca juga: Yakin Anies Mampu Teruskan Kerja Jokowi, Eks Wamen dari PSI Tawarkan Diri Jadi Timses di 2024

Gisel menyebut bahwa kedua orang yang didukungnya itu memang layak menjadi pemimpin negara Indonesia. 

Pasalnya, baik Jokowi dan Prabowo memiliki kinerja baik selama memimpin pemerintahan ini. 

Namun, karena orang nomor satu di Indonesia itu sudah menjabat dua periode, mereka meminta Jokowi menjadi cawapres agar tidak bertentangan dengan konstitusi. 

"Berhubung dalam kontitusi, dalam pasal 7 UUD 1945 presiden dan wakil presiden hanya bisa dua periode," katanya. 

Dengan begitu, kata Gisel, Jokowi dapat melanjutan program-programnya yang selama ini sudah berjalan dengan baik. 

Gisel juga menyebut bahwa tidak ada maksud untuk merendahkan martabat Jokowi. 

"Dasar dari kita mendeklarasikan Prabowo dan Jokowi adalah kita tentu tahu bagaimana kinerja Bapak Prabowo apalagi oleh Bapak Jokowi," katanya.

Gisel menyebut bahwa Sekber Prabowo-Jokowi serius ingin mengusung Jokowi sebagai calon wakil presiden di Pilpres 2024 mendatang. 

Pihaknya disebut akan turun ke masyarakat untuk merealisasikan gagasan yang dibawanya. 

"Kita akan banyak kegiatan. Kita turun ke masyarakat, kita promosikan secara terbuka ke lapangan. Kami akan persiapkan bapak Prabowo dan Jokowi untuk maju dalam pilpres," tutup dia.

3. Bakal Ada Duet Prabowo-Anies?

Lembaga Indikator Politik Indonesia baru saja merilis hasil survei calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) terfavorit di 2024, pada Minggu (9/1/2022).

Dalam hasil survei itu diketahui capres dengan elektabilitas tertinggi ditempati oleh Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto sedangkan cawapres terfavorit adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Diketahui total ada 33 nama capres potensial di 2024.

Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto memberikan ucapan selamat kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan disaksikan Wakil Gubernur Sandiaga Uno saat pelantikan, di Istana Negara, Jakarta, Senin (16/10/2017). Presiden Joko Widodo melantik Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta dan Sandiaga Uno sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta untuk periode 2017-2022. Terbaru, Prabowo dan Anies sama-sama menjadi sosok yang memiliki elektabilitas tinggi dalam Pilpres 2024. (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Baca juga: Di Mata Najwa, Lihat Reaksi Ganjar Pranowo saat Ditanya Rencana Maju di Pilpres 2024: Saya Bisa Apa?

Dikutip dari Tribunnews.com, selain Prabowo, urutan kedua ditempati oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Anies di posisi ketiga.

”Prabowo 22,4 persen, Ganjar 18 persen, Anies 15,8 persen," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam paparan hasil survei lembaganya, Minggu (9/1/2022).

Menurut keterangan Burhanuddin, selain tiga nama itu, para capres lainnya hanya mendulang satu digit suara.

Kendati demikian, tren elektabilitas Prabowo justru menurun sedangkan Anies dan Ganjar justru naik.

Sementara itu, dalam survei cawapres terfavorit, Anies menempati posisi pertama dengan elektabilitas tertinggi.

”Anies jadi top of mind sebagai wapres. Lalu ada Sandi, Ganjar, AHY, Ridwan kamil. Pak Prabowo, ada yang menyebut Pak Prabowo sebagai cawapres. Lalu Erick, ya, juga cukup tinggi," kata Burhanuddin.

Sedangkan saat nama Prabowo, Anies dan Ganjar dihilangkan dari bursa cawapres terfavorit, posisi pertama cawapres ditempati oleh Menparekraf Sandiaga Uno dengan raihan 25 persen responden.

Selanjutnya disusul Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil 15,3 persen, Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan 12 persen, dan Menteri BUMN Erick Thohir 7,9 persen.

Survei diketahui digelar pada 16-11 Desember 2021.

4. Prabowo-Puan

Sebelumnya, Indopol Survey and Consulting, mengeluarkan hasil survei terkait elektabilitas tokoh terkait pemilihan presiden (Pilpres) 2024. 

Jika melihat elektabilitas, figur kepemimpinan lebih kuat dibanding statusnya yang sebagai pimpinan partai politik.

Dalam tiga besar tokoh yang diuji sebagai capres untuk 2024, hanya satu yang merupakan pimpinan partai politik. 

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh bersama Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani memberikan keterangan usai pertemuan tertutup di Kantor Nasdem, Jakarta, Senin (22/8/2022). (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Baca juga: Dinilai Strategi Jaga Popularitas demi Pilpres 2024, Ini Kata Anies soal Kanal YouTube Miliknya

"Figur kepemimpinan lebih kuat dari parpol karena terbukti dalam survei kami, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, maupun Prabowo Subianto mampu mengungguli pimpinan partai, seperti Muhaimin Iskandar, Airlangga Hartarto, maupun AHY," kata Direktur Eksekutif Indopol, Ratno Sulistiyanto, baru-baru ini, dikutip dari Tribunnews.com.

Tak hanya menguji elektabilitas calon presiden, Indopol juga melakukan simulasi pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) untuk pemilihan presiden 2024. 

Hasilnya, Elektabilitas Prabowo Subianto sebagai tokoh yang memiliki elektabilitas tertinggi akan menang jika dipasangkan dengan siapa pun.

Misalnya jika dipasangkan dengan Puan Maharani, pasangan itu sukses meraih elektabilitas tertinggi, yaitu sebesar 20,98 persen.

Lawan pasangan itu dalam simulasi Indopol adalah pasangan Airlangga Hartarto-Anies Baswedan (13,01 persen), dan Muhaimin Iskandar - AHY ( 6,34 persen).

Meski memiliki elektabilitas tinggi, Anies disimulasikan sebagai cawapres mengingat dirinya yang tidak memiliki kendaraan politik.

Namun, jika Anies disimulasikan sebagai capres, elektabilitasnya melambung tinggi terutama jika dipasangkan dengan Agus Harymurti Yudhoyono (AHY) .

Baca juga: Tak Ada Risma dan Sri Mulyani di 10 Menteri dengan Kinerja Terbaik Hasil Survei CISA

Elektabiltas Anies-AHY (22,85 persen) mengalahkan Prabowo-Puan (18,46 persen) dan pasangan Airlangga-Gatot Nurmantyo (5,37 persen).

"Anies kuat jika diposisikan sebagai capres. Tapi kalau hanya jadi cawapres, (dengan capresnya adalah figur pimpinan parpol (selain Prabowo) elektabiltasnya rendah,” kata Ratno.

Namun, elektabilitas Prabowo juga jauh meningkat jika dipasangkan dengan Ganjar Pranowo.

Dalam simulasi selanjutnya, pasangan Puan-Anies hanya mendapat angka 7,40 persen, kalah telak dari Prabowo-Ganjar dengan 34,31 persen dan Cak Imin-AHY dengan 5,77 persen.

"Ini mengungkapkan posisi Anies akan kuat jika dia dicalonkan sebagai presiden. Sebaliknya, jika ia dicalonkan sebagai cawapres, pemilihnya akan beralih," Ratno. (TribunWow.com/Anung)

Baca Artikel Terkait Lainnya