TRIBUNWOW.COM - Sembilan nama telah diumumkan oleh Partai Amanat Nasional (PAN) sebagai kandidat calon presiden (capres) 2024 yang nantinya akan diusung oleh PAN.
Dari total sembilan nama tersebut, nama Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto tidak termasuk di dalamnya.
Dikutip TribunWow dari Tribunnews, menanggapi hal ini, Partai Gerindra cenderung santai.
Baca juga: Berita Prabowo Subianto: Keponakan sang Menhan Sebut Pamannya Diusung di 2024 demi Mimpi Gerindra
Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad tidak mempermasalahkan terkait nama Prabowo yang tidak masuk ke dalam radar PAN.
"Ya jadi kalau Rakernas suatu parpol tentu itu meneruskan aspirasi kawan-kawan di daerah," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (29/8/2022).
"Dan kami tidak ada masalah mengenai nama-nama yang keluar, termasuk nama Pak Prabowo tidak ada di situ," lanjutnya.
Dasco menegaskan bahwa keputusan Rakernas PAN harus dihormati karena merupakan hasil dari demokrasi.
Diketahui, sembilan nama kandidat capres PAN diumumkan oleh sang ketum yakni Zulkifli Hasan dalam Rapat Kerja Nasional atau Rakernas III PAN, Sabtu (27/8/2022).
Sembilan nama tersebut adalah:
1. Ketua Umum PAN Zulkfli Hasan
2. Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto
3. Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa
4. Ketua DPR dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani
5. Menteri BUMN Erick Thohir
6. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo
7. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan
8. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil
9. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa
Wakil Ketua Umum (Waketum) PAN, Yandri Susanto menjelaskan, nama Prabowo sebenarnya sempat diusulkan oleh sejumlah Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN.
Namun pada Rakernas PAN, nama Prabowo memang tidak muncul.
Baca juga: Berita Prabowo Subianto: Pengamat Politik Ungkap PR sang Menhan agar Bisa Bersaing di Pilpres 2024
Nasib Gerindra jika Prabowo Kalah di 2024
Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto selalu berada dalam posisi tiga besar di setiap survei elektabilitas calon presiden (capres) 2024.
Prabowo sendiri telah menyatakan diri maju sebagai capres di pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Dikutip TribunWow dari Kompas, namun meskipun selalu berada dalam posisi tiga besar, kemungkinan Prabowo kalah dalam Pilpres 2024 tetaplah ada.
Baca juga: Pukul Wanita di SPBU Anggota DPRD Palembang Minta Maaf, Hotman Paris: Tulus? Aku Laporkan ke Prabowo
Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Sirojudin Abbas menjelaskan bagaimana nasib Prabowo dan Gerindra jika kalah pada Pilpres 2024 nanti.
Abbas menjelaskan, saat ini Gerindra sangat ketergantungan terhadap sosok Prabowo.
Menurut Abbas penting untuk Gerindra melakukan regenerasi pewaris Prabowo.
"Sehingga, kalau di 2029 alasan itu tidak ada lagi, maka itu menjadi pertanyaan terbesar bagi mbak sara (Wakil Ketua Umum Gerindra Rahayu Saraswati) soal regenerasi lapis keduanya," kata Abbas dalam acara Gaspol! Kompas.com, Selasa (23/8/2022).
"Karena kalau faktor Pak Prabowo-nya itu tidak ada, maka apa lagi yang bisa memotivasi organisasi dan kader untuk solid," lanjut dia.
Abbas menyampaikan, Gerindra bisa menyiapkan regenerasi dari sekarang.
Ia menjelaskan, regenerasi tidak harus dari keluarga Prabowo, namun juga bisa dari kader internal partai yang dinilai mampu.
"Tentu saja saya kira sudah dilakukan, transisi dari sekarang, membuat persiapan yang memadahi untuk kader-kader di lapis keduanya setelah pak Prabowo," tuturnya.
Apabila Prabowo kalah dalam Pilpres 2024 besok, Abbas menilai sulit untuk kembali mencalonkan Prabowo di 2029.
"Meskipun ada Pak Mahathir Mohamad (mantan Perdana Menteri Malaysia) contoh baiknya itu di Malaysia, 90 tahun masih bisa, tetapi ya itu tadi, apakah faktor fit, baik secara fisik maupun politik masih fit Pak Prabowo di 2029 nanti, kalau gagal di 2024," pungkasnya.
Baca juga: Ingatkan Rakyat Indonesia Tidak Hanya di Jakarta dan Jawa, Jokowi Ungkap Ciri Ideal Presiden 2024
PR Prabowo agar Bisa Bersaing di 2024
Total sudah dua kali Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengikuti ajang pemilihan presiden (Pilpres) pada tahun 2014 dan 2019.
Kini Prabowo Subianto akan kembali bertarung dalam Pilpres 2024 sebagai capres lagi.
Dikutip TribunWow dari Tribunnews, pengamat politik menyebut ada pekerjaan rumah (PR) yang harus dikerjakan Prabowo Subianto supaya mampu bersaing dalam Pilpres 2024 nanti.
Baca juga: Berita Prabowo Subianto: Jadi Capres Gerindra, Disebut Tetap Bawa Manfaat jika Nanti Kalah di 2024
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno menyampaikan, saat ini masih terbuka beragam kemungkinan terkait Pilpres 2024.
Satu dari beberapa kemungkinan tersebut adalah koalisi Partai Gerindra, PKB, Golkar, PPP, dan PAN yang memang satu kubu di pemerintahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
"Sebelum putaran resmi dan pendaftaran ke KPU semua bisa berubah. Kan tinggal negosiasinya, siapa capres dan cawapresnya, partai pendukungnya dapat apa. kan gitu dalam politik," kata Adi, Kamis (18/8/2022).
Adi menjelaskan, pada Pilpres 2024 nanti kemungkinan akan ada lebih dari 2 poros, mulai dari Gerindra, PDIP, hingga koalisi NasDem.
Adi menyoroti ada PR yang harus dituntaskan oleh Prabowo jika ingin menang di Pilpres 2024 nanti.
Pertama ia mengungkit soal elektabilitas Prabowo yang tersalip oleh nama baru, di antaranya adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Adi menyebut Prabowo harus mampu mengatasi kejenuhan dan kebosanan para pemilih.
"Ya karena orang kan melihat 3 kali jadi pilpres. apalagi sekarang ada sosok baru, seperti Ganjar, Anies, Ridwan Kamil, dan Sandiaga yang sering menjadi perbincangan," ujar Adi. (TribunWow.com/Anung)