TRIBUNWOW.COM - Belum lama ini, kediaman pribadi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan didatangi oleh sejumlah warga dari luar Ibu Kota.
Rumah pribadi Anies Baswedan yang terletak di Jalan Lebak Bulus II Dalam, Cilandak, Jakarta Selatan, didatangi oleh ratusan warga pada Rabu (24/8/2022).
Dikutip TribunWow dari Kompas, ratusan warga yang berasal dari Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, hingga Jawa Timur ini meminta Anies Baswedan untuk melakukan tur ke luar Ibu Kota.
Baca juga: Berita Anies Baswedan: NasDem Usung Anies-Puan di 2024? Pengamat Sebut Surya Paloh Hanya Basa-basi
Mereka ingin Anies berkeliling ke daerah-daerah di luar Jakarta seusai Anies tak lagi menjadi Gubernur DKI.
Informasi ini disampaikan oleh Solihin Nurodin selaku perwakilan rombongan dari Jawa Barat.
"Warga dari luar Jakarta merindukan sosok pemimpin yang mengayomi dan terbukti konsisten mewujudkan keadilan sosial," sebut Solihin, dalam keterangannya, Kamis (25/8/2022).
Warga lainnya, Uun Untamiharja berharap Anies dapat turun ke desa-desa di luar Jakarta untuk meningkatkan kesejahteraan wilayah-wilayah di sana.
"Kami, warga desa, memimpikan Pak Anies turun ke desa, memimpin gerakan membangun Indonesia yang lebih baik, dimulai dari desa," ungkap Uun.
Mendengar aspirasi para warga, Anies mengamini dan menuliskan pesan sebagai berikut.
"Jaga ketulusan, kobarkan gelora semangat, gerakkan semua daya, jangkau segala penjuru! Insya Allah jalan mendaki ini akan Allah SWT bukakan rute-rute tak terduga untuk sampai pada tujuan dan harapan yang diniatkan: hadirnya keadilan bagi semua!" tulis Anies.
Baca juga: Berita Anies Baswedan: Tepati Janji Kampanye 2017, Gubernur DKI: Tahu-tahu Sudah Selesai
Sebelumnya, rasa syukur diucapkan oleh Anies sembari menyatakan bahwa janji kampanyenya saat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2017 lalu telah selesai dituntaskan satu per satu.
Anies menyampaikan, satu dari beberapa janjinya yang telah ia realisasikan adalah program pembangunan rumah susun sederhana sewa (rusunawa).
Dikutip TribunWow dari Kompas, kini janji kampanye tersebut telah masuk dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) dan menjadi kegiatan strategis daerah.
Baca juga: Berita Anies Baswedan: Peringati HUT RI, sang Gubernur DKI Tegaskan Komitmen Pemprov Jakarta
Nantinya program ini akan dimonitor dan dieksekusi oleh satuan kerja perangkat daerah (SKPD).
"Alhamdulillah satu-satu (janji kampanye) tuntas dan inilah (program hunian) salah satunya (yang tuntas)," ujar Anies kepada awak media di Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (18/8/2022).
Anies menjelaskan meski tak terlihat saat dikerjakan, janjinya tetap terealisasi.
"Maka, insya Allah yang menjadi rencana bisa tereksekusi. Nah, di sinilah proses (pengerjaan janji kampanye) yang tidak terlihat. Tahu-tahu nanti sudah jadi barangnya, tahu-tahu sudah selesai," ucap Anies.
Anies turut menyatakan komitmen Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam mewujudkan janji-janji kampanye yang diketahui berjumlah 23 janji politik.
Dari puluhan janji itu ada beberapa yang telah dikerjakan namun belum memenuhi target.
Satu di antaranya adalah janji membangun sumur resapan untuk menanggulangi banjir yang ditargetkan terbangun 1,8 juta tapi baru terpenuhi sebanyak 16 ribu titik per November 2021.
Baca juga: Berita Anies Baswedan: Bersahabat dengan Menlu Jepang, Disambut Denting Piano hingga Pelukan Hangat
Sebelumnya, kebijakan Anies melakukan penjenamaan rumah sakit umum daerah (RSUD) menjadi Rumah Sehat untuk Jakarta menuai kritik dan hujatan dari berbagai pihak.
Langkah Anies mengganti istilah Rumah Sakit menjadi Rumah Sehat dianggap ngawur dan tidak penting.
Dikutip TribunWow.com dari Tribunnews, kritikan ini disampaikan oleh politisi PDIP dan PSI.
Kader PDIP sekaligus Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menyindir kebijakan Anies yang menurutnya ngawur.
"Buat program itu yang terasa langsung gitu kesuksesannya di tengah masyarakat," ujar Edi, Kamis (4/8/2022).
"Bukan cuma ganti-ganti nama. Kemarin nama jalan, sekarang rumah sakit."
"Stop deh bikin kebijakan ngawur," sambungnya.
Sementara itu Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Anggara Wicitra Sastroamidjojo melihat masih banyak masalah lain yang seharusnya diprioritaskan oleh Anies.
"Memang tidak ada salahnya mengubah nama RSUD menjadi Rumah Sehat untuk Jakarta dengan segala alasannya. Namun, ada urgensi yang lebih besar di bidang kesehatan," ucap Anggara, Kamis (4/8/2022).
Anggara kemudian mengungkit adanya belasan kelurahan yang belum memiliki puskesmas mulai dari Kelurahan Duri Selatan, Glodok, Cikini, Gambir, hingga Kemayoran.
"Dalam masa jabatan Gubernur Anies sejak 2017, pembangunan puskesmas di kelurahan-kelurahan ini tidak dikejar. Padahal, puskesmas penting sebagai akses layanan utama masyarakat di wilayah," ujar Anggara.
"Selain itu, puskesmas juga berperan penting dalam upaya promotif preventif. Menurut saya jangan fokus ke hal-hal seremonial dulu sebelum yang esensial selesai," sambungnya.
Anies sendiri diketahui melakukan penjenamaan RSUD jadi Rumah Sehat untuk Jakarta pada Rabu (3/8/2022) kemarin.
Anies menjelaskan, rencana penjenamaan telah dibahas sejak 2019 silam.
"Lalu muncul pandemi (Covid-19), sehingga ini (penjenamaan) terhenti. Baru kemudian kami aktifkan lagi setelah suasananya lebih memungkinkan," ucap Anies, Rabu (3/8/2022).
Anies berdalih, penjenamaan nama dilakukan agar masyarakat tidak datang ke RS hanya pada saat sakit tapi saat sehat juga untuk kepentingan menjaga kebugaran tubuh.
"Jadi datang ke rumah sehat untuk menjadi sehat dan lebih sehat. Dari mulai melakukan medical check up, sampai persoalan gizi, konsultasi, dan lain-lain," terang Anies. (TribunWow.com/Anung/Via)