TRIBUNWOW.COM - Piala Dunia tahun 2022 ini akan tetap digelar di Qatar walaupun mengundang banyak pro dan kontra.
Dilansir TribunWow.com, Piala Dunia Qatar 2022 akan menjadi Piala Dunia yang pertama kali dihelat di jazirah Arab.
Namun, dalam upaya penyelenggaraan Piala Dunia di Qatar kelak, gelombang protes bermunculan dari banyak pihak dan pelaku sepak bola.
Legenda timnas Jerman ini pun akhirnya ikut bersuara terkait kontroversi Piala Dunia 2022 yang digelar di Qatar.
Baca juga: Angin Segar Timnas Prancis Jelang Piala Dunia 2022, Nasib Cedera Paul Poga Dijawab sang Pelatih
Philipp Lahm, legenda timnas Jerman yang berhasil menjuarai Piala Dunia 2014 lalu, ikut buka suara terkait terpilihnya Qatar sebagai tuan rumah gelaran empat tahun sekali tersebut.
Dilansir TribunWow.com dari TribunMedan.com pada Rabu (10/8/2022), Philipp Lahm merasa tersinggung dengan Qatar yang tidak menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia (HAM).
Tak ingin tinggal diam, Philipp Lahm bahkan sampai melakukan protes keras kepada FIFA yang menurutnya mengesampikan HAM.
Sebelumnya, FIFA sendiri kabarnya banyak mendapat kritikan karena menggelar Piala Dunia 2022 di Qatar.
Pasalnya, Qatar notabenenya adalah beberapa negara yang pelanggaran HAM terbesar di dunia.
Baca juga: Kilas Balik Final Piala Dunia 2014: Gol Telat Supersub Mario Gotze Sukses Bungkam Lionel Messi Cs
Qatar juga menjadi negara yang kurang ramah dengan HAM, di mana para pekerja asing dan imigran banyak mengalami tindakan kurang menyenangkan di negara penyelenggara Piala Dunia 2022 tersebut.
Philipp Lahm langsung menyuarakan pendapatnya terkait polemik Piala Dunia 2022 ini.
Philipp Lahm mengaku dirinya tidak akan berangkat ke Qatar kelak, sebagai bentuk protesnya terhadap banyaknya pelanggaran HAM di Qatar.
Baca juga: Komposisi Muda Spanyol di Piala Dunia 2022 Qatar: Pemain Senior Sarat Pengalaman Hanya Ada 5 Pemain
"Saya tidak akan pergi ke Qatar dengan delegasi Jerman. Saya juga tidak tertarik untuk pergi sebagai penggemar," ujar Philipp Lahm, dikutip TribunWow.com dari Sport Bible, via TribunMedan.com, Rabu (10/8/2022).
Lahm menambahkan bahwa HAM adalah peran penting dari setiap gelaran turnamen.
"Hak asasi manusia harus memainkan peran penting dalam sebuah turnamen."