Pilpres 2024

Khofifah Jadi Rebutan Anies dan Prabowo di 2024? M Taufik Ungkap Keistimewaan sang Gubernur Jatim

Penulis: anung aulia malik
Editor: Elfan Fajar Nugroho
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto kiri: Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bertemu Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa (4/5/2022) malam. Foto kanan: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengunjungi Dusun Alas Pecah, Desa Geneng, Ngawi, Minggu (25/4/2021).

TRIBUNWOW.COM - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa adalah tokoh nasional yang sebenarnya tidak begitu populer dan memiliki elektabilitas yang rendah dalam survei seputar pemilu 2024.

Namun menurut pandangan beberapa ahli dan politisi, Khofifah justru digadang-gadang sebagai calon wakil presiden yang kemungkinan akan dipasangkan oleh Menhan RI Prabowo Subianto hingga Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Dikutip TribunWow.com dari YouTube Refly Harun, Mantan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik menjelaskan mengapa Khofifah cocok disandingkan dengan Anies.

Baca juga: Pendukung Anies Baswedan Buka Suara soal Duet Anies-Puan di 2024: Dalam Politik Sah-sah Saja

Baca juga: Ridwan Kamil, Ganjar hingga Prabowo, Ini Sosok Potensial Pendamping Anies Baswedan di Pilpres 2024

Politisi yang merupakan eks kader Gerindra tersebut menjelaskan bahwa dirinya pernah berdiskusi dengan Anies soal 2024.

Kala itu ia menyarankan Anies untuk dapat berpasangan dengan Khofifah di 2024.

Taufik menjelaskan ada empat alasan, yakni Gender, asal Khofifah dari Jawa Timur, tokoh muslimat hingga sosok besar di Nahdlatul Ulama (NU).

"Saya kira kalau ini kita bisa dapat agak ringan untuk memenangkan pertandingan ini," kata Taufik.

Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, sementara itu berdasarkan pengamatan ahli, Prabowo Subianto kemungkinan akan mencari pendamping dari daerah Jawa Timur.

Prediksi ini disampaikan oleh Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam.

Umam mengungkit bagaimana Prabowo kalah telak di Jatim dalam pemilu 2014 dan 2019 lalu saat melawan Joko Widodo (Jokowi).

"Kebutuhan utama Gerindra sebenarnya adalah penguasaan basis elektoral Jawa Timur sebagai penentu kemenangan dalam Pilpres," kata Umam kepada Kompas.com, Kamis (28/7/2022).

Umam melanjutkan, selain berasal dari Jatim, Prabowo akan mencari pendamping yang mewakili suara Nahdlatul Ulama (NU).

Menurut Umam dua tokoh yang kemungkinan akan menjadi pendamping Prabowo adalah Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Prawansa.

Namun Umam meyakini Gerindra akan lebih condong menggandeng Khofifah karena lebih merepresentasikan para loyalis NU, khususnya kalangan ibu-ibu.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat diwawacara di Stadion Gelora Bangkalan, Jumat (18/6/2021). (Tribun Jatim/ Fatimatuz Zahroh)

Baca juga: Telat Tahu Sedang Dekati Putri Anies Baswedan, Ini Pengakuan Ali Saleh: Waduh Telanjur

Yakin Anies Mampu Teruskan Kerja Jokowi

Mantan Wakil Menteri (Wamen) Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Surya Tjandra menyatakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan adalah pilihan yang tepat untuk posisi Presiden RI di Pilpres 2024 mendatang.

Wamen yang juga berstatus sebagai kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tersebut bahkan menawarkan diri siap untuk menjadi tim sukses (timses) Anies Baswedan di 2024 nanti.

Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Surya meyakini Anies Baswedan mampu melanjutkan progres pembangunan warisan dari Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendampingi Presiden Joko Widodo meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (17/2/2021) pagi. (YouTube Sekretariat Presiden)

Baca juga: Sosok Giring Ganesha, Plt Ketua Umum PSI yang Turut Kritik Anies Baswedan soal Banjir Jakarta

"Saya merasa dia bisa didukung dan bisa jadi presiden yang baik kalau nanti kepilih," ujar Surya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (28/7/2022).

"Memang untuk urusan agraria dan tata ruang, Pak Anies menonjol," ucapnya.

Terkait kebijakan PSI yang tidak akan mendukung Anies, Surya cenderung santai.

"Saya kira PSI kan partai terbuka. Bisa menerima perbedaan, biasa aja sebetulnya. Jadi buat saya bagian dari proses demokratis," ungkap Surya.

Sebelumnya, Sekretaris Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Sunny Tanuwidjaja memilih untuk mundur dari PSI seusai memutuskan akan mendukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Kabar ini dikonfirmasi oleh Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie.

Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Grace menyampaikan PSI tegas tidak akan mengusung Anies di Pilpres 2024 mendatang.

Baca juga: Usul Perbanyak Pilihan, Demokrat Nilai Duet Anies-Ganjar di Pilpres 2024 Punya Dampak Negatif

"Bro Sunny gentleman mengakui akan men-support Anies dan untuk itu beliau mengundurkan diri," ujar Grace saat dimintai konfirmasi Kompas.com, Selasa (28/6/2022).

"Beliau tahu persis sikap PSI terhadap Anies sangat clear, tidak akan menoleransi politik identitas yang dimainkan Anies untuk meraih kekuasaan."

Grace menjelaskan, sampai saat ini PSI masih belum memutuskan siapa sosok yang akan didukung oleh PSI dalam Pilpres 2024.

Namun ia menjelaskan hal yang menjadi pertimbangan di antaranya adalah rekam jejak baik, dan tidak terlibat intoleransi serta korupsi.

Sementara ini ada sembilan nama yang dipertimbangkan oleh PSI, di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo
2. Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa
3. Menko Polhukam Mahfud MD
4. Mendagri Tito Karnavian
5. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil
6. Menteri BUMN Erick Thohir

(TribunWow.com/Anung/Via)

Baca Artikel Terkait Lainnya