TRIBUNWOW.COM - Kini sekutu Kremlin menyerukan agar Vladimir Putin lebih baik dipangguil sebagai penguasa dibandingkan presiden.

Seruan itu tentu menjadi perhatian dunia terlebih disampaikan oleh partai Demokrat Liberal (LDPR).

Pengusulan gelar Vladimir Putin dipanggil penguasa lantaran dianggap lebih sesuai dengan status dan peran Putin saat ini.

Diketahui partai sayap kanan ini memiliki 22 kursi dan 450 kursi di parlemen itu.

Dikutip dari Daily Mail, Senin (11/7/2022), kini partai tersebut digunakan untuk melayangkan ide-ide dari Barat di tengah sanksi karena invasi di Ukraina.

LDPR berpendapat di media Rusia bahwa gelar 'Presiden ' untuk Putin sebenarnya pertama kali diciptakan di AS pada abad ke-18.

Baca juga: VIDEO Inggris Beri Pelatihan Dasar bagi 10 Ribu Warga Ukraina untuk Lawan Invasi Rusia

Baca juga: VIDEO Detik-detik Helikopter Ka-52 Rusia Hancurkan Pos Komando, Ukraina Kehilangan Senjata Cadang

Istilah Pravitel harus digunakan sebagai gantinya meskipun berkonotasi otokratis.

Sementara Pravitel memiliki hubungan sejarah di Rusia, dengan keluarga Romanov memiliki kendali penuh atas negara tersebut sebagai Tsar dari tahun 1613 hingga 1917.

Tsar juga dapat diartikan sebagai Pravitel, namun lebih dikenal sebagai 'kaisar'.

Namun istilah 'Presiden' baru diangkat menjelang akhir Uni Soviet.

Sebelumnya para pemimpin uni Soviet lebih dikenal sebagai Ketua Partai Komunis atau Sekretaris Jenderal.

Usulan terhadap Putin ini menandakan bahwa dia sudah memiliki kekuatan total di Rusia dan dapat memerintah sebagai Tsar otokratis. (*)

Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

Artikel ini telah tayang di Tribun Video dengan judul Sekutu kremlin Serukan Perubahan nama 'Presiden' Rusia, Usul Putin Dijuluki 'Penguasa'