Pilpres 2024

Pencalonan Ganjar oleh NasDem Disinyalir akan Picu Konflik Terbuka Jokowi dengan PDIP, Mengapa?

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Jokowi dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Terbaru, pencalonan Ganjar menjadi capres partai lain diduga akan memicu konflik antara Jokowi dan PDIP, Minggu (19/6/2022).

TRIBUNWOW.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjadi sorotan setelah namanya muncul menjadi bakal calon presiden yang akan diusung Partai NasDem.

Dilansir TribunWow.com, Senin (20/6/2022), para pengamat pun menilai hal ini bisa mendatangkan konflik jika Ganjar yang merupakan kader partai PDIP menerima pencalonan tersebut.

Bahkan, konflik tersebut disinyalir akan meluas hingga melibatkan Presiden Indonesia Joko Widodo alias Jokowi.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kiri) dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani (kanan). Ganjar kini diisukan tengah berkonflik dengan PDI Perjuangan (PDIP) karena permasalahan Pilpres 2024. (Kolase/TribunKaltara/Kompas.com)

Baca juga: Dulu Viral Tendang Tembok SMAN Tawangmangu, Kini Ganjar Acungkan 2 Jempol: Ini Ditendang Lagi Tidak?

Baca juga: Jawab soal Jadi Capres untuk NasDem di 2024, Ganjar Serahkan ke Megawati: Sudah Jelas

Mengatakan dalam diskusi 'Anies-Ganjar di Tikungan Koalisi 2022' di Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (19/6/2022), pengamat politik Hasan Nasbi memprediksi hal tersebut.

Pendiri Cyrus Network itu menyarankan agar Ganjar maju menjadi capres di pemilihan presiden 2024 hanya jika diusung PDI.

Pasalnya, jika ia bersedia dipinang partai lain, maka akan muncul konflik terbuka.

Hasan memastikan perseteruan tersebut akan sampai melibatkan Jokowi dengan para petinggi partai.

"Kalau Mas Ganjar maju di luar PDIP itu akan memancing konflik terbuka antara presiden dengan PDIP. Itu pasti. Kalau pun mengaku itu tidak ada intervensi presiden, tapi pikirannya pasti presiden ikut serta."

"Dan itu tidak baik bila presiden dia ingin soft landing. Saya tidak yakin itu," kata Hasan dilansir TribunWow.com dari Tribunnews.com.

Karena itulah, untuk menjaga keharmonisan situasi politik, Ganjar diimbau untuk tetap setia pada partainya.

Bahkan meski nantinya tak dicalonkan, Hasan berharap Ganjar bersedia untuk mengamini siapa saja yang akan diusung PDIP.

"Sulit untuk membayangkan Mas Ganjar kalau tidak dapat tiket dari PDIP kemudian loncat ke NasDem, menurut saya itu sulit dibayangkan itu."

"Jadi Mas Ganjar pilihan terbaik adalah maju dapat tiket dari PDIP, kalau tidak dapat tiket dari PDIP, dia dukung siapapun yang diajukan oleh PDIP," imbuhnya.

Senada dengan hal tersebut, Pengamat Politik Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam meminta Ganjar untuk fokus pada tugasnya sebagai Gubernur.

Pasalnya, jika Ganjar menujukkan perlawanan terhadap partainya, ada kemungkinan karir politiknya akan semakin meredup.

"Jika Ganjar melawan dan menyambut dukungan partai lain, ia akan dinilai offside atau kemajon (terlalu maju) lagi, dan akan meningkatkan resistensi politik di internal PDIP. Jika itu dilakukan, itu bisa menjadi political suicide atau bunuh diri secara politik," ujar Umam dilansir TribunWow.com dari Kompas.com, Minggu (19/6/2022).

"Tidak menutup kemungkinan, 'catatan buku merah' bisa dikeluarkan."

Meski memiliki potensi maju menjadi capres 2024, Ganjar diimbau untuk memperhatikan sejumlah faktor.

Di antaranya adalah gaya komunikasinya dengan internal partai yang sulit diterima elite partai.

"Termasuk manuver sel-sel relawannya yang cukup agresif, juga bisa dipersepsikan kemajon, yang seolah ingin mendikte otoritas Ketum Megawati," terang Umam.

Baca juga: Survei Pilpres 2024, Prabowo, Ganjar dan Anies Rebutan, Airlangga dan Muhaimin Iskandar Minim Suara

Baca juga: Usulan Pilpres Mundur, Said Iqbal Minta Bahlil Buktikan Pernyataannya: Pengusaha Mana yang Minta?

Tanggapan Puan Maharani

Di sisi lain, Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Puan Maharani menanggapi hasil Rapat Kerja Nasional (rakernas) Partai NasDem.

Dalam rakernas tersebut, Gubernur Jawa Tengah sekaligus kader PDIP Ganjar Pranowo masuk dalam usulan menjadi bakal calon presiden (capres) pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Terkait hal ini, Puan menilai tak ada masalah dan justru membuka kemungkinan berkoalisi, termasuk dengan partai pimpinan politikus Surya Paloh tersebut.

Dilansir TribunWow.com dari Kompas.com, Sabtu (18/6/2022), Puan menilai kerja sama antar partai bisa dilakukan dengan pihak mana pun.

Ditemui di sekolah partai DPP PDIP di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, ia memberikan jawaban soal berkoalisi dengan partai NasDem.

"Ya bisa saja, kita ini berkoalisi dengan siapa saja. Kalau saya kalimatnya bukan koalisi, tapi kerja sama. Bisa saja kita bekerja sama untuk membangun bangsa dan negara ini," ujar Puan, Sabtu (18/6/2022).

"Ini masih lama (pemilu), masih hampir kurang lebih satu tahun setengah lagi. Jadi masih punya kesempatan untuk kita mematangkan kerja sama yang konkret untuk bangsa dan negara."

Mengenai Ganjar sebagai kadernya yang justru diusulkan menjadi bakal capres, Puan menyebut PDIP tak terganggu dengan hasil tersebut.

"Oh ya enggaklah. Itu kan masalah internal setiap parpol. Masing-masing punya mekanismenya. Jadi, biasa saja," terang Puan.

"Menurut saya sah-sah saja."

Mengenai nama Ganjar yang muncul sebagai bakal capres, Puan menerangkan bahwa penentuan bakal capres PDIP merupakan hak prerogatif Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

"Jadi semua kader partai yang nantinya akan diberi amanah oleh Ibu Ketua Umum sesuai kongres itulah yang akan menjadi bakal capres dan cawapres dari PDIP sesuai mekanismenya. Kita berpegang pada itu aja," ujar Puan menekankan.

Sementara itu, ditemui pada kesempatan berbeda, Ganjar telah memberikan respons mengenai pengusulannya sebagai bakal capres oleh partai NasDem.

Sebagai kader PDIP, Ganjar menegaskan bahwa dirinya akan patuh kepada keputusan Megawati.

Meskipun ia memberikan apresiasi dan penghormatan atas partai lain yang sudah mendukungnya untuk maju.

“Ya semua orang bisa memberikan, kami menghormati partai apa pun, gitu ya, karena saya anggota PDIP tentu keputusan tegak lurus pada Ibu Ketum. Itu sudah menjadi rumus seluruh anggota partai,” ujar Ganjar.

Adapun mengenai potensinya untuk maju menjadi bakal capres dari PDIP, gubernur tersebut kembali menyerahkan pada keputusan Ketua Umum.

"Semua tegak lurus pada keputusan dan itulah yang sudah menjadi keputusan kongres, (pemilihan capres) itu prerogatif penuh Ibu ketua umum," tegasnya.(TribunWow.com/Via)

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Pengamat: Kalau Ganjar Pranowo Maju Pilpres 2024 dari Luar PDIP Akan Memancing Konflik Terbuka", dan  Kompas .com dengan judul "Diusulkan NasDem Jadi Capres, Ganjar Disarankan Fokus sebagai Gubernur".

Baca Artikel Terkait Lainnya