TRIBUNWOW.COM - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah merilis peringatan dini cuaca ekstrem di sejumlah wilayah, Sabtu (11/6/2022).
Selain peringatan dini cuaca ekstrem, BMKG juga memberikan peta sebaran gambaran potensi gelombang tinggi untuk beberapa perairan di Indonesia.
Dilansir TribunWow.com dari BMKG, berikut rincian peringatan dini cuaca ekstrem di Indonesia:
BMKG mengatakan, sirkulasi siklonik terpantau di Samudera Hindia barat daya Sumatera dan di Kalimantan Barat bagian selatan, yang membentuk daerah peningkatan kecepatan angin >25 knot di Samudra Hindia barat daya Sumatera, serta daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang memanjang dari Laut Jawa hingga Selat Karimata dan dari Kalimantan Barat hingga Kalimantan Tengah.
Baca juga: Ramalan Zodiak Hari Ini Rabu 15 Juni 2022: Aries Rawan Kecelakaan, Gemini Tegang Harus Jaga Hubungan
Daerah konvergensi juga terpantau memanjang dari Aceh hingga Sumatera Utara, dari Riau hingga Kep. Riau, di Lampung, di Jawa Barat, dari Jawa Timur hingga Jawa Tengah, di Sulawesi bagian tengah dan di Maluku.
Serta daerah pertemuan angin (konfluensi) memanjang dari Laut Arafuru hingga Laut Banda, Maluku bagian tenggara, Sulawesi bagian selatan dan Laut Jawa.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi tersebut.
Baca juga: Info BMKG - Prakiraan Cuaca Besok Rabu 15 Juni 2022: Semarang Berawan, Jakarta Hujan di Siang Hari
Wilayah yang berpotensi hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang:
Aceh
Sumatera Barat
Bengkulu
Sumatera Selatan
Kep. Bangka Belitung
Lampung
Banten
Jawa Tengah
Yogyakarta
Jawa Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Utara
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Gorontalo
Sulawesi Tengah
Sulawesi Barat
Sulawesi Tenggara
Maluku Utara
Maluku
Papua Barat
Wilayah yang berpotensi hujan disertai kilat/petir dan angin kencang:
Jawa Barat
DKI Jakarta
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Sulawesi Selatan
Peringatan Dini Gelombang Tinggi
BMKG menyebutkan, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Timur Laut - Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 5-20 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Timur - Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 5-25 knot.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Flores, Perairan selatan P. Sumba, Perairan p. Sawu – Kupang, Laut Banda, dan Laut Arafuru.
Kondisi Laut
Area Perairan dengan Gelombang Sedang (1.25 - 2.50 M)
Perairan Timur P. Simeulue
Selat Sumba bagian Timur
Laut Sawu
Selat Ombai
Perairan Utara Kupang – Rote
Perairan Selatan P. Flores
Laut Timor
Laut Jawa bagian Timur
Selat Makasar bagian Selatan
Perairan Kep. Selayar
Perairan Kep. Wakatobi
Laut Sulawesi
Laut Banda
Perairan Kep. Sermata - Kep. Babar
Perairan Utara Kep. Tanimbar
Perairan Selatan Kep. Kei - Kep. Aru
Laut Arafuru bagian Barat
Perairan Utarahalmahera
Laut Halmahera
Perairan Utara Papua Barat hingga Papua
Samudra Pasifik Utara Halmahera hingga Papua
Area Perairan dengan Gelombang Tinggi (2.50 - 4.0 M)
Perairan Utara Sabang
Perairan Barat Aceh hingga Kep. Mentawai
Perairan Enggano - Bengkulu
Perairan Barat Lampung
Samudra Hindia Barat Sumatra
Teluk Lampung bagian Selatan
Selat Sunda bagian Barat - Selatan
Perairan Selatan P. Jawa - P. Sumba
Samudra Hindia Selatan Jawa hingga NTT
Selat Bali - Lombok - Alas bagian Selatan
Selat Sumba bagian Barat
Perairan Selatan P. Sawu - P. Rote – Kupang
Perairan Selatan Kep. Tanimbar
Laut Arafuru bagian Tengah dan Timur
Imbauan BMKG
BMKG mengimbau agar masyarakat memperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran, seperti:
- Perahu Nelayan (Kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m)
- Kapal Tongkang (Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m)
- Kapal Ferry (Kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m)
- Kapal Ukuran Besar seperti Kapal Kargo/Kapal Pesiar (Kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m)
Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi diminta tetap selalu waspada. (TribunWow.com)