Anak Ridwan Kamil Hilang

Ingin Emmeril Kahn Ditemukan dalam Kondisi Apa pun, Adik Ridwan Kamil: Kami Terima dengan Ikhlas

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Potret terbaru Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat mendengarkan penjelasan pihak kepolisian Swiss, Minggu (29/5/2022). Pihak keluarga berharap Emmeril Kahn bisa ditemukan dalam kondisi apa pun.

TRIBUNWOW.COM - Hingga hari ini, belum ada kabar mengenai Emmeril Kahn Mumtadz, putra Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang hilang sejak Kamis (26/5/2022).

Dilansir TribunWow.com, Senin (30/5/2022), pencarian masih dilakukan di sekitar Sungai Aare, Bern, Swiss, lokasi di mana pemuda 23 tahun itu terlihat terakhir kali sebelum terseret arus.

Namun keluarga tak patah arang dan berharap Eril, panggilang akrabnya, bisa ditemukan meski dalam kondisi apa pun.

Adik dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yakni Elpi Nazmuzaman menyampaikan soal update pencarian Emmeril Kahn Mumtadz alias Eril (23) per Minggu (29/5/2022). (Twitter @westjavagov_)

Baca juga: Fakta Terbaru Kabar Keluarga Ridwan Kamil, Terlihat Ikhlas hingga Kondisi Adik Eril

Baca juga: Ada Paranormal Ramalkan Nasib Anak Ridwan Kamil, MUI: Jangan Memperkeruh Suasana

Dilansir TribunWow.com dari kanal YouTube tvOneNews, Minggu (29/5/2022), adik kandung Ridwan Kamil, Elpi Nazmuzaman selaku juru bicara keluarga, menyampaikan perkembangan pencarian keponakannya.

Setelah berlalu empat hari, kini pihak tim SAR Swiss menggunakan alat baru untuk mencari Eril.

Jika sebelumnya, menggunakan drone thermal, kali ini pencarian dilanjutkan menggunakan perahu dengan sonar system.

"Sekarang memasuki hari keempat, pencarian mulai diintesifkan di bawah permukaan air, jadi sebelumnya di atas permukaan air, kemudian menggunakan drone pencari panas tubuh," terang Elpi.

"Hari ini sudah dimulai pencarian dengan drone yang jarak terbangnya relatif rendah dan menggunakan berbagai macam perahu yang bisa mendeteksi benda kurang lebih 3 meter di bawah permukaan air, sehingga relatif bisa ditemukan."

Sebagai informasi, drone thermal digunakan untuk menemukan korban hanyut melalui panas tubuh.

Namun setelah panas tubuh manusia tak bisa dideteksi lagi, maka otoritas setempat memakai perahu yang dipasangi alat tertentu.

Alat tersebut digunakan untuk mendeteksi dan membedakan tubuh manusia dengan benda-benda lain di dasar laut.

Meski begitu, pihak keluarga hingga saat ini belum bisa mendapatkan kabar yang diinginkan.

Elpi pun menekankan bahwa baik Ridwan Kamil dan sang istri, Atalia Praratya, serta keluarga besar sudah siap menghadapi kemungkinan terburuk.

"Namun sejauh ini, sampai saat ini kami belum mendapatkan hasil yang sesuai harapan, tetapi InsyaAllah apa pun itu kami terima dengan ikhlas,” ungkap Elpi.

Ia pun menyampaikan rintangan yang dialami oleh tim penyelamat hingga menyebabkan pencarian belum mendapatkan hasil.

"Ada kendala alam, ada hal-hal yang tidak bisa diukur oleh kemampuan manusia secara matematis," ujar Elpi.

"Sumber airnya dari lelehan gunung es, salju, sehingga ada serpihan-serpihan yang memberikan tingkat kekeruhan."

Baca juga: Potret Media Asing saat Beritakan Hilangnya Anak Ridwan Kamil di Sungai Aare Swiss

Baca juga: Pesan Terakhir Eril Anak Ridwan Kamil sebelum Hilang, Larang Ibu Berenang hingga Jaga soal Adiknya

Lihat tayangan selengkapnya dari menit ke- 02.41:

Korban Sungai Aare 99% Ditemukan 3 Minggu

Duta Besar RI untuk Swiss, Muliaman D. Hadad membeberkan perkembangan pencarian Emmeril Kahn Mumtadz, putra sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Pemuda yang akrab disapa Eril (23) yang hanyut di Sungai Aare, kota Bern itu dikabarkan belum dapat ditemukan hingga saat ini.

Meski tak ada batas waktu pencarian, pihak tim SAR Swiss yang sudah berkomunikasi dengan KBRI mengatakan 99 persen korban ditemukan setelah tiga minggu.

Dilansir TribunWow.com dari kanal YouTube Kompas.com, Sabtu (28/5/2022), Muliaman mengaku sudah berkoordinasi dengan tim SAR.

Petugas yang terdiri dari para polisi sungai itu menyatakan akan terus melakukan upaya penyelamatan.

Bahkan, operasi pencarian itu akan terus dilakukan karena termasuk dalam tugas mereka untuk mengamankan sungai.

"Tidak ada spesifik batas waktu maksimum pencarian ini akan dihentikan," kata Muliaman.

"Ketika kemarin kami bertemu dengan tim SAR, polisi sungai mengatakan 'Adalah menjadi tugas kami untuk setiap saat terus memantau keamanan sungai ini'."

"Pencarian akan terus berlangsung setiap hari karena itu menjadi tugas mereka sehari-hari."

Saat berkomunikasi dengan tim SAR, pihak KBRI di Swiss mendapatkan informasi penting mengenai insiden serupa sebelumnya.

Disebutkan adanya waktu kritis di mana korban terseret arus di sungai Aare biasanya ditemukan.

Waktu kritis tersebut adalah tiga hari pertama setelah insiden.

Namun sebagian besar korban akan ditemukan dalam jangka waktu tiga minggu.

"Mereka mengatakan ada critical waktu penting, tiga hari pertama itu biasanya sering ditemukan," kata Muliaman.

"Tapi mayoritas kejadian serupa pada tahun-tahun sebelumnya itu 99,9 persen itu ditemukan dalam tiga minggu."

"Itu menurut pengalaman mereka puluhan tahun menjaga sungai ini."(TribunWow.com/Via)

Berita terkait lainnya