TRIBUNWOW.COM - Adik kandung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Elpi Nazmuzaman, menuturkan kali terakhir keponakannya terlihat.
Sebagaimana diketahui, putra sulung Ridwan Kamil, Emmeril Khan Mumtadz alias Eril (23) hilang terseret arus saat berenang di Sungai Aare, Bern, Swiss, Kamis (26/5/2022).
Saat itu, Eril yang berenang bersama adiknya, Camillia Laetitia Azzahra, ternyata sempat teriak meminta tolong sebelum akhirnya menghilang.
Baca juga: Susuri Sungai Aare di Swiss, Ridwan Kamil Ikut Cari Anaknya yang Hilang
Baca juga: 24 Jam Berlalu, Anak Ridwan Kamil Belum Ditemukan, Orang-orang Swiss Sebar Poster Orang Hilang
Dilansir TribunWow.com dari kanal YouTube Kompas.com, Sabtu (28/5/2022), Elpi menerangkan menit-menit kejadian nahas tersebut.
Ia menerangkan bahwa keponakannya itu merupakan pemuda yang bisa diandalkan dan bertanggung jawab.
Hal ini terlihat dari posisi yang dipercayakan padanya sebagai ketua maupun pengurus organisasi.
Eril saat itu sudah mematuhi aturan keamanan bahkan berhati-hati memilih lokasi untuk berenang.
Ia sudah menghindari tempat-tempat yang dirasa berbahaya seperti lokasi yang dinaungi jembatan.
Bahkan, Eril memiliki sertifikat diving sehingga terbukti mahir berenang dan memiliki kemampuan untuk mengukur arus.
Ia bahkan hanya mengizinkan adik dan seorang rekannya untuk turun, dan melarang sang ibu, Atalia Praratya ikut berenang.
Lalu, sang paman menuturkan bahwa disamping segala usaha pengamanan yang dilakukan, ada kemungkinan penyebab tak terduga lain yang diluar kuasa manusia.
Ia menuturkan setelah menjaga adik dan rekannya sampai daratan, Eril tiba-tiba terhanyut dan sempat berteriak minta tolong.
"Pada saat kejadian, (Eril) memastikan yang 2 sudah sampai, kemudian ada sesuatu yang tidak terduga, terbawa hanyut, dan Eril berteriak 'Help'," tutur Elpi.
" Keluarga yang berada di pinggir segera berlari mencari."
Menurut Elpi, teriakan Eril itu terdengar oleh warga sekitar yang langsung menelepon pihak kepolisian.
Sehingga ketika keluarga melapor, polisi sudah langsung melakukan pencarian.
"Teriakan help ini terdengar oleh warga yang ada di pinggir sungai dan kemudian menelepon polisi. Jadi pada saat keluarga bertemu polisi, posisinya polisinya sudah tau," terang Elpi.
"Kami sekali lagi mengapresiasi kesigapan otoritas setempat memantau wisatawan."
Baca juga: Pencarian Anak Ridwan Kamil Bakal Lebih Intensif, Dubes RI untuk Swiss Beri Perkembangan Terbaru
Baca juga: Update Pencarian Anak Ridwan Kamil, Emmeril yang Belum Ditemukan Lebih dari 24 Jam, Ada Kesulitan
Lihat tayangan selengkapnya dari menit ke-45.48:
Kendala Pencarian Eril
Sebelumnya, pihak kepolisian Swiss menyampaikan, ada beberapa tantangan dalam melakukan pencarian terhadap Eril.
Dikutip TribunWow.com, hal ini disampaikan oleh Humas Polisi Bern yaitu Patrick Jean yang dihubungi oleh Krisna Diantha Akassa kontributor Kompas.com di Swiss.
Sebagai informasi, Sungai Aare adalah sungai terpanjang di Swiss.
Tantangan yang saat ini dihadapi oleh pihak kepolisian Swiss di antaranya adalah warna Sungai Aare saat ini sedang keruh karena terkena lelehan salju.
Baca juga: Susuri Sungai Aare di Swiss, Ridwan Kamil Ikut Cari Anaknya yang Hilang
Kemudian pencarian hanya bisa dilakukan menggunakan perahu dan berjalan kaki di sekitar Sungai Aare.
Pencarian tidak memungkinkan dilakukan menggunakan helikopter karena adanya pepohonan di sekitar sungai.
Pada saat laporan orang hilang masuk ke pihak kepolisian Swiss, disebutkan ada tiga turis asal Indonesia yang berenang di Sungai Aare yakni dua perempuan dan satu laki-laki.
Berdasarkan keterangan Elpi Nazmuzaman selaku adik dari Ridwan Kamil, kala itu yang berenang di Sungai Aare adalah Eril dan adiknya yakni Camillia Laetitia Azzahra.
Sementara itu sang ibu yakni Atalia Praratya tidak ikut berenang.
"Berdasarkan informasi yang kami terima dari famili kami yang berada di lokasi," kata Elpi, Jumat (27/5/2022).
"Jadi yang berenang hanya anak-anak saya dalam artian anak-anak dewasa."
Meskipun tidak mengetahui detail hilangnya Eril, Elpi mendapat informasi dari pihak keluarga di Swiss bahwa Eril sempat mengalami kesulitan ketika ingin naik.
"Pada saat akan naik ke atas kelihatannya ada kesulitan," ujar Elpi.
"Barangkali ada arus."
"Singkatnya, yang lain bisa naik ke darat, Eril terbawa arus," pungkas Elpi.
Pemerintah Indonesia diketahui telah bertindak cepat merespons hilangnya Eril.
Dikutip TribunWow.com dari YouTube Jabarprov TV, perwakilan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat menjelaskan bahwa Eril hilang kontak pada Kamis (26/5/2022) sekira pukul 11.00 waktu Swiss.
Saat itu pemerintah Indonesia langsung berkoordinasi dengan aparat berwenang untuk mencari keberadaan Eril.
"KBRI Bern telah berkoordinasi erat dengan kepolisian Swiss," ujar perwakilan Pemda Jabar.
Selain berkoordinasi dengan polisi, KBRI di Bern turut mengontak rumah sakit-rumah sakit terdekat di Kota Bern hingga sambungan gawat darurat atau emergency line.
Pihak kepolisian di Bern sendiri langsung mengerahkan tim SAR yang terdiri dari polisi sungai, ambulans hingga pemadam kebakaran yang ditugaskan untuk menyisir area-area potensial.
Eril diketahui sudah 12 jam lebih belum ditemukan setelah terseret arus ketika berenang dengan teman dan adiknya, Camillia Laetitia Azzahra.
Diketahui, saat berusaha naik ke permukaan, Eril terseret arus sungai yang cukup deras.
Rekan Eril sempat memberikan pertolongan sebelum kemudian kehilangan pemuda tersebut.
Padahal, saat itu cuaca sedang dalam kondisi cerah tanpa adanya tanda-tanda yang perlu diwaspadai.
"Kronologisnya Eril berenang di sungai Aaree, Bern bersama adik dan kawannya. Saat ingin naik ke permukaan, Eril terseret arus sungai yang cukup deras yang sebelumnya sempat mendapat bantuan dari kawannya."
"Kejadian tersebut terjadi pada tanggal 26 Mei 2022 siang hari waktu Swiss dengan kondisi cuaca cerah," bunyi pernyataan tertulis dari Elpi Nazmuzaman, Jumat (27/5/2022).
Pihak kedutaan besar Indonesia di Swiss dan kepolisian setempat langsung melakukan upaya pencarian.
Tim SAR pun diterjunkan dan mencari selama enam jam tanpa ada hasil.
Karena waktu telah menunjukkan pukul 23.00 waktu setempat, pencarian pun ditunda hingga hari ini.
Adapun kunjungan keluarga Ridwan Kamil ke Swiss saat itu adalah untuk mencarikan sekolah bagi Eril yang akan melanjutkan ke jenjang S2.
Namun pada saat kejadian, Ridwan Kamil sedang berada di Inggris untuk melakukan tugas bersama delegasi Pemprov Jawa Barat.
Setelah mendapat kabar tersebut, ia langsung bergegas ke Swiss untuk menyusul bertemu keluarganya.
Hingga saat ini, belum ada kabar lebih lanjut pun konfirmasi langsung dari keluarga mengenai nasib Eril.
Pihak TribunWow.com masih terus berusaha mencari berita terkini dan menghubungi pihak-pihak terkait.
Namun, keluarga meminta doa dan berharap pemuda lulusan teknik mesin ITB tersebut bisa segera ditemukan dengan selamat. (TribunWow.com/Via/Anung)