Konflik Rusia Vs Ukraina
VIDEO Vladimir Putin Sebut Rusia Sempat Ingin Gabung NATO tapi Dihalangi AS, Ini Pengakuannya
Presiden Rusia, Vladimir Putin sempat mengakui pihaknya sempat tertarik bergabung dengan NATO.
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Presiden Rusia, Vladimir Putin sempat mengakui pihaknya sempat tertarik bergabung dengan NATO.
Namun, ia mengungkap bahwa negaranya malah dihalang-halangi untuk masuk dalam aliansi tersebut.
Para pejabat Rusia, Putin, telah menyatakan bahwa upaya Rusia untuk bergabung dengan blok itu dihalangi oleh Barat khususnya AS.
Dikutip Tribun-Video dari RT.com, dalam pernyataannya Putin mengingat bagaimana selama kunjungan Presiden AS saat itu, Bill Clinton ke Moskow pada tahun 2000.
Saat pertemuan itu ia bertanya kepada tamunya bagaimana reaksi AS jika Rusia meminta keanggotaan dalam aliansi tersebut.
Baca juga: VIDEO Penampakan Ratusan Roket Grad Diluncurkan Pasukan Rusia untuk Serang Ukraina
"Reaksi atas pertanyaan saya sangat terkendali," katanya.
Sebagai informasi, Putin sebelumnya menjadi Perdana Menteri dari 1999 sampai 2000, kemudian menjadi Presiden dari 2000 sampai 2008,
Ia kembali menjadi Perdana Menteri dari 2008 sampai 2012 hingga menjadi Presiden lagi hingga sekarang.
Putin kemudian menduga, ada suatu kepentingan lain dan diduga AS takut NATO akan dicegah untuk menjadi lebih besar dengan masuknya Rusia.
Di sisi lain, dalam sebuah acara TV baru-baru ini Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken mengatakan Rusia menolak saat ditawari bergabung dengan NATO.
Hal itu bertentangan dengan pernyataan Putin sebelumnya.
Baca juga: VIDEO Invasi Hari ke-85, Presiden Ukraina Ngotot Rebut Kembali Kota yang Dikuasai Rusia
Ia menyebut Rusia memutuskan tidak ingin bergabung dengan NATO saat mendapat kesempatan pada 1990-an.
"Dia (Putin) ingin mencegah NATO menjadi lebih besar dengan Ukraina. Sekarang sebenarnya dengan Finlandia dan dengan Swedia," kata Blinken, Kamis (19/5/2022).
Jauh sebelumnya, klaim yang sama bahwa Rusia memiliki kesempatan untuk menjadi anggota NATO tetapi menolak juga dibuat mantan Presiden AS Bill Clinton.
"Ya, NATO berkembang meskipun ada keberatan dari Rusia, tetapi ekspansi lebih dari sekadar hubungan AS dengan Rusia," tulis mantan pemimpin AS itu dalam tanggapannya.