Konflik Rusia Vs Ukraina

Disebut Lakukan Tugas Rendahan, Putin Terlibat Langsung Intruksikan Strategi Perang Rusia di Ukraina

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Elfan Fajar Nugroho
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Rusia Vladimir Putin dalam acara hari kemenangan di Moskow, Rusia pada tahun 2020. Terbaru, Putin dikabarkan melakukan tugas rendahan setingkat kolonel atau brigadir, Senin (16/5/2022).

TRIBUNWOW.COM - Tak melakukan tugas selayaknya Presiden, pimpinan Rusia Vladimir Putin dikabarkan telah menjadi sangat terlibat secara pribadi dalam perang Ukraina.

Seolah tak mempercayai bawahannya, dia langsung turun membuat keputusan operasional dan taktis.

Bahkan, perintah tersebut dinilai telah sangat mendasar hingga sampai pada tingkat kolonel atau brigadir.

Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia Valery Gerasimov, (kiri) dan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu, mendengarkan pidato Presiden Rusia Vladimir Putin saat pertemuan mereka di Moskow, Minggu (27/2/2022). (Alexei Nikolsky/ AP)

Baca juga: Kerahkan 15 Ribu Tentara di Perbatasan Rusia, Latihan Militer NATO Dinilai Ancam Kemananan Moskow

Baca juga: Media Inggris Soroti Beredarnya Rumor Kepala Putin Diedit saat Hadiri Rapat Virtual, seperti Apa?

Dilansir TribunWow.com dari The Guardian, Senin (16/5/2022), sumber Barat mengatakan Presiden Rusia membantu menentukan pergerakan pasukan di Donbas, yang pekan lalu menderita kekalahan berdarah.

Pasukan tersebut mendapat serangan fatal ketika mereka mencoba beberapa kali untuk menyeberangi sungai strategis di timur Ukraina.

Berbeda dengan klaim yang dibuat oleh Ukraina pekan lalu, Putin dikatakan masih bekerja sama dengan Jenderal Valery Gerasimov, komandan angkatan bersenjata Rusia.

"Kami pikir Putin dan Gerasimov terlibat dalam pengambilan keputusan taktis pada tingkat yang biasanya kami harapkan akan diambil oleh seorang kolonel atau brigadir,” kata sumber militer itu, merujuk pada pertempuran yang sedang berlangsung di timur Ukraina.

Tidak ada rincian lebih lanjut untuk mendukung pernyataan tersebut, meskipun itu tersirat penilaian tentang keterlibatan dekat pribadi Putin didasarkan pada intelijen yang telah diterima.

Kolonel di tentara AS dan brigadir di tentara Inggris biasanya memimpin sebuah brigade, unit yang terdiri dari beberapa batalyon, setara dengan unit operasi terkecil di tentara Rusia.

Militer Rusia beroperasi dengan cara yang lebih top-down dibandingkan Barat, dengan instruksi biasanya dikirim ke jenderal di lapangan.

Tetapi invasi Moskow yang goyah ditandai dengan keterpaksaan mereka mengirim para jenderal lebih dekat ke garis depan, di mana hingga 12 orang tewas.

Terkait hal itu, Ben Barry, mantan brigadir di tentara Inggris, dan ahli perang darat di Institut Internasional Studi Strategis, memberi komentar soal tindakan Putin tersebut.

Ia menilai seharusnya Putin tidak menangani masalah yang relatif kecil tersebut dan fokus pada problem yang lebih besar.

"Seorang kepala pemerintahan harus memiliki hal-hal yang lebih baik untuk dilakukan daripada membuat keputusan militer. Mereka harus mengatur strategi politik daripada terjebak dalam aktivitas sehari-hari," kata Barry.

Baca juga: Kepercayaan Diri Putin Disebut Mulai Menghilang, Disesatkan Para Jenderal tentang Keadaan Perang

Baca juga: Gelar Pembersihan Total, Putin Skors Komandan Legendaris Rusia dan Pecat Petinggi Militer di Ukraina

Putin Diklaim sedang Dalam Status Berbahaya

Pakar ekspresi menilai Presiden Rusia Vladimir Putin sekarang berada dalam kondisi 'paling mematikan'.

Hal ini terlihat dari gestur Putin ketika hadir di perayaan Hari Kemenangan Uni Soviet 9 Mei.

Selain wajah yang tampak membengkak Putin juga menunjukkan sinyal kemarahan saat menyampaikan pidato.

Presiden Rusia Vladimir Putin saat menghadiri parade perayaan hari kemenangan di Moskow, Senin (9/5/2022). Putin terekam menggunakan selimut penghangat. (TheSun.co.uk)

Dilansir TribunWow.com dari The Sun, Kamis (12/5/2022), pakar bahasa tubuh Judi James mengatakan tindakan Putin di acara tersebut memperlihatkan sejumlah isyarat.

Ahli mengatakan bahwa ketika alpha menunjukkan kelemahan itu adalah saat mereka paling mematikan.

Ia menilai Putin yang tampak lemah langsung menunjukkan taring begitu berdiri di atas panggung.

"Ketika berdiri di atas panggung, dia berubah dari pria yang sedikit goyah dengan kepala tertunduk," kata Judi James.

"Dia tiba-tiba melihat ke atas, dia melihat langsung ke kamera."

Perubahan yang begitu tiba-tiba itu sempat mengagetkan Judi James.

Ia mengibaratkan Putin dengan binatang buas yang tengah terdesak.

Diduga pemimpin Rusia itu merasa terancam dengan pergerakan NATO dan kemajuan perang yang diperoleh Ukraina.

"Saat itulah saya khawatir karena ketika alpha terkepung, ketika alpha menunjukkan kelemahan, seringkali bisa menjadi yang paling mematikan," ujar Judi James.

Saat mulai berpidato, ia melihat wajah Putin menunjukkan tanda-tanda kemurkaan.

"Tiba-tiba bibir mulai mengencang. Kami melihat peningkatan otot di bawah mata," beber Judi James.

"Bibir atas khususnya mulai mengencang. Dia mulai mengunyah kata-katanya saat berbicara. Dan di situlah kita bisa melihat reboot."

"Dan dari bahasa tubuh yang sedikit menyedihkan hingga (menjadi) seseorang yang penuh amarah, ada banyak sinyal kemarahan." (TribunWow.com/Via)

Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina