Rusia Vs Ukraina

Kepercayaan Diri Putin Disebut Mulai Menghilang, Disesatkan Para Jenderal tentang Keadaan Perang

Editor: Atri Wahyu Mukti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Vladimir Putin dan Mikhail Kasyanov. Kepercayaan diri Presiden Rusia Vladimir Putin disebut telah menghilang terkait perang dengan Ukraina.

TRIBUNWOW.COM - Kepercayaan diri Presiden Rusia Vladimir Putin disebut telah menghilang terkait perang dengan Ukraina.

Ungkapan itu disampaikan oleh Mantan Perdana Menteri Rusia, Mikhail Kasyanov, seperti dikutip oleh Tribunnews.com.

Dalam penuturannya, Mikhail Kasyanov mengatakan Presiden Rusia mungkin telah disesatkan oleh para jenderalnya tentang keadaan perang.

Ucapan itu dikatakan lewat sebuah wawancara dengan DW pada Jumat (14/5/2022), dari lokasi yang dirahasiakan di Eropa, 

Presiden Rusia Vladimir Putin menyaksikan parade militer Hari Kemenangan di Lapangan Merah di pusat kota Moskow pada Senin, (9/5/2022). (AFP/ Mikhail Metzel)

Baca juga: Media Inggris Soroti Beredarnya Rumor Kepala Putin Diedit saat Hadiri Rapat Virtual, seperti Apa?

Kasyanov menjabat sebagai perdana menteri pertama Putin, sejak 2000 hingga 2004, sebelum akhirnya dipecat.

Ia kemudian membentuk partai oposisi dan mencalonkan diri sebagai presiden pada 2008.

Kasyanov menjadi lawan yang vokal, dan sekarang tinggal di pengasingan.

Kepada DW, ia mengatakan bahwa Putin tidak berbicara dari posisi yang kuat, bahkan tampak "sedikit gugup" selama pidato parade milier yang ia berikan untuk memperingati Hari Kemenangan pada 9 Mei lalu.

Dalam pidatonya, Putin menuding Ukraina memiliki senjata nuklir dan bahwa negara itu dipimpin neo-Nazi.

Putin mengatakan invasi adalah "satu-satunya langkah yang tepat", di mana ia juga menyebut Barat berencana untuk menyerang Rusia.

"Reaksi Putin dan pidatonya benar-benar lemah," ujar Kasyanov, seraya menambahkan Putin "sudah mulai menyadari ia kalah dalam perang ini."

Baca juga: Prediksi Putin Lengser Bulan Agustus, Intelijen Ukraina Sebut Pemberontakan di Rusia Sudah Berjalan

Putin Disesatkan oleh Orang Dalam

Kasyanov mendukung teori yang dipegang banyak analis tentang bagaimana lingkaran dalam Putin menyembunyikan informasi atau tak memberinya gambaran lengkap tentang keadaan perang, lantaran mereka takut menyampaikan berita buruk.

"Saya yakin dia disesatkan," katanya, masih dari DW.

Kasyanov menambahkan, Putin "percaya pasukannya dalam kondisi yang sangat baik" dan bahwa invasi akan memakan waktu sangat sedikit.

Semuanya terjadi beberapa minggu setelah Rusia mundur dari Kyiv dan memfokuskan kembali energinya di bagian timur negara itu.

Dengan Rusia yang mengalami beberapa kekalahan di medan perang, Kasyanov memperingatkan bahwa Putin kemungkinan akan mendorong konflik ke fase baru.

"Sekarang kita masuk ke tahap lain - persaingan, potensi ekonomi, potensi militer," katanya, mencatat bahwa keputusan negara-negara Barat untuk mengirim senjata berat ke Ukraina akan memberi Kyiv "keuntungan yang menentukan" ke depan.

Baca juga: Badan Intelijen Rusia Sebar Memo Rahasia Bahas Rumor Putin Menderita Sakit Keras

Kasyanov Mengenal Putin yang 'Berbeda'

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Menteri Pertahanan Sergei Shoigu meninggalkan Lapangan Merah setelah parade militer Hari Kemenangan di Moskow tengah pada 9 Mei 2022. - Rusia merayakan ulang tahun ke-77 kemenangan atas Nazi Jerman selama Perang Dunia II. (Photo by Kirill KUDRYAVTSEV / AFP) (AFP/KIRILL KUDRYAVTSEV)

Setelah bekerja sama dengan Putin, Kasyanov mengatakan pemimpin Rusia itu telah mengalami perubahan drastis.

"Saya bekerja dengannya 20 tahun yang lalu. Itu benar-benar orang yang berbeda. Itu adalah situasi yang sama sekali berbeda saat itu," katanya.

"Kami memiliki parlemen, parlemen independen - kami memiliki media independen, kami memiliki peradilan. Hari ini adalah dunia yang sama sekali berbeda," imbuhnya.

"Putin menghancurkan semua fitur negara demokratis dan sekarang kami (Rusia) hanya memiliki rezim yang benar-benar otoriter dan secara bertahap pindah ke totaliter."

Putin Dituding Merusak Ekonomi Rusia

Presiden Rusia, Vladimir Putin dituduh telah merusak perekonomian Rusia melalui perangnya yang gagal di Ukraina.

Hal tersebut dikatakan oleh seorang oligarki Rusia, dalam rekaman yang diperoleh New Lines Magazine.

Disebutkan rekaman itu dibuat pada pertengahan Maret 2022.

"Dia (Putin) benar-benar menghancurkan ekonomi Rusia, ekonomi Ukraina, dan banyak ekonomi lainnya, benar-benar hancur."

"Masalahnya ada di kepalanya... Satu orang gila bisa menjungkirbalikkan dunia," ujar sang oligarki tersebut.

Bahkan, dirinya juga mengatakan Vladimir Putin saat ini sangat menderita lantaran penyakit kanker darah yang dideritanya.

Meskipun hingga saat ini tidak jelas secara pasti jenis kanker apa yang Putin derita.

Seorang kapitalis ventura Barat yang bekerja dengan oligarki tersebut diam-diam merekam percakapan dan membagikannya dengan syarat dia tetap anonim, dikutip Tribunnews dari The Sun.

New Lines Magazine, yang diterbitkan oleh lembaga pemikir non-partisan Center for Global Policy, mengatakan bahwa oligarki itu terdaftar oleh Forbes Rusia sebagai salah satu dari 200 pengusaha terkaya di negara itu.

Direktur berita majalah itu Michael Weiss, yang menulis artikel tersebut, menambahkan bahwa oligarki itu bisa saja tulus ucapannya, atau dia mungkin sengaja mencoba menyebarkan disinformasi.

Seperti diketahui informasi tersebut terjadi di tengah klaim bahwa Putin telah 'membersihkan' lebih banyak jenderal topnya karena pasukannya tetap terjebak dalam perang melawan Ukraina.

Seperti diketahui hingga saat ini perang Rusia Vs Ukraina masih terus berlangsung. (Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Garudea Prabawati)