Konflik Rusia Vs Ukraina

Ukraina Perlihatkan Kondisi Miris Perlengkapan Militer Tentara Rusia, Helm Bisa Hancur Diinjak Kaki

Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tentara Ukraina menghancurkan helm tentara Rusia dengan cara diinjak.

TRIBUNWOW.COM - Pasukan militer Rusia diketahui telah beberapa kali mengeluh tentang peralatan militer mereka yang memiliki kualitas buruk dan tak berguna.

Dalam sebuah video yang viral, tentara Ukraina menunjukkan betapa mirisnya kondisi perlengkapan militer tentara Rusia.

Helm yang dipakai oleh para tentara Rusia diperlihatkan hancur hanya dengan cara diinjak.

Perbandingan alat medis milik tentara Rusia (atas) dan tentara Ukraina (bawah). Tentara Ukraina memiliki perlengkapan pertolongan pertama yang jauh lebih canggih dibandingkan Rusia. (TheSun.co.uk)

Baca juga: Habiskan Rp 50 Triliun untuk Kirim Senjata ke Ukraina, AS Berencana Tambah Anggaran Rp 479 Triliun

Baca juga: Obrolan Komandan Tentara Rusia Ngaku Cekoki Bawahannya Pakai Obat: Orang-orangku Sangat Ketakutan

Dikutip TribunWow.com dari Thesun.co.uk, begitupula dengan perlengkapan medis.

Dibandingkan perlengkapan medis milik Ukraina, para tentara Rusia hanya membawa sedikit alat pertolongan pertama.

Pada foto yang beredar, total hanya ada lima barang alat medis yang dibawa oleh tentara Rusia.

Sementara itu tentara Ukraina membawa total 11 barang peralatan medis.

Foto perbandingan alat medis itu diketahui diviralkan oleh tentara bayaran Rusia.

"Ini yang dibawakan Putin dan Shoigu untuk kita," keluh tentara bayaran tersebut.

Sementara itu, video tentara Ukraina menginjak helm tentara Rusia hingga hancur turut diviralkan oleh para relawan tentara asal Kanada.

Rusia sendiri diketahui merupakan negara dengan budget militer terbesar urutan kelima di dunia.

Eks direktur dewan keamanan nasional gedung putih Jeffrey Edmonds menyebut, minimnya alat medis para tentara Rusia menandakan pemerintah Rusia tidak begitu mempedulikan nasib para tentara.

Sebuah kelompok investigatif non profit sempat mengeluarkan pernyataan bahwa pasukan militer Rusia menggunakan alat medis zaman Uni Soviet yang masih tersisa banyak.

Kelompok investigatif itu mengatakan, alat medis milik tentara Rusia bukan berarti tidak berguna, namun dipastikan perlengkapan medis itu lebih buruk dibandingkan milik Ukraina.

"Pasukan militer Ukraina memiliki lebih banyak waktu untuk menyelamatkan mereka yang terluka sebelum mereka tewas," ujar kelompok investigatif tersebut.

Makanan Para Tentara Rusia

Tentara Rusia yang kelaparan dilaporkan telah memakan anjing-anjing liar yang ditinggalkan oleh pemiliknya di Ukraina.

Kabar ini diketahui dari sebuah panggilan telepon prajurit Rusia yang berhasil disadap.

Hal ini mengindikasikan adanya kekurangan pasokan logistik yang dapat menghambat pergerakan pasukan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Dilansir TribunWow.com dari Daily Mail, Jumat (1/4/2022), Dinas Keamanan Ukraina berhasil merekam pembicaraan telepon seorang tentara Rusia,

Menurut transkrip yang dirilis oleh agen Ukraina, seorang tentara Rusia bercakap-cakap dengan seseorang yang diduga keluarganya.

Dalam percakapan tersebut, sang prajurit menjelaskan kondisinya di medan perang.

"Apakah kamu setidaknya bisa makan dengan baik?," tanya sebuah suara.

"Tidak terlalu buruk. Kami makan alabai (jenis anjing gembala Asia Tengah) kemarin. Kami ingin merasakan daging," jawab tentara tersebut.

Diketahui,tentara biasanya mendapat paket ransum tahan lama, yang tidak perlu didinginkan, dan berisi makanan siap saji yang bisa direbus dalam kantong.

Tetapi serangan Ukraina terhadap konvoi Rusia, tampaknya memotong rantai logistik.

Hal ini membuat tentara Rusia melakukan tindakan putus asa karena tak bisa mendapatkan pasokan makanan.

Panggilan lain yang disadap dari tentara Putin telah mengungkapkan pasukan itu tidak hanya kekurangan makanan, tetapi juga amunisi dan bahan bakar.

Hal ini mendukung kabar bahwa pasukan Rusia dikatakan telah menyerbu supermarket untuk mencuri makanan dan alkohol, serta menjarah rumah.

Staf hotel Tetiana Schevchenko, (47), mengatakan kepada The Times bahwa tentara Rusia dan Chechnya di Trostyanets, Ukraina timur, telah mengambil apa pun yang mereka inginkan, dan membunuh warga sipil yang menghalangi mereka.

Di sisi lain, di Odessa, wilayah pantai Laut Hitam, dua dokter hewan dikatakan masih berada di kota dan bekerja tanpa henti untuk membantu hewan peliharaan yang ditinggalkan.

Beberapa hewan itu tersebar di seluruh negeri, bahkan diduga bertahan hidup dengan memakan mayat orang Rusia yang mati.

Bepergian Bersama Mayat

Di tengah konflik yang berlangsung, beredar informasi tentara Rusia mengalami keresahan dan banyak masalah.

Dikutip TribunWow.com dari Thesun.co.uk, hal ini disampaikan oleh intelijen Ukraina yang mengklaim telah berhasil menyadap percakapan telepon antara tentara Rusia dan komandannya.

Dalam percakapan itu seorang tentara Rusia mengaku dipaksa untuk berpergian bersama mayat tentara Rusia yang tidak bisa dibawa keluar dari Ukraina.

Tentara Rusia tersebut juga mengeluhkan menghadapi perlawanan yang kuat dari pasukan Ukraina serta mengalami kelangkaan suplai obat-obatan dan kebutuhan sehari-hari.

Selain itu tentara tersebut juga mengeluhkan tidak diberikan perlengkapan untuk menghangatkan diri.

"Kami mengharapkan untuk tiba dengan empat tenda M-30 dan kita berakhir hanya memiliki satu (tenda)... dan tenda tersebut bukan diperuntukkan untuk kami," keluh tentara Rusia tersebut.

Menurut percakapan yang disadap oleh intelijen Ukraina, para tentara Rusia saat ini dipaksa untuk tinggal di parit-parit.

Seorang komandan tentara Rusia mengeluhkan bagaimana pasukannya terkena bom oleh pesawat dari negaranya sendiri.

"Ini adalah sebuah sirkus bukan operasi militer," ujar komandan tersebut sambil memaki-maki.

Kementerian Pertahanan Ukraina menyampaikan pasukan Rusia tidak bisa bergerak maju dan kini sedang menghadapi masalah suplai yang semakin langka. (TribunWow.com/Anung/Via)

Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina