TRIBUNWOW.COM - Miliarder Rusia Roman Abramovich dikabarkan telah melakukan perjalanan ke Kiev, Ibu Kota Ukraina.
Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk memulai kembali pembicaraan damai antara Rusia dan Ukraina.
Perundingan yang terakhir dilakukan di Instanbul, Turki itu sempat terhenti setelah muncul bukti kekejaman Rusia terhadap warga sipil di sekitar Kiev.
Baca juga: Sakit Diduga Diracun, Roman Abramovich Ternyata Sempat Bertanya ke Dokter soal Ajalnya
Baca juga: Sempat Sakit Diduga Diracuni, Roman Abramovich Hadiri Negosiasi Damai Rusia-Ukraina di Turki
Dikutip TribunWow.com, Selasa (19/4/2022), Abramovich dilaporkan bertemu dengan negosiator Ukraina untuk membahas cara menghidupkan kembali perundingan damai.
Miliarder Rusia, yang memiliki hubungan lama dengan Presiden Vladimir Putin itu diketahui telah bertindak sebagai mediator informal sejak perang dimulai pada akhir Februari.
Keterlibatannya diminta langsung oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang mendesak agar perdamaian dengan Rusia segera direalisasi.
Namun, dalam sebuah wawancara dengan media online Ukraina yang diterbitkan Sabtu (17/4/2022), Zelenskiy mengatakan pembicaraan berada di jalan buntu.
Dia mengancam mundur dari perundingan damai jika pasukan Rusia menindaklanjuti ancaman untuk menghancurkan pasukan Ukraina yang tersisa di Mariupol.
"Di Rusia, Abramovich mewakili pihak yang mendukung resolusi diplomatik dan mengakhiri perang,” ujar Zelensky dilansir Bloomberg.
"Tidak ada yang bisa menjamin bahwa itu bukan permainan."
Seorang juru bicara Abramovich mengatakan dia tidak di Kyiv, menolak berkomentar lebih lanjut.
Sementara Negosiator Ukraina Mykhailo Podolyak juga menolak berkomentar.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Setelah putaran terakhir pertemuan tatap muka di Istanbul pada 29 Maret, yang dihadiri Abramovich, hanya ada sedikit tanda kemajuan.
Namun kemudian, Putin mengatakan mereka berada di jalan buntu dan bersumpah untuk melanjutkan invasinya.
Senada dengan hal itu, Zelensky mengatakan penemuan bukti kejahatan perang oleh pasukan Rusia di Bucha dan kota-kota lain di dekat Kyiv telah memperumit prospek negosiasi.
Sejak pertemuan Istanbul, Rusia telah mengerahkan kembali pasukan dari Ukraina utara ke wilayah Donbas di timur.
Pasukan Putin diklaim mempersiapkan serangan darat besar-besaran untuk menduduki lebih banyak wilayah Ukraina.
Hingga kini, Ukraina masih belum mendapat tanggapan resmi dari Kremlin atas proposal yang dibuatnya ke Rusia pada pembicaraan Istanbul, sementara Moskow telah berulang kali menuduh Kyiv mengulur-ulur waktu.
Pembicaraan tingkat rendah berlanjut melalui tautan video, dengan sedikit kemajuan.
Baca juga: Kulit Wajah Mengelupas, Roman Abramovich Mantan Pemilik Chelsea dan 2 Pejabat Ukraina Keracunan
Baca juga: Imbas Penyerangan Rusia ke Ukraina, Abramovich Resmi Lepas Chelsea, Berikut Statement-nya
Keterlibatan Abramovich dalam Konflik
Dilaporkan bahwa taipan Roman Abramovich telah beberapa kali terbang bolak-balik antara Istanbul, Moskow dan Kyiv.
Ia dikabarkan menjadi kepercayaan untuk menyampaikan pesan dari Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Kemudian, pada Senin (28/3/2022), terungkap bahwa pemilik saham Chelsea FC dan dua negosiator Ukraina lainnya menjadi korban keracunan.
Insiden ini terjadi setelah ia ikut mengambil bagian dalam pembicaraan damai di Kyiv pada awal Maret.
Lantas, seberapa besar keterlibatan Abramovich dalam proses perdamaian tersebut?
Dilansir TribunWow.com dari Sky News, Selasa (29/3/2022), seorang juru bicara Abramovich memberi keterangan.
"Saya dapat mengkonfirmasi bahwa Roman Abramovich dihubungi oleh pihak Ukraina untuk (meminta) dukungan dalam mencapai resolusi damai, dan bahwa ia telah berusaha untuk membantu sejak itu," kata sumber tersebut.
Keterlibatannya mengikuti permintaan dari produser film Ukraina Alexander Rodnyansky yang telah meminta bantuan dari pengusaha asal Rusia tersebut.
"Meskipun pengaruh Roman Abramovich terbatas, dia adalah satu-satunya yang merespons dan mencobanya sendiri," kata Rodnyansky.
Berikut catatan keterlibatan Abramovich dalam konflik Rusia-Ukraina menurut kurun waktunya.
3 Maret
Pemilik Chelsea menghadiri pembicaraan di ibukota Ukraina Kyiv awal bulan ini, menurut The Wall Street Journal.
Kelompok media investigasi Bellingcat mengatakan negosiasi terjadi di wilayah Ukraina dan berlangsung hingga sekitar pukul 10 malam pada 3 Maret.
Tiga anggota tim perunding pergi ke sebuah apartemen di kota di mana mereka mulai merasakan gejala awal, termasuk radang mata dan kulit.
"Gejalanya tidak mereda sampai pagi hari," kata situs tersebut.
4 Maret
Abramovich dan dua negosiator lainnya berkendara dari Kyiv ke kota Lviv di Ukraina barat.
Ketigaanya kemudian menuju ke Polandia dan kemudian Istanbul untuk melanjutkan negosiasi, kata Bellingcat.
10 Maret
Menurut surat kabar Jerman Bild, miliarder itu adalah bagian dari pertemuan antara Sergei Lavrov, menteri luar negeri Rusia, dan Dmytro Kuleba, mitranya dari Ukraina.
Abramovich dikabarkan masuk dan pergi melalui pintu samping agar tidak terlihat.
15 Maret
Abramovich dilaporkan telah mendarat di Moskow setelah terlihat di sebuah bandara di Israel.
Sebuah jet yang terkait dengan miliarder Rusia-Israel mendarat di ibu kota Rusia setelah berhenti sebentar di Istanbul, dalam perjalanan dari Tel Aviv, menurut Flightradar24.
24 Maret
Dmitry Peskov, sekretaris pers Kremlin, mengakui Abramovich memang mengambil bagian dalam pembicaraan damai awal antara Ukraina dan Rusia.
Namun, juru bicara Putin bersikeras dia tidak lagi menghadiri KTT, yang kini diserahkan kepada tim diplomatik dari negara-negara yang bertikai. (TribunWow.com)