Konflik Rusia Vs Ukraina

Ungkit Kebrutalan AS di Suriah, Putin Akhirnya Buka Suara soal Pembantaian Warga di Bucha

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Rusia Vladimir Putin saat melakukan kunjungan ke cosmodrome di Amur Oblast, Rusia, 12 April 2022.

TRIBUNWOW.COM - Sempat menjadi sorotan publik, tragedi pembantaian warga sipil yang terjadi di Kota Bucha, menurut pemerintah Ukraina adalah ulah para tentara Rusia.

Tudingan ini disertai foto dan video yang dirilis oleh pemerintah Ukraina namun telah dibantah oleh Rusia.

Kini akhirnya Presiden Rusia Vladimir Putin buka suara soal insiden yang terjadi di Bucha.

Baca juga: Saat Dirudapaksa Pria Chechen, Wanita di Ukraina Ngaku Diselamatkan oleh Tentara Rusia

Baca juga: Konflik Ukraina Belum Selesai, Militer Rusia Bergerak ke Finlandia yang Berencana Gabung NATO

Dikutip TribunWow.com dari rt.com, Putin tegas membantah pasukan militer Rusia telah melakukan kejahatan perang di Ukraina.

Pernyataan ini disampaikan oleh Putin saat melakukan konferensi pers ketika bersama Presiden Belarusia Alexander Lukashenko pada Selasa (12/4/2022).

Putin menjelaskan, saat ia berbicara dengan koleganya dari negara-negara barat, dirinya sering ditanyakan soal insiden di Bucha.

Putin mengaku pada saat ditanyakan seperti itu, ia balik bertanya kepada mereka soal Kota Raqqa di Suriah.

"Pernahkah Anda pergi ke Raqqa? Pernahkah Anda melihat bagaimana kota di Suriah ini dihancurkan oleh angkatan udara Amerika?" kata Putin.

"Mayat-mayat bertebaran di sana membusuk di puing-puing selama berbulan-bulan. Dan tidak ada yang peduli soal itu," ujar Putin.

Putin menyoroti bagaimana pembantaian warga sipil yang dilakukan oleh Amerika Serikat (AS) seringkali tidak pernah menjadi topik perbincangan.

Kemudian Putin mengungkapkan bahwa ia telah memeroleh informasi dari badan intelijen soal bukti insiden di Bucha hanyalah rekayasa.

Di sisi lain, juru bicara Kremlin, Dmytri Peskov, tampak kesulitan menjawab ketika dihadapkan dengan bukti rekaman video pembunuhan warga sipil di Bucha, Ukraina.

Tangan kanan Presiden Rusia Vladimir Putin itu gelagapan ketika diminta menanggapi video seorang pesepeda yang ditembak tank Rusia.

Namun, meski dihadapkan dengan sejumlah bukti, Peskov bersikeras bahwa semua itu merupakan rekayasa semata.

Dikutip TribunWow.com dari kanal YouTube Sky News, Selasa (12/4/2022), Peskov hadir secara virtual dalam tayangan televisi tersebut dari Moskow.

Ia mengingatkan tujuan invasi Rusia ke Ukraina yang disebutnya sebagai operasi militer.

Seperti skenario yang sudah-sudah, Rusia menekankan bahwa semua yang diberitakan di media adalah rekayasa.

Peskov juga menampik bahwa pasukannya menyebabkan pembantaian massal di Bucha.

Ia menekankan tidak ada mayat penduduk di jalanan saat pasukan Rusia meninggalkan lokasi pada 30 Maret.

Namun kemudian, pembawa menunjukkan gambar satelit yang merekam adanya 7 jasad tergeletak di pinggir jalan sejak 19 Maret.

Sepeninggal Rusia, mayat-mayat tersebut masih tergeletak di lokasi yang sama.

Peskov enggan menjelaskan hal tersebut dan hanya mengatakan bahwa gambar satelit tersebut berasal dari Perusahaan Maxar.

Ia meragukan kredibilitas Maxar yang dikatakannya memiliki keterkaitan erat dengan Pentagon.

"Kami tetap bersikeras foto tersebut dibuat setelah pasukan Rusia mundur dari area tersebut," ucap Peskov.

Tetapi Peskov gelagapan ketika ditunjukkan video kematian penata rias Iryna Filkina asal Bucha.

Iryna saat itu tertangkap kamera sedang mengendarai sepedanya.

Namun ia berbelok ke kiri dan tak sadar langsung berhadapan dengan barisan tank Rusia.

Tank-tank tersebut lantas membombardir Iryna yang jasadnya ditemukan masih berada di tempat semula.

Peksov tampak berusaha memotong pembicaraan pembawa acara.

"Aku akan menghargai jika anda bisa lebih spesifik tentang bagaimana anda bisa mengidentifikasi tank Rusia, mengapa kau pikir itu orang Rusia?," tanya Peskov.

Pembawa acara memperlihatkan lanjutan video di mana dua tank yang menembak memiliki tanda militer Rusia.

"Anda bisa melihat tanda V di sampingnya," jawab pembawa acara.

Namun, Peskov bersikeras bahwa tank yang jelas-jelas menembakkan peluru itu bukan kendaraan yang sama dengan yang memiliki tanda V.

"Yang anda tunjukkan saat ini bukan tank yang sama, bukan tank yang menembak. Anda harus sangat hati-hati," bantah Peskov.

"Ini tank yang sama. Jadi anda membantah dan mengatakan bahwa ini tak terjadi, dan hanya sebuah konspirasi," tuding pembawa acara.

"Kami membantah bahwa militer Rusia memiliki keterkaitan dengan kekejaman dan dengan mayat-mayat yang terlihat di jalanan Bucha," ulang Peskov.

Baca juga: Detik-detik Tukang Las di Bucha Ditembak Mati Tentara Rusia, sang Istri: Mereka Langsung Membunuhnya

Baca juga: Zelensky Tahan Tangis Bertemu Warga Bucha, Dicurhati Kekejaman Rusia hingga Disanjung Rakyat Ukraina

Video Pesepeda Bucha Ditembak Tank Rusia

Sebuah video beredar menunjukkan bukti kejahatan perang tentara Rusia saat menduduki kota Bucha, Ukraina.

Dalam video tersebut, tampak seorang pesepeda tiba-tiba ditembak oleh tank Rusia.

Setelah pasukan Rusia mundur dari kota Bucha, jasad pesepeda tersebut masih tergeletak di tempatnya.

Dilansir TribunWow.com dari Daily Mail, Selasa (5/4/2022), video yang direkam drone tersebut berpotensi menjadi bukti kejahatan perang yang lebih memberatkan Rusia.

Dalam video pertama, yang diambil pada 3 Maret, drone itu tampaknya diterbangkan untuk mengawasi barisan tank Rusia.

Operator drone itu berulang kali bergerak ke atas, menunjukkan antrean panjang kendaraan militer, termasuk tank, pengangkut personel lapis baja dan truk, yang ditempatkan di antara gedung-gedung.

Tiba-tiba, seorang pengendara sepeda terus menyusuri jalan dengan sepedanya.

Dia ditampilkan mendekati persimpangan di jalan dan berbelok ke kiri di jalan yang lebih sempit, di mana kendaraan lapis baja dan tank diposisikan sekitar 150 kaki jauhnya.

Pesepeda tersebut tampaknya tak menyadari bahwa ada barisan tank Rusia parkir di jalan yang akan dilaluinya.

Begitu dia berbelok di tikungan ke sisi jalan, kilatan terlihat dari turret kendaraan lapis baja itu, dan sebuah roket terlihat terbang di udara.

Video menunjukkan tank Rusia melepaskan beberapa tembakan lagi ke arah di mana pria itu berbelok.

Kemudian, video lain menunjukkan setelah serangan itu setelah Bucha direbut kembali dari cengkeraman Moskow dalam beberapa hari terakhir.

Rekaman yang dibagikan oleh agen investigasi Bellingcat dilaporkan menunjukkan persimpangan yang sama setelah serangan itu.

Seseorang, yang tampaknya korban dalam video pertama, terlihat tewas tersungkur di pinggir jalan dengan sepedanya.

Diketahui dalam beberapa hari terakhir, pasukan Ukraina telah memasuki kembali Bucha dan kota-kota lain di daerah sekitarnya setelah mendorong mundur pasukan Rusia, menjauh dari ibu kota Kiev.

Sejak saat itu, gambaran mengerikan tentang kematian dan kehancuran mulai muncul dari kota-kota tersebut.

Gambar dan video sebagian besar menunjukkan setelah pendudukan Rusia dengan mayat berserakan di seluruh kota.

Namun, rekaman drone ini tampaknya menjadi satu dari sedikit video yang menunjukkan pasukan Rusia secara aktif menyerang warga sipil Ukraina.

Rilis rekaman itu muncul setelah citra satelit Bucha menunjukkan mayat-mayat berjajar di jalan-jalan lebih dari dua minggu lalu.

Bukti ini membantah klaim Rusia bahwa pembantaian itu dilakukan oleh Kyiv untuk menjebak pasukannya atas kejahatan perang.

Gambar yang diambil dari Bucha pada 19 Maret menunjukkan benda-benda gelap berserakan di sepanjang jalan.

Benda tersebut sesuai dengan posisi yang tepat di mana mayat warga sipil yang membusuk ditemukan oleh tentara Ukraina.

Pada tanggal tersebut, pasukan Rusia masih menguasai kota Bucha, sehingga diduga kuat bahwa orang-orang Putinlah yang melakukan pembunuhan. (TribunWow.com/Anung/Via)

Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina