Terkini Internasional

Dalam Kondisi Berdarah-darah, Korban Penembakan Massal di New York Ucapkan Ini ke Seorang Warga

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Video viral menunjukkan warga berusaha melarikan diri setelah penembakan massal terjadi di kereta bawah tanah (subway) di Brooklyn, New York saat jam sibuk Selasa pagi (12/4).

TRIBUNWOW.COM - Total ada 10 orang menjadi korban penembakan massal yang terjadi di kereta bawah tanah (subway) di Brooklyn, New York, Amerika Serikat (AS), pada Selasa (12/4/2022) pagi.

Seorang saksi bernama Konrad Aderer mengaku sempat didatangi oleh seorang korban dalam kondisi berdarah-darah.

Kala itu ia sedang dalam perjalanan menuju stasiun kereta bawah tanah.

Baca juga: Kubur Wanita Korban Rudapaksa Prajurit Chechen, Tentara Rusia Tulis Pesan di Cermin Pakai Lipstik

Baca juga: Tembak 10 Orang di Kereta Bawah Tanah New York, Frank James Jadi Buronan Senilai Rp 718 Juta

Dikutip TribunWow.com dari Thesun.co.uk, Aderer mengaku sempat bingung ketika didatangi seorang korban karena saat itu ia belum mengetahui telah terjadi penembakan massal.

"Saya melihat pria ini mendatangi booth stasiun, celananya copot dan kedua kakinya berdarah," ujar ADerer.

Aderer menjelaskan, saat itu korban mengatakan ada banyak orang terluka di bawah.

Aderer mengaku sempat berpikir untuk berdiam di sekitar tempat kejadian perkara (TKP) untuk membantu korban.

Namun begitu menyadari nyawanya juga dapat terancam, ia memutuskan untuk pergi menjauh.

"Saya memiliki keluarga dan saya hanya akan membahayakan diri saya sendiri serta tidak begitu membantu dengan ada di sana," jelas Aderer.

Aderer menyampaikan, begitu keluar dari stasiun, ia melihat sejumlah anggota polisi berdatangan mendekati TKP.

Pria kulit hitam bernama Frank R James adalah sosok yang bertanggung jawab telah menembak 10 orang dan menyebakan total 17 warga luka-luka akibat kekacauan tersebut.

Pihak kepolisian mengumumkan akan memberikan hadiah sebesar 50 ribu USD atau setara Rp 718 juta bagi orang yang bisa memberikan informasi untuk menangkap pelaku.

Dikutip TribunWow.com dari bbc.com, pelaku sendiri diketahui berusia 62 tahun.

Saat melakukan penembakan, pelaku menggunakan sebuah pistol Glock dan bom asap.

Pelaku diketahui memiliki ciri-ciri tinggi 165 centimeter dan berat sekira 80 kilogram.

Di tempat kejadian perkara (TKP) ditemukan tiga magasin tambahan, kapak, dan alat yang diduga bahan peledak.

Pihak kepolisian New York menyatakan kasus ini kini tidak diinvestigasi sebagai kasus terorisme.

Dikutip TribunWow.com dari Instagram @voaindonesia, Rabu (13/4/2022), di media sosial (medsos) beredar sebuah video menampilkan kondisi setelah penembakan terjadi.

Tampak asap pekat keluar dari dalam gerbong kereta.

Bersamaan dengan asap yang keluar, warga tampak berlari ketakutan keluar dari gerbong.

Terdengar suara teriakkan dari para warga yang kabur menjauhi kereta.

Kemudian di dalam gerbong tampak masih ada beberapa orang terkapar.

Baca juga: Warga Lari Ketakutan, Ini Penampakan Penembakan Massal di Kereta Bawah Tanah New York

Terekam juga ceceran darah baik di dalam dan di luar kereta.

Sebelum melakukan penembakan, pelaku diketahui lebih dulu memenuhi gerbong kereta dengan asap.

Dikutip dari bbc.com, seorang saksi mata bernama Sam Carcamo mengaku situasi ketika penembakan terjadi sangat kacau.

Ia melihat asap, darah dan warga berteriak.

Seorang saksi mata lain sempat mengira pelaku adalah pekerja di kereta bawah tanah tersebut karena mengenakan seragam khusus.

Simak videonya:

(TribunWow.com/Anung)

Berita lain terkait