TRIBUNWOW.COM - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menegaskan tidak akan pernah memaafkan Rusia atas konflik yang kini terjadi di Ukraina.
Pernyataan yang disampaikan oleh Zelensky bertepatan dengan momen minggu pengampunan, sebuah hari religius bagi umat Kristen Ortodoks.
Zelensky menyoroti bagaimana ada satu keluarga di Ukraina dibunuh oleh pasukan Rusia saat hendak pergi mengungsi keluar kota.
Baca juga: Audiens Ramai Tertawa, Trump Bercanda Usul AS Pura-pura Jadi China saat Serang Rusia
Baca juga: Penampakan Bom 500 Kg Milik Rusia Gagal Meledak, Jatuh di Rumah Warga Ukraina
Dikutip TribunWow.com dari Aljazeera.com, kejadian tersebut menurut keterangan Zelensky terjadi di Kota Irpin.
Di Irpin, pasangan suami istri bersama dua anaknya tewas ditembak di jalanan ketika hendak pergi mengungsi.
"Kami tidak akan mengampuni, kami tidak akan lupa, kami akan menghukum semua yang melakukan kejahatan perang di tanah kami," tegas Zelensky.
Terkait pembunuhan satu keluarga itu, Walikota Irpin, Oleksandr Markushyn turut mengonfirmasi.
"Mereka (Rusia) adalah monster," ucap Oleksandr.
Berdasarkan info dari Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) sejak konflik dimulai pada 24 Februari 2022 lalu, total ada 364 warga sipil yang tewas di Ukraina, dan 759 orang lainnya luka-luka.
Info terbaru, pada Senin (7/3/2022) pemerintah Rusia dan Ukraina diketahui telah kembali menyepakati adanya gencatan senjata sementara untuk membiarkan warga sipil keluar dari zona konflik.
Sebelumnya pemerintah Rusia dan Ukraina telah diskusi sebanyak dua kali membicarakan gencatan senjata namun belum terlaksana.
Di tengah invasi pasukan militer Rusia ke Ukraina, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sempat menyampaikan bahwa dirinya terancam terbunuh.
Zelensky mengumumkan bahwa dirinya adalah target nomor satu Presiden Rusia Vladimir Putin.
Dikutip dari RT.com, Minggu (6/3/2022), di sisi lain, Sekretaris Negara Amerika Serikat (AS) Anthony Blinken membocorkan apa yang terjadi jika pada akhirnya Zelensky memang berakhir tewas dibunuh.
Menurut keterangan Blinken, Pemerintahan Ukraina akan terus berjalan sesuai rencana yang telah ditetapkan.
"Masyarakat Ukraina memiliki rencana yang saya tidak akan bahas secara lebih detail, untuk memastikan ada kesinambungan pemerintahan (Ukraina)," ungkap Blinken.
Sebelumnya diberitakan, seorang anggota senior intelijen Amerika Serikat (AS) menyampaikan bocoran dari percakapan antara pemerintah AS dengan Presiden Ukraina Volodymr Zelensky terkait invasi Rusia.
Zelensky ternyata sempat diberikan tawaran kabur atau evakuasi dari Kiev/Kyiv yang merupakan Ibu Kota Ukraina.
Seperti yang diketahui, di hari ketiga invasi tepatnya pada Sabtu (26/2/2022), pasukan militer Rusia telah memasuki kawasan Ibu Kota Ukraina.
Dikutip dari abcnews.com, suara ledakan terdengar di berbagai titik di kawasan Ibu Kota.
Pemerintah AS menduga tujuan utama Putin adalah melengserkan pemerintahan Ukraina yang dipimpin oleh Zelensky.
Di tengah konflik yang semakin memanas, Zelensky diminta oleh AS untuk segera mengevakuasi dirinya dari Kiev.
Namun tawaran tersebut ternyata ditolak oleh Zelensky.
Zelensky kemudian menjelaskan bahwa dirinya akan bertarung.
"The fight is here (perang telah tiba)," kata Zelensky.
Ia kemudian juga menyampaikan bahwa apa yang ia butuhkan saat ini adalah amunisi anti tank bukan tumpangan untuk evakuasi.
Sebelumnya Zelensky juga sempat mengunggah sebuah video pada Jumat (25/2/2022) malam.
Video itu merekam dirinya dan para petinggi pemerintahan Ukraina berada di luar kantor presiden di Kiev/Kyiv.
Zelensky yang terancam dibunuh oleh pasukan militer Presiden Vladimir Putin justru menyatakan akan tetap bertahan di Kiev.
Dalam video tersebut, tampak Zelensky dengan tenang merekam dirinya dan para pejabat yang mendampinginya.
Berikut pesan yang disampaikan Zelensky.
"Selamat malam semuanya, pimpinan fraksi ada di sini," ucap Zelensky, dikutip dari YouTube Guardian News, Sabtu (26/2/2022).
"Kepala kantor presiden ada di sini."
"Perdana Menteri Shmyhal ada di sini."
"Podolyak (penasihat kepala kantor presiden) ada di sini."
"Presiden ada di sini."
"Kami semua ada di sini, pasukan militer kita ada di sini, masyarakat ada di sini."
"Kita semua ada di sini untuk melindungi independensi negara kita," kata Zelensky.
Zelensky menegaskan apapun yang terjadi, dirinya dan para pejabat lainnya akan tetap bertahan di Kiev.
"Jayalah pasukan kita, jayalah Ukraina," tegasnya.
Hari ke-11 Invasi
Hari Minggu (6/3/2022) menandakan hari ke-11 Rusia melakukan invasi ke Ukraina.
Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengumumkan operasi militer spesial pada Kamis (24/2/2022) lalu.
Di hari ke-11 ini terjadi beberapa hal dalam konflik Rusia Vs Ukraina, mulai dari gagalnya gencatan senjata hingga pergerakan pasukan Rusia makin mendekat ke Ibu Kota Ukraina yakni Kiev/Kyiv.
Dikutip dari Aljazeera.com, berikut ini adalah sejumlah update seputar konflik Rusia Vs Ukraina:
Baca juga: Saat Memohon Bantuan Jet Tempur ke AS, Presiden Ukraina Minta Warganya Maju Serang Rusia
Baca juga: Geger Rumor Putin akan Tetapkan Darurat Militer, Sejumlah Warga Rusia Pilih Kabur dari Negaranya
1. Zelensky Bicara dengan Biden
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berbicara dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden lewat sambungan telepon.
Dalam pembicaraan itu, Biden membahas soal bantuan finansial untuk Ukraina hingga sanksi terhadap Rusia.
2. Gagalnya Gencatan Senjata
Pada Sabtu (5/3/2022), Rusia dan Ukraina sempat sepakat untuk melakukan gencatan senjata sementara guna mempersilakan warga sipil Ukraina mengungsi.
Namun menurut pemerintah Ukraina, pasukan Rusia justru terus melakukan serangan ke Kota Mariupol pada saat gencatan senjata berlaku, sehingga warga sipil tidak bisa mengungsi.
Di sisi lain, pihak Rusia menuding justru pasukan Ukraina yang sengaja mempersulit warga sipil yang hendak mengungsi keluar.
3. Pergerakan Pasukan Rusia
Sementara itu, pasukan militer Rusia terus bergerak semakin mendekati Kiev.
Menurut laporan yang diterima Aljazeera.com, puluhan warga sipil tewas akibat serangan senjata api, misil, hingga serangan udara.
4. Kunjungan PM Israel
Kemudian Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett diketahui telah mengambil langkah untuk menemui pihak Rusia dan Ukraina.
Selama tiga jam, Bennett berbicara tatap muka langsung dengan Putin.
Lalu Bennett melanjutkan bertemu dengan Zelensky.
5. Jadwal Negosiasi Terbaru
Seorang negosiator dari Ukraina menyampaikan, akan ada ronde tiga diskusi dengan Rusia.
Ronde ketiga diskusi ini diketahui akan dilakukan pada Senin (7/3/2022) mendatang. (TribunWow.com/Anung)
Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina