TRIBUNWOW.COM - Satu Jenderal top Rusia, yaitu Mayor Jenderal Andrei Sukhovetsky dikabarkan tewas dalam peperangan di Ukraina pada Jumat (4/3/2022).
Andrei Sukhovetsky, dilaporkan tewas karena ditembak oleh penembak jitu atau sniper Ukraina dalam pertempuran memperebutkan Bandara Hostomel.
Adapun, lokasi Bandara Hostomel yang jaraknya 30 mil atau sekitar 48 km di luar ibu kota Ukraina.
Baca juga: Warga Rusia Dipecat akibat Tanda Tangani Petisi Anti Perang terhadap Ukraina, Upaya Pembungkaman?
Baca juga: Sumpahi Kematian Putin, Warga Rusia Kecam Penyerangan ke Ukraina: Berharap Dia Segera Tewas
Mayjen Sukhovetsky, merupakan jenderal dengan pangkat tertinggi yang tewas di Ukraina sejak Putin mengumumkan operasi militer terhadap Ukraina.
Dilansir dari Hitch.com, kabar itu pertama kali disampaikan oleh media pendukung Kremlin, Pravda.
Pravda, menulis bahwa pejabat tinggi militer tewas dalam pertempuran.
Meskipun tak dijelaskan secara detai, dan tak ada konfirmasi dari Kementerian Pertahanan Rusia,
Namun, Sergey Chipilev, yang dikenal merupakan kerabat korban menyatakan duka citanya kepada Sukhovetsky.
Selain itu, Kremlin juga mengonfirmasi bahwa ada 498 tentara Rusia telah kehilangan nyawa mereka dalam konflik dan lebih dari 1.500 terluka.
Di sisi lain, Ukraina mengklaim korban tewas Rusia sebenarnya hampir 20 kali lebih tinggi, dengan sekitar 9.000 tentara tewas dalam aksi.
Baca juga: Putin 3 Kali Gagal Lakukan Upaya Pembunuhan Zelensky, Tempatkan Pasukan Bayangan Rusia di Ukraina
Sedangkan, di pihak Ukraina ada sekitar 2.000 warga sipil tewas selama delapan hari.
Korban tewas rata-rata diakibatkan oleh penembakan dan serangan udara dari pihak Rusia..
Sedikitnya 33 orang tewas kemarin dalam serangan udara di Chernihiv, utara ibu kota.
Sukhovetsky bukanlah sosok jenderal yang berperang di belakang meja.
Selain tampil di medan perang di Ukraina, Sukhovetsky juga diketahui merupakan veteran perang Suriah.
Dia, ditugaskan sebagai perwira pada tahun 1995, memimpin Divisi Lintas Udara Pengawal ke-7.
Berdasarkan sebuah sumber, diketahui bahwa Sukhovetsky dikenal karena memimpin misi di wilayah musuh-musuh Rusia.
Tahan Gempuran Rusia
Sebagaimana diketahui tentara Ukraina melakukan banyak hal untuk menahan pasukan Rusia untuk menguasai alat-alat vital negara mereka dan membuat pangkalan militer di perbatasan timur Ukraina.
Hal itu termasuk mencabut reklame, merusak jembatan, hingga merusak jalan dan membuatnya seperti lumpur.
Kementerian Pertahanan mengatakan itu merupakan "perlawanan setia Ukraina, kerusakan mekanis, dan kemacetan".
Para pejabat Inggris mengatakan pasukan dan deretan alat perang Rusia hanya membuat sedikit kemajuan yang terlihat dalam lebih dari tiga hari ini.
Satu kendaraan seberat 20 ton berhenti di lumpur sedalam 18 inci dengan sejumlah kendaraan lain mundur di belakang.
Ketika pasukan mencoba mengangkutnya, bannya meledak karena perawatan yang buruk, menurut para ahli.
Mantan pejabat Departemen Pertahanan AS Trent Telenko mengatakan kebuntuan akan membuat konvoi Rusia terlihat seperti bebek duduk untuk pasukan Ukraina.
Sementara itu, Tank dan truk Rusia yang tertahan diledakkan oleh pejuang perlawanan menggunakan senjata anti-tank NLAW buatan Inggris dan rudal Javelin AS.
Tetapi, keberhasilan Ukraina itu juga membuat kekhawatiran sendiri.
Banyak yang menyebut bila hanya tinggal menunggu waktu untuk Putin berbuat lebih kejam. (Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)