TRIBUNWOW.COM - Perhelatan MotoGP 2022 Mandalika menuai sorotan warganet.
Semula dipuji, kini perhelatan tersebut menuai sorotan dan kritikan.
Dilansir TribunWow.com, setidaknya ada dua sorotan tajam yang menyasar kepada perhelatan tersebut.
Sorotan pertama datang dari sirkut atau lintasan MotoGP di Mandalika yang berada di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Baca juga: Juara 8 Kali MotoGP Marc Marquez Ungkap Belum Puas dengan Motor Barunya, Ini Penjelasan Baby Alien
Baca juga: Viral Pria Bersarung Nonton Tes Pramusim MotoGP, Sedih karena Tanahnya di Tikungan 9 Belum Dibayar
Dikutip TribunWow.com dari BolaSport.com pada Minggu (13/2/2022), lintasan Mandalika dihadapkan dengan masalah debu dan lumpur.
Masalah baru datang dari seorang warga yang mengaku tanahnya belum dibayar oleh pihak penyelenggara.
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, kejadian bermula ketika beredar video tiga orang warga yang santai menonton tes pramusim MotoGP dari luar sirkuit menggunakan sarung.
Video tersebut viral dan menjadi bahan perbincangan warganet di dunia maya.
Setelah ditelusuri, satu di antara mereka, yakni bernawa Sibaweh (53) mengaku sebagai pemilik lahan di tikungan sembilan sirkuit mandalika.
Tanah tersebut seluas 3,5 hektar di persil 263.
Tanah tersebut ternyata menjadi sengketa dan belum dibayar oleh Indonesia Tourism Development Courporation (ITDC).
"Bahkan sampai ke hati saya rasanya, deru motor itu. Mereka akan melintas kembali di tanah yang belum diselesaikan masalahnya," ucap Sibaweh.
Lebih lanjut, Sibaweh mengaku tak menyadari dirinya disorot kamera hingga menjadi viral di dunia maya.
"Saya tidak tahu kalau difoto, saya tidak menyadari hal itu. Karena kami semua tengah berpikir bagaimana kasus sengketa lahan kami bisa selesai sebelum perhelatan MotoGP," tutur Sibaweh.
Sibaweh menilai, bahwa pengunggah adalah seorang utusan dari Tuhan yang hendak membantu permasalahan yang dialaminya tersebut.
"Jadi kalau dikatakan kenapa ada foto saya, mungkin mata kamera diarahkan Tuhan kepada saya, sehingga pihak yang mengunggah bisa membantu menyuarakan perasaan saya, agar tanah saya segera dibayar," katanya.
Pria berusia 53 tahun itu menganggap, bahwa Marc Marquez, satu di antara pembalap MotoGP enggan balapan di sirkuit Mandalika jika mengetahui permasalahan tanah yang belum diselesaikan tersebut.
Baca juga: Lintasan Mandalika Penuh Debu dan Lumpur, 2 Pembalap MotoGP Ini Beri Sorotan: Harus Diperbaiki
Baca juga: Pihak MotoGP Lempar Pujian untuk Sirkuit Mandalika, Merupakan Lintasan Tercantik Dunia
"Kalaupun kita bisa bertemu dengan dia (Marc Marquez) dan melihat keadaan kami yang menderita selama ini, mungkin tidak sampai hati melintas di sini. Apalagi dengan laju kecepatan tinggi karena dia sebagai pebalap," kata Sibaweh.
Statement Sibaweh tersebut mendapat tanggapan dari pihak Satuan Tugas Penyelasain Sengketa Lahan Sirkut.
Lantas, bagaimana tanggapan dari Satgas tersebut?