TRIBUNWOW.COM - Grup band Amigdala menyatakan bahwa mereka memiliki hak secara keutuhan dalam lagu Belenggu karya mantan vokalisnya, Aya Canina.
Untuk itu, Amigdala mengaku berhak menentukan arti atau interpretasi lagu Belenggu dari video musik yang dirilis pada Maret 2021 lalu.
Pernyataan itu disampaikan Amigdala setelah Aya Canina menyerukan adanya salah penafsiran dari para personel terkait lagu berjudul Belenggu.
Tak sampai disitu, mereka menegaskan juga bahwa Amigdala tidak lagi harus meminta izin kepada Aya Canina sebagai pencipta lagu.
"Kami beranggapan memiliki hak secara keutuhan lagu, sehingga kami merasa berhak menentukan interpretasi untuk video musik.
Sehingga pada saat itu kami tidak mengindahkan soal meminta izin terhadap penulis lirik, Aya Canina," tulis Amigdala, dikutip dari laman Instagramnya, Jumat (11/2/2022).
Baca juga: Kunci Chord Gitar Lagu Kukira Kau Rumah - Amigdala: Kau Bukan Rumah
Seperti diberitakan sebelumnya, mantan vokalis Amigdala Aya Canina mengklarifikasi terkait lagu Belenggu.
Lagu Belenggu sendiri telah dirilis oleh grup band Amigdala beberapa waktu lalu, yang ditulis oleh Aya Canina.
Saat perilisan video musiknya, salah seorang personel Amigdala menjelaskan lagu ini berkisah tentang kekerasan terhadap perempuan.
Namun, Aya Canina sebagian penulis membantah mantan personelnya itu dengan mengatakan lagu Belenggu tak sama sekali membahas soal kekerasan terhadap perempuan.
Baca juga: Kim Hawt Kini Justru Kasihani Doddy Sudrajat yang Segera Ingin Pindahkan Makam Vanessa Angel: Miris
"Saya menulis lirik lagu Belenggu dan lagu itu sama sekali tidak ada kaitannya dengan kekerasan terhadap perempuan," ujar Aya Canina dalam unggahannya di Instagram, Kamis (10/2/2022).
Lebih lanjut, Aya Canina mengaku kaget, bahkan dirinya merasa pelaku kekerasan terhadap perempuan sebenarnya ada di lingkungan Amigdala.
Bagi Aya Canina, lagu Belenggu memiliki interpretasi yang berbeda darinya dan Amigdala.
"Saya kaget waktu band itu merilis music video untuk lagu Belenggu dengan interpretasi yang berbeda dari semula. Mereka bilang lagu itu bercerita tentang kekerasan terhadap perempuan dan terinspritasi dari pengalaman seorang perempuan yang dilecehkan keluarganya.