Terkini Daerah

Bantah Cekik ASN Pemko Medan, Polwan Aipda KP Akui Lihat sang ASN Telepon Kapolda Sumut

Penulis: anung aulia malik
Editor: Elfan Fajar Nugroho
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aipda Kristin Panjaitan penyidik Unit PPA Polrestabes Medan saat diwawancarai soal tudingan nya yang menganiaya ASN Kantor Camat Medan Baru, Jumat (28/1/2022).

Datang sambil Teriak-teriak

Hesty Helena Sitorus, ASN Pemko Medan yang ngaku dianiaya oknum Polwan Polrestabes Medan, Kamis (27/1/2022).

Pada saat kejadian, Hesty diketahui datang ke Polrestabes Medan langsung mencari Aipda KP.

Aipda KP menyebut, Hesty datang sambil berteriak-teriak.

"Di situ tiba - tiba ada suara dari lorong pintu masuk, berteriak - teriak dengan mengatakan yang mana ruangan ibu Kristin sambil mengintip bersama empat orang perempuan yang tidak saya kenal," ujar Aipda KP, Jumat (28/1/2022).

Aipda KP menjelaskan, dirinya sempat mencari tahu apa mau Hesty.

Hesty kemudian langsung mencecar Aipda KP.

"Terus dia menunjuk - nunjuk saya, kenapa dinaikkan ke sidik kasus penganiayaan itu, dan kenapa kau panggil orang ini tersangka, apa buktimu dia bilang ke saya," ucap Aipda KP.

"Saya tetap bilang, ibu ada keperluan apa datang kemari. Dia bilang sama saya, saya berada di tempat kejadian, kenapa tidak kau periksa," katanya.

Aipda KP sempat meminta Hesty menunggu di luar seusai meminta surat panggilan.

Aipda KP mengiyakan bahwa di dalam surat panggilan itu Hesty memang tidak tercantum sebagai saksi.

Merasa tidak dipanggil sebagai saksi kasus temannya itu, Hesty sempat meradang.

"Nanti saya minta keterangan sama dua saksi terlapor ini dulu saya bilang, terus dia malah marah - marah, nggak usah mau diambil keterangan, jangan ada mau diambil keterangan. Saya bilang ibu jangan besar - besar suaranya di sini," kata Aipda KP.

Perwira Unit (Panit) bernama Masrah Sembiring sempat datang mencoba mencari tahu perdebatan yang terjadi antara Aipda KP dan Hesty.

"Panit saya nanya ada apa ini. Terus saya jelaskan saya manggil orang, ibu ini (Hesty) tidak ada saya panggil dan tidak ada kepentingan di dalam perkara," ujarnya.

"Ada masalah apa buk ada yang bisa kami bantu kata Panit, dia langsung marah, bilang siapa kau rupanya, apa kepentingan mu, begitu pula nanya sama Panit saya," sambung Aipda KP.

Hesty yang masih marah sempat mencoba merekam menggunakan handphone namun dilarang oleh Aipda KP.

Hingga akhirnya Hesty mencoba menghubungi Kapolda Sumatera Utara.

"Dia mengeluarkan handphone, tapi saya sempat menutup kameranya. Dia ngotot memang pada saat itu, dia mencet nomor handphone Kapolda, sempat kita lihat dia telepon Kapolda, tapi tidak diangkat," kata Aipda KP.

"Dia emosi direkam nya semua ruangan yang ada di situ, saya tutup lah kameranya, saya rangkul dari pinggangnya. Saya ajak keluar, dia berontak mendorong saya, saya berada di belakangnya saya peluk pinggangnya, didorongnya sampai kepala saya kena tembok pintu, saya sempat pitam juga dan muntah," ucapnya.

Kronologi Versi Hesty

Dilansir TribunWow.com, Hesty mengaku dicekik dan didorong oleh oknum polwan berinisial Aipda KP.

Penganiayaan yang diduga dilakukan oknum polwan itu berlangsung pada Senin (24/1/2022).

Awalnya, Hesty tengah menemani tetangganya yang terjerat kasus penganiayaan.

Setibanya di ruang penyidik Unit PPA Polrestabes Medan, oknum polwan itu mengatakan kasus penganiayaan tetangga Hesty sudah naik ke tingkat penyidikan.

Hesty pun merasa janggal karena saat itu ia dan tetangganya memiliki bukti bahwa penganiayaan tak terjadi.

"Saya tanya (ke penyidik), apa bukti penganiayaannya. Karena kami punya video, ujar Hesty, dikutip dari TribunMedan.com, Selasa (25/1/2022).

"Dan tetangga saya ini sebelumnya tidak pernah dipanggil (untuk dimintai keterangan)."

Hesty kemudian meluapkan kekesalannya lantaran merasa tak mendapat keadilan.

Akibatnya, ia sempat cekcok dengan oknum polwan tersebut.

"Saya bilang, 'Kalian kebiasaan'. Kemudian terjadi cekcok mulut."

Saat keributan terjadi, Kanit PPA Satreskrim Polrestabes Medan, AKP M Ginting keluar dari ruangannya.

AKP M Ginting bahkan langsung mengusir Hesty.

"Karena kejadian itu, saya bilang, saya akan telepon Kapolda Sumut," jelasnya.

"Lalu HP saya dirampas ibu (Kanit PPA) itu. Saya didorong Kanit, lalu ditarik kesana-kesini."

Selain itu, Hesty juga mengaku didorong dan dicekik oknum polwan Aipda KP.

Menurut Hesty, kejadian itu terekam kamera CCTV di ruangan penyidik.

"Di luar ruangan itu saya terjatuh. Saya dicekik oleh Aipda KP," kata Hesty.

Akibat kejadian itu, Hesty mengaku sempat keculitan bernapas dan lehernya nyeri akibat dianiaya.

Di sisi lain, AKP M Ginting memilih bungkam saat ditanya soal kejadian tersebut.

Hesty mengaku kejadian itu terjadi di kantor Polrestabes Medan pada Senin (24/1/2022).

Ia bahkan menyatakan ada bukti rekaman CCTV yang merekam aksi penganiayaan tersebut.

Dikutip dari Tribun-Medan.com, terkait kasus ini, Kasatreskrim Polrestabes Medan, Kompol Muhammad Firdaus mengatakan berencana untuk memediasi Hesty dan Aipda KP.

Terkait tawaran mediasi ini, Hesty tegas menolak.

"Katanya mau mediasi. Tapi saya tidak mau. Saya cuma minta keadilan," kata Hesty, Kamis (27/1/2022).

Hesty mengaku, dirinya juga sudah mengirimkan pesan pribadi kepada Kadiv Propam Mabes Polri.

Ia berharap kasus penganiayaan terhadap dirinya dapat segera diproses.

Sebelumnya Hesty telah melapor ke Polrestabes Medan dengan bukti lapor LP/B/274/I/2022/SPKT/POLRESTABES MEDAN/POLDA SUMATERA UTARA. (TribunWow.com/Anung/Tami)

Baca artikel lain terkait

Artikel ini telah diolah dari Tribun-Medan.com dengan judul Hendak Telepon Kapolda Sumut, Oknum ASN Malah Dianiaya Penyidik Unit PPA Polrestabes Medan, ASN Pemko Medan yang Ngaku Dianiaya oknum Polwan Lapor ke Propam, ASN Pemko Medan yang Ngaku Dianiaya Polwan Ternyata Sempat Ngamuk dan Ancam Petugas dan DUDUK Perkara Oknum Polwan Ribut dengan ASN Hesty Sitorus, Polrestabes Medan Beber Kronologis

Halaman