Kaleidoskop 2021

Kaleidoskop 2021, 7 Kecelakaan Maut dari Bus Rombongan SMP hingga Sekeluarga Terjun ke Sungai

Penulis: anung aulia malik
Editor: Atri Wahyu Mukti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto kiri: Kecelakaan maut mobil Pajero Sport tabrak tiang jembatan kemudian terjun ke sungai di Desa Sukaraja, Kecamatan Tanjung Lubuk, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, Rabu (30/06/2021). Foto kanan: Kecelakaan maut terjadi di Sumedang Jawa Barat, Rabu (10/3/2021). Bus parisiwsata Sri Padma Kencana terperosok ke jurang yang mengakibatkan puluhan orang tewas.

TRIBUNWOW.COM - Selama tahun 2021, beberapa kali terjadi kecelakaan maut dengan jumlah korban yang tergolong sangat banyak.

Mulai dari bus masuk ke jurang hingga adu banteng antar dua kendaraan, kecelakaan ini tidak hanya meninggalkan duka bagi keluarga korban tapi juga membuat miris masyarakat Indonesia.

Beberapa dari kecelakaan yang terjadi disebabkan oleh kelalaian sang sopir yang tidak fokus hingga mengantuk saat menyopiri mobil.

Baca juga: Kaleidoskop 2021, Trending Twitter di Indonesia Sepanjang Tahun: Ikatan Cinta, BTS hingga Euro 2020

Baca juga: Kaleidoskop 2021, dari Hoaks Covid-19 dr Lois, Sumbangan Rp 2 Triliun Akidi Tio hingga Prank Yana

Dilansir TribunWow.com, berikut adalah sejumlah kecelakaan maut yang terjadi di Indonesia sepanjang tahun 2021:

1. Lima Tewas karena Sopir Ngantuk

Sebanyak lima orang tewas dalam kecelakaan maut yang terjadi di Jalan Tol Pekanbaru-Dumai atau Tol Permai, pada Rabu (13/1/2020) sekira pukul 08.30 WIB.

Kecelakaan itu melibatkan satu unit mobil Toyota Innova dengan nomor plat BM 1730 VM yang menabrak bagian belakang sebuah truk Mitsubishi dengan nomor plat BK 8600 KG.

Tabrakan diduga terjadi karena sopir Innova mengebut dalam kondisi mengantuk.

Kecelakaan kembali terjadi di Jalan Tol Pekanbaru-Dumai atau Tol Permai, Rabu (13/1/2021) pukul 08.30 WIB pagi tadi. Akibat insiden ini lima orang meninggal dunia di lokasi kejadian. (Istimewa via TribunPekanbaru.com)

Dikutip TribunWow.com dari TribunPekanbaru.com, awalnya mobil Innova datang dari arah Dumai, tepatnya masuk dari pintu tol Batin Solapan.

Mobil Innova tersebut lalu melaju menuju arah Pekanbaru berada di lajur kanan pada jalur B Tol Permai.

Kelalaian mulai terjadi ketika sang sopir Innova tidak menjaga jarak aman saat melalui tikungan.

Dalam kondisi melaju dengan kecepatan tinggi, mobil Innova tersebut menabrak bagian belakang sebuah truk yang sedang berada di lajur kiri.

Setelah menabrak truk, mobil Innova kehilangan kendali hingga akhirnya berpindah ke lajur sebelah kanan dan menabrak pembatas tol.

"Diduga pengendara Innova lalai, kurang hati-hati serta dalam keadaan capek dan mengantuk," kata kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto.

Selain mengantuk, sang sopir mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi.

"Innova ini berisi rombongan yang berangkat dari Tarutung, Kabupaten Tapsel, Sumatera Utara, menuju ke Pekanbaru," terang Kabid Humas.

Saat kecelakaan terjadi, cuaca sedang dalam kondisi cerah.

Dari total 7 korban kecelakaan, dua di antaranya hanya mengalami luka-luka.

Korban selamat adalah pengemudi Innova, atas nama Jonri Simangunsong (25), dan satu penumpang Jumanto Simangunsong (31).

Sedangkan 5 korban meninggal adalah Jerri Jongguk Simangunsong (57), Linda Tambunan (53), Dua Simangunsong (56), Jhon Efraim Butar Butar (46), dan Napitupulu.

Pihak kepolisian kemudian langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) seusai kecelakaan itu terjadi.

2. Bus Sri Padma 29 Tewas

Total terdapat 29 korban jiwa dalam insiden kecelakaan maut Bus Sri Padma Kencana di Tanjakan Cae, Sumedang, Jawa Barat Rabu (10/3/2021) malam.

Seperti diketahui, Bus Sri Padma Kencana mengalami kecelakaan di Jalan Raya Wado-Malangbong, Dusun Cilangkap, RT 01/06, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Rabu (10/3/2021) malam.

Bus tersebut memuat rombongan peziarah dari SMP IT Al Muawanah Cisalak, Subang.

Kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Subang, Maxi mengatakan sebanyak 63 orang penumpang ikut dalam bus tersebut.

"Ada perinciannya dari Dinkes sana, peziarah dewasa 55 orang, anak-anak lima orang, sopir, dan kondektur, serta pihak PO bus satu orang," papar Maxi.

Bangkai Bus pariwisata Sri Padma Kencana yang mengalami kecelakaan maut masuk jurang di Tanjakan Cae Sumedang, Rabu (10/3/2021). (hilman kamaludin/tribun jabar)

Baca juga: Kaleidoskop 2021: Kepala Daerah yang Terciduk OTT KPK Sepanjang Tahun 2021, Ada Suami Istri

Seorang korban selamat menceritakan sempat ada kejanggalan sebelum kecelakaan terjadi.

Penumpang selamat itu adalah Mimin Mintarsih (52).

Warga Desa Paku Haji, Kecamatan Cisalak, Kabupaten Subang, itu beserta dua anaknya yang berumur 2 dan 11 tahun selamat dalam kecelakaan maut tersebut.

"Alhamdulillah saya dan dua anak saya selamat," ujar Mimin di rumahnya, Kamis (11/3/2021) dini hari.

Mimin pada kala itu duduk di jok kedua di belakang sopir.

Ia ingat bus sempat oleng sebelum terjun ke dalam jurang.

"Bus goyang-goyang, terus masuk jurang," ucap Mimin.

Mimin bercerita, sebelum kecelakaan terjadi, sopir sempat meminta seorang penumpang untuk memeriksa bagian kampas rem.

Hal tersebut dikarenakan sepanjang jalan tercium bau sangit kampas rem.

"Sopir bilang remnya blong," ujar Mimin.

Saat detik-detik kecelakaan terjadi, Mimin menyebut semua penumpang dilanda kepanikan.

"Semua orang teriak Allahhu akbar, takbir," ujar Mimin.

Mulai dari Siswa SMP IT Muaawanah, orangtua, pendamping, hingga guru semua mengucap takbir ketika kecelekaan terjadi.

Ketika jatuh ke jurang, dua anak Mimin terpental ke belakang sedangkan dirinya terjepit jok.

"Saya terjepit jok, saya merangkak cari anak saya dan keluar dari bus," kata dia.

3. Rombongan Pemuda Masjid

Sebanyak sembilan orang tewas di tempat akibat kecelakaan maut yang terjadi di Jalan Umum Tebing Tinggi - Pematang Siantar Kecamatan Tinggi, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Minggu (21/2/2021) malam.

Kesembilan korban tewas itu merupakan penumpang mobil Toyota Avanza yang menabrak bus Intra dari arah berlawanan.

Sementara ini pihak kepolisian menduga kecelakaan terjadi karena kelalaian dari pihak sopir Avanza.

Dikutip TribunWow.com dari Tribun-Medan.com, hal itu diungkapkan oleh Kanit Laka Lantas Polres Tebing Tinggi Iptu Bambang Irawan.

Namun sampai saat ini penyelidikan masih terus dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan maut yang menewaskan sembilan remaja masjid tersebut.

"Masih dalam penyidikan. Masih menunggu pengendara dari Bus. Jadi selanjutnya korban meninggal sudah dibawa keluarga ke Medan, Percut Seituan," ujar Iptu Bambang, Senin (22/2/2021).

Penampakan dua kendaraan yang terlibat Jalan Lintas Medan - Pematangsiantar Km 89-90, tepatnya Dusun V, Desa Naga Kesiangan, Kecamatan Tebingtinggi, Kabupaten Serdangbedagai, Minggu (21/2/2021) malam. (Istimewa/Tribun Medan)

Iptu Bambang mengatakan, kini kesembilan korban telah dipulangkan ke rumah duka mereka di Desa Lau Dendang, Kabupaten Deliserdang.

Kesembilan korban tersebut merupakan rombongan remaja masjid yang berasal dari desa yang sama.

"Ada 9 korban. Kronologisnya sementara dipersangkakan dari Avanza yang mengambil jalur ke kanan. Mereka satu kampung. Dugaan sementara, akibat kelalaian dari pihak Avanza. Penyidikan masih dalam proses," pungkas Bambang.

Sebelumnya diberitakan, Dirlantas Polda Sumut Kombes Pol Valentino Alfa Tatareda mengatakan, seluruh korban meninggal dunia di TKP.

Kombes Valentino mengatakan, mulanya, mobil Avanza bernomor polisi BK 1697 QV itu berjalan menuju Siantar dari Medan.

Sementara itu, Bus Intra melintas dari arah sebaliknya.

Menurut Valentino, kecelakaan itu bermula saat Avanza berniat mendahului kendaraan di depannya.

Namun, sopir mobil tersebut kurang memperhatikan arus jalan sebaliknya.

"Sehingga terjadi tabrakan dengan Bus Intra dari arah berlawanan. Identitas kendaraan dan para korban akan diinfo lebih lanjut," terang Valentino.

"Mari kita doakan, semoga para korban mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa."

Seorang penumpang bus, Lia, mengaku syok atas kejadian itu.

Ia mengatakan, saat kejadian duduk tepat di belakang sopir bus.

Menurutnya, bus berjalan normal dari arah Medan menuju Siantar.

Namun tiba-tiba, mobil Avanza menabrak bus hingga rusak parah.

"Mobil (Avanza) itu datang dari Siantar ke arah Tebing mau motong," ujar Lia, Minggu (21/2/2021).

"Enggak dapat, ketabrak bus kami."

4. Sekeluarga Terjun ke Sungai

Satu keluarga yang terdiri dari pasangan suami istri dan tiga anak kecil mengalami kecelakaan tunggal mobil terjun ke sungai yang terjadi di Desa Sukaraja, Kecamatan Tanjung Lubuk, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan (Sumsel), Rabu (30/6/2021).

Dalam kecelakaan maut itu, hanya satu orang yang selamat yakni istri sang sopir.

Para korban yang tewas diketahui terkurung bersama mobil yang jatuh ke sungai.

Dikutip TribunWow.com dari Sripoku.com, korban diketahui merupakan warga Desa Harjo Mulyo, Kecamatan Madang Suku I, Kabupaten OKU Timur, Sumsel.

Kecelakaan maut mobil Pajero Sport tabrak tiang jembatan kemudian terjun ke sungai di Desa Sukaraja, Kecamatan Tanjung Lubuk, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, Rabu (30/06/2021) (TRIBUNSUMSEL.COM/WINANDO)

Baca juga: Kaleidoskop 2021, 8 Artis yang Meninggal Akibat Covid-19 di Tahun 2021: Rina Gunawan hingga Bens Leo

Saat kecelakaan terjadi, para warga di sekitar tempat kejadian perkara (TKP) langsung berdatangan mencoba menyelamatkan para korban.

Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh Sripoku.com, kecelakaan terjadi sekira pukul 09.00 WIB.

Mobil korban yakni Mitsubishi Pajero BG 1988 YL kala itu tengah melaju dari arah Lampung menuju Palembang.

Namun di tengah perjalanan sang sopir banting stir karena menghindari hewan anjing yang berada di tengah jalan.

Ia kemudian langsung menabrak besi pembatas jalan hingga akhirnya jatuh ke dalam sungai.

Pada video yang diterima Sripoku.com, warga sekitar langsung lompat ke sungai untuk menyelamatkan para korban.

Warga lainnya juga berusaha mengevakuasi mobil dari dalam sungai secara manual menggunakan tali.

Karim seorang warga setempat mengetahui kecelakaan tersebut gara-gara bunyi rem yang begitu keras sebanyak dua kali.

Mendengar bunyi yang tak wajar itu, ia langsung ke luar dari rumah menuju sumber suara.

Karim mengaku sempat melihat mobil yang dipakai korban dalam posisi hampir jatuh dari jembatan setelah menabrak besi pembatas jalan.

"Tak berapa lama, mobil terjatuh ke sungai," kata Karim, Rabu (30/6/2021).

Diduga korban saat itu ngebut di atas 100 kilometer per jam karena suara rem saat berhenti mendadak terdengar keras.

"Karena suara itu saya langsung keluar rumah dan terlihat mobil yang hampir terjun ke sungai. Dengan posisi bagian depan (kemudi) mobil yang terlebih dahulu jatuh," ucap Karim.

Evakuasi langsung dilakukan oleh warga setempat namun hanya satu yang selamat yakni istri sang sopir.

"Sekitar 15 menit kami melakukan pencarian, akhirnya ke empat penumpang dapat di evakuasi dengan keadaan telah meninggal dunia," kata Karim.

"Alhamdulillah seorang ibu-ibu berhasil selamat lantaran berenang ke tepian sungai dan naik ke daratan," sambungnya.

5. Rombongan Ibu-ibu Arisan

Delapan orang tewas dalam insiden kecelakaan lalu lintas mobil pikap di Jalan Simpar Wringinanom, Poncokusumo, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu (26/5/2021).

Dilansir TribunWow.com, mobil pikap tersebut membawa 14 penumpang dan menabrak pohon di pinggir jalan sebelah kiri.

Belasan orang tersebut merupakan rombongan dari arah Ranu Pani, Kabupaten Lumajang, dan hendak pulang menuju Desa Ledoksari, Tumpang, Kabupaten Malang.

Selain menyebabkan 8 orang tewas, kecelakaan ini membuat 6 penumpang lainnya luka-luka.

Mobil pikap tabrak pohon menyebabkan delapan penumpangnya meninggal dunia di Poncokusumo, Kabupaten Malang, Rabu (26/5/2021). (SURYAMALANG.com/Istimewa)

Diduga, kecelakaan ini terjadi karena pengemudi mobil yang mengantuk.

"Indikasi awal penyebab laka, supir mobil pikap mengantuk, sehingga, mobil tersebut menabrak pohon yang ada di pinggir jalan," ujar Kapolres Malang, AKBP Hendri Umar, dikutip dari SURYAMALANG.com, Rabu (26/5/2021).

Akibat kecelakaan itu, sang sopir tergencet di bagian depan mobil.

Sementara itu, para penumpang di bak terbuka terlempar jatuh ke aspal dan selokan yang berada di pinggir jalan raya.

Meskipun begitu, pihak kepolisian masih akan menyelidiki penyebab kecelakaan maut ini.

Hendri menambahkan, rombongan yang terlibat kecelakaan ini baru saja pulang dari arisan keluarga di Ranupani, Lumajang.

"Mereka (para korban), habis arisan keluarga di Ranupani, Kabupaten Lumajang dan dalam perjalanan kembali ke Tumpang."

6. Bus di Pemalang Terguling

Kecelakaan maut terjadi di jalan tol Pemalang KM 308. Jalur A Desa Saradan, Kec.Pemalang, Kab. Pemalang, Jawa Tengah, Minggu (11/7/2021) pukul 11.30 WIB.

Insiden tersebut melibatkan kendaraan jenis Bus AKAP dari PO.Sudiro Tungga Jaya dengan Nopol AD-1626-CU dan Truk Izusu Box dengan Nopol B-9281-SXR.

Berdasarkan informasi yang dirilis Polres Pemalang, kecelakaan tersebut mengakibatkan 8 orang meninggal dunia di tempat.

Kecelakaan maut terjadi di Tol Pemalang-Batang, persisnya di jalur A KM 308 Desa Saradan Kecamatan Pemalang. Sebuah bus PO. Sudiro Tungga Jaya menabrak truk boks, Minggu (11/7/2021) siang. (Tribunnews.com/Istimewa)

Baca juga: Kaleidoskop 2021 Aksi Suporter: Aksi Gruduk Mess Klub, Kantor Bupati hingga Adang Bus Pemain

Semula bus yang dikemudikan Sigit melaju dari arah barat ke timur dengan kecepatan tinggi sesampainya di lokasi tepatnya di KM 308 jalur A ikut Ds. Saradan Kec./ Kab. Pemalang.

Dengan kecepatan tinggi, bus menghindari truk yang tiba-tiba oleng ke kanan.

Karena jarak yang terlalu berdekatan, Bus P.O Sudiro Tungga Jaya membentur bagian Bodi belakang sebelah kiri truk boks tersebut.

Hal itu membuat bus oleng ke kiri membentur godril yang berada di bahu jalan Sebelah kiri.

Bus berpenumpang itu kemudian terguling di badan jalan sebelah kiri.

Tribun sempat mendapatkan sejumlah foto dan video insiden bus yang terguling tersebut.

Bus berkelir merah dan putih terlihat terguling di pinggir ruas tol.

Sementara korban meninggal dunia berserakan di pinggir jalan.

Sejumlah korban selamat menepi di pinggi jalan menunggu dievakuasi.

7. Mobil Travel Jatuh ke Jurang

Total ada tujuh penumpang termasuk sopir yang menghilang seusai mobil travel Aceh-Medan diketahui mengalami kecelakaan masuk jurang di Dusun Buluh Didi, Desa Tanjung Mulia, Kecamatan Sitelle Tali Urang Jehe (STTUJ) Kabupaten Pakpak Bharat, Sumatera Utara, Minggu (12/12/2021).

Hingga Selasa (14/12/2021), petugas gabungan dan warga baru menemukan satu jasad berjenis kelamin perempuan.

Seorang korban atas nama Masdi diketahui sempat ragu naik mobil travel jenis Toyota Kijang Innova dengan nopol BK BL 1537 EF.

Foto situasi sungai Kombih Subulussalam, tempat mobil travel Aceh Barat jatuh cukup ekstrem, Selasa (14/12/2021). kondisi Sungai Kombih yang cukup ekstrem seperti berarus kencang, keruh dan berpalung ditambah jurang terjal seperti dinding tembok. (SERAMBINEWS.COM/KHALIDIN)

Dikutip dari Tribun-Medan.com, hal ini diungkapkan oleh istri korban yang sempat ditelepon oleh sang suami.

Masdi yang merupakan warga asal Medan diketahui hendak pulang ke rumah dari Aceh pada hari kejadian.

Sebelum naik mobil yang mengalami kecelakaan itu, sebenarnya Masdi ingin naik mobil travel Toyota Hiace yang merupakan langganannya.

Namun karena kehabisan tiket, akhirnya Masdi terpaksa naik mobil Toyota Kijang Innova.

Saat itu Masdi sempat mengeluh ke sang istri.

Masdi sempat bimbang karena merasa tak bakal bisa beristirahat jika naik mobil Kijan Innova yang berukuran lebih kecil dibandingkan Hiace.

Ketika gagal naik Hiace, Masdi sempat menunggu beberapa saat sebelum akhirnya menelepon sopir travel Kijang Innova.

"Sekitar jam 8 kurang itu dia bilang ini aku giliran pulang mau naik Kijang Innova. Aturan mau naik Toyota Hiace tapi penuh semua. Enggak bisa lah enggak ada lagi," ucap Ida menirukan percakapan ia dan suaminya sebelum berangkat, Senin (13/12/2021).

Ida saat itu hanya ingin agar suaminya segera pulang dan tiba di rumah.

Perasaan tidak enak mulai dirasakan setelah Ida mencoba menghubungi sang suami di pagi hari.

Ida bercerita, meskipun nada dering hp suaminya berbunyi, telepon tak kunjung diangkat.

Ida merasa ada yang tak beres sebab biasanya ia selalu dibangunkan oleh sang suami untuk setiap waktu salat Subuh tiba.

"Biasa dia nelpon, 'sudah bangun belum, sholat subuh' ini kok enggak ada. Aku telepon kok suara nada deringnya ada tapi sedang sibuk setelah itu nggak bisa," kata Ida.

Ida kini masih berharap agar suaminya bisa selamat dari kecelakaan tersebut.

Kapolres Pakpak Bharat AKBP Rocky H. Marpaung, SH, SIK, MM menyampaikan info sementara jumlah penumpang mobil nahas ini sebanyak tujuh orang sudah termasuk sopir.

Mobil Toyota Kijang Innova BL 1537 EF itu diketahui terjun ke jurang sedalam 35 meter lebih dan masuk ke sungai. (TribunWow.com/Anung)

Berita lain terkait Kaleidoskop 2021