TRIBUNWOW.COM - Masih misterius siapa saja pelaku yang membunuh Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) di Subang, Jawa Barat, pada Agustus 2021 lalu.
Yosef selaku suami dari Tuti dan ayah dari Amalia adalah saksi pertama yang tiba di tempat kejadian perkara (TKP) pada 18 Agustus 2021 pagi.
Kala itu Yosef masih mengira Tuti dan Amalia diculik oleh seseorang.
Baca juga: Bahas Posisi Alphard yang Berubah, Yosef Ungkit Pesan Tuti sebelum Pergi dari TKP
Baca juga: Terungkap Motif Pembunuhan Janda 1 Anak di Lampung, Pelaku Sakit Hati hingga Ajak 3 Siswa SMP
Hal ini diungkapkan Yosef saat melakukan wawancara dengan YouTuber Misteri Mbak Suci, Selasa (30/11/2021).
"Yang diperkirakan awalnya ini itu diculik," ujar Kuasa hukum Yosef, Fajar Sidik.
Satu dari beberapa faktor yang menyebabkan Yosef menduga kedua korban diculik adalah kondisi rumah yang berantakan.
Di TKP, Yosef sempat mencari-cari korban dan memanggil-manggil nama mereka.
Selain itu terdapat juga jejak ban di TKP.
"Posisi mobilnya ada bekas nanjak," kata Fajar.
"Prediksi Pak Yosef, Amel ini diculik," sambungnya.
Fajar bercerita, kliennya itu juga sempat mencari Amalia di bak mandi yang ada di TKP.
Kala itu kliennya hendak memastikan apakah Amalia masih ada di rumah atau tidak.
Saat mencari Amalia di bak mandi, pakaian jaket terkena cipratan noda darah.
"Itu mah noda darah," saut Yosef.
Yosef lalu sempat mencoba menelepon Amalia namun tidak tersambung.
Simak videonya mulai menit ke-9.56:
Eksklusif Pengakuan Yosef
Diunggah pada YouTube Kompastv, Selasa (28/9/2021), Yosef memberikan penegasan bahwa dirinya sama sekali tidak terlibat dalam kasus pembunuhan Tuti dan Amalia.
"Tidak sama sekali melakukan apapun yang dituduhkan," kata Yosef.
Yosef merinci pertemuan terakhirnya dengan korban Tuti pada pukul 21.00 WIB sehari sebelum korban ditemukan tewas pada Rabu (18/8/2021).
Kala itu Yosef mengakui sudah pamit ke Tuti akan pergi ke rumah istri muda.
Yosef bercerita, setibanya di kediaman istri muda, ia langsung tidur pada pukul 21.30 WIB.
"Karena kenyenyakan, mungkin kecapekan, kita bangun yang biasanya jam setengah 4, itu bangun-bangun jam 5," ungkap Yosef.
Di tengah penjelasan Yosef, Aiman tiba-tiba mengungkit soal bercak darah di pakaian Yosef.
Yosef mengaku tidak tahu dari mana bercak darah tersebut berasal karena dirinya dalam kondisi panik Tuti dan Amalia menghilang.
"Saya tidak ngeh pada waktu itu," ujar Yosef.
Yosef menjelaskan, tujuannya ke tempat kejadian perkara (TKP) saat itu adalah untuk mengambil perlengkapan bermain golf karena akan bermain golf.
Ia bercerita dirinya mendatangi TKP pada pukul 07.15 WIB.
"Kita kaget itu, rumah semua sudah berantakan," ujar Yosef.
"Langsung saya teriak-teriak memanggil anak dan istri," sambungnya.
Yosef saat itu mengaku sama sekali belum menemukan jasad Tuti dan Amalia.
Setelah melihat kondisi rumah berantakan, hal pertama yang dilakukan oleh Yosef adalah memanggil Ujang.
Ia kemudian langsung pamit ke Ujang untuk melapor ke pihak kepolisian.
Dalam perjalanan ke kantor polisi, Yosef mengakui sempat mengabari kakak korban bahwa Tuti dan Amalia diculik.
Yosef menyimpulkan korban diculik lantaran melihat bekas ban mobil di TKP.
Kemudian Yosef mengiyakan bahwa tidak ada bekas kerusakan di TKP.
Ia menjelaskan kunci rumah hanya dimiliki oleh Tuti.
"Memang tidak ada sama sekali bekas kerusakan," kata Yosef.
"Saya lihat pas ke belakang, si pintu belakang kuncinya ada tergantung di dalam," sambungnya.
Rohman Hidayat selaku kuasa hukum Yosef menambahkan, Yosef baru sadar ada jasad Tuti dan Amalia di mobil ketika ia kembali mendatangi TKP bersama pihak kepolisian.
"Informasi tahu ada di mobil itu tahu dari warga yang ada di TKP," ungkap Rohman.
Yosef melanjutkan, mobil Alphard tempat jasad korban tersimpan diketahui dulu dimiliki olehnya kemudian diberikan kepada Tuti.
"Terus terang saja saya enggak bisa membawa kendaraan," ujar Yosef.
Yosef menyampaikan, dirinya tidak pernah merasa punya musuh dan membuat keributan dengan orang lain sehingga terjadi kasus pembunuhan ini. (TribunWow.com/Anung)
Baca Berita Lainnya Terkait Kasus Pembunuhan di Subang