TRIBUNWOW.COM - Ahli Forensik Mabes Polri, Kombes Pol dr Sumy Hastry Purwanti menyebut pelaku kasus Subang bisa diungkap melalui cara merokok.
Dilansir TribunWow.com, untuk diketahui, di TKP kasus Subang ditemukan banyak puntung rokok yang diduga menjadi bukti kuat untuk mengungkap sosok pelaku.
Meski sudah tiga bulan berlalu, polisi hingga kini masih berusaha keras mengungkap misteri pembunuhan Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23).
Dalam kanal YouTube Denny Darko yang diunggah Selasa (23/11/2021), dr Hastry mengatakan DNA yang tertempel di puntung rokok bisa menjadi petunjuk kuat untuk polisi.
Saksi kunci kasus Subang, Muhammad Ramdanu alias Danu (21) sempat diperiksa secara intensif seusai mengaku sempat merokok di TKP.
Lantas, bagaimana nasib Danu?
Baca juga: 10 Hari Kasus Subang Dilimpahkan ke Polda Jabar, Yosef dan Saksi Lain Disebut akan Kembali Diperiksa
Baca juga: Korban Kasus Subang Sempat Bikin Status WA sebelum Kejadian, Yoris Jelaskan Maknanya
dr Hastry menjelaskan, untuk menganalisis DNA pada puntung rokok diperlukan waktu satu bulan.
Hal itu karena penyidik harus mencocokkan DNA dengan waktu kematian korban.
"Itu yang sulit karena harus kita ulang lagi, kita bandingkan dengan properti atau sisa-sisa rokok yang lain," terang dr Hastry.
"Karena rumah itu banyak didatangi orang-orang dari yayasan."
"Yang baru itu DNA siapa, sesuai gak dengan waktu kejadian, dengan waktu kematian? Jadi lamanya di situ."
Meski tiga bulan belum terungkap, dr Hastry memastikan pihaknya sudah menemukan petunjuk penting dalam kasus ini.
Dalam kesempatan itu, dr Hastry juga mengungkap pelaku berdasarkan cara merokoknya.
"Profile orang merokok berbeda. BIsa sampai satu potong rokok habis, bisa 3/4," katanya.
"Kita juga bisa profile dari saksi-saksi ini. Bagaimana dia memegang rokok, bagaimana dia menghabiskan rokok, itu bisa dihabiskan ternyata berbeda-beda."
"Nanti bila sewaktu-waktu diumumkan (tersangka), memang cara merokoknya seperti itu."
Baca juga: UPDATE Kasus Subang: 3 Saksi Baru Sudah Diperiksa Polda Jabar, Begini Penjelasan Polisi
Baca juga: Pasrah, Kuasa Hukum Bilang Begini jika Yoris dan Danu Dijadikan Tersangka Kasus Subang: Kami Hadapi
Danu Sempat Merokok di TKP
Muhammad Ramdanu alias Danu yang merupakan keponakan Tuti, sempat menjalani pemeriksaan intensif oleh penyidik kepolisian.
Dilansir TribunWow.com dari TribunJabar.id, fakta baru terungkap di mana penyidik menemukan puntung rokok dengan berbagai merek di rumah Tuti dan Amalia dalam olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
DNA Danu terlacak pada sebuah puntung rokok yang ditemukan kepolisian itu.
Danu juga dilaporkan sempat diendus dan digonggongi oleh anjing pelacak polisi, ketika dilakukan investigasi lanjutan kasus terbunuhnya ibu dan anak di Subang.
Saat itu, laki-laki berusia 21 tahun itu terus digonggong anjing pelacak saat dimintai keterangan oleh polisi.
Diketahui, Danu juga disebut sebagai saksi yang memiliki akses keluar-masuk dari rumah korban korban, Tuti dan Amalia.
Danu juga menjadi saksi yang diperiksa dengan alat deteksi kebohongan pada pekan lalu, selain Yosef, ayah Amalia sekaligus suami Tuti dan istri muda Yosef, M.
Kecurigaan yang mengarah pada Danu, membuatnya membeberkan semua kejadian yang dia alami sebelum pembunuhan ibu dan anak di Subang itu terjadi.
Danu disebut sering bertamu ke rumah Tuti dan Amalia malam-malam yang diakui Danu, memang dirinya sempat bertemu dengan korban pada 17 Agustus, sehari sebelum Tuti dan Amalia ditemukan tewas.
Danu mengaku sempat menemui Amalia pada siang harinya karena diminta membeli doubletip sehingga dia meminta uang pada gadis itu.
“Terakhir ketemu tanggal 17. Karena disuruh Yoris membeli doubletip jam 11 siang,” ungkap Danu, dilansir TribunnewsBogor.com dari YouTube Yuherda Production.
Baca juga: UPDATE Kasus Subang, Danu Akui Diendus Anjing Pelacak saat Olah TKP, Kini Jalani Tes Kebohongan
“Gak sempet ngerokok atau makan di sana. Terus ngambil uang ke Amel Rp 100 ribu, terus beli doubletip,” tambahnya.
Setelah itu, Danu mengaku langsung pergi ke Kasomalang, rumah Yoris.
Ternyata, Tuti dan Amalia juga pergi ke Kasomalang, berkumpul dengan Danu dan keluarga Yoris.
Danu sempat mengantarkan Tuti dan Amalia ke rumahnya setelah pulang dari kediaman Yoris pada sore harinya.
Dalam kesempatan itu, Danu merokok di rumah Tuti.
“Tanggal 17 sore memang ke rumah Amel karena di suruh membeli makanan. Sempat merokok, wajar saja ada sisa puntung rokok yang tertinggal,” ungkap Danu, dilansir TribunnewsBogor.com dari akun Youtube TVOne News, Senin (20/9/2021).
Setelah itu, Danu pergi ke warnet hingga malam hari dan baru tidur pukul 02.30 WIB.
“Malamnya gak kemana-mana lagi. Main game, TikTokan, WA-an, ngecek grup WA sekolah,” ungkap Danu.
Kemudian, pagi hari di mana jasad Tuti dan Amalia ditemukan, Danu dikejutkan dengan suara Yosef, ayah Amalia sekaligus suami Tuti.
Tetapi, Danu mengaku justru pura-pura tidur, mengabaikan panggilan Yosef.
“Pagi-pagi tanggal 18-nya Danu lagi tidur ada yang teriak-teriak pakai motor, terus samar-samar juga kaya Pak Yosef, pura-pura tidur lagi,” ungkap Danu.
Yosef mengatakan kepada ibu Danu bahwa istri dan anaknya telah diculik.
“Pas mama nyamperin, ‘Danu itu rumah acak-acakan Amel diculik’. Danu kaget gak sempat cuci muka dulu atau sikat gigi, langsung ngeluarin motor langsung ke sana,” kata Danu dilansir dari Youtube Heri Susanto.
Ketika Danu menemui Yosef, ayah korban itu justru pergi dengan buru-buru ke arah lain yang ternyata mengunjungi Polsek Jalancagak.
Baca juga: Terungkap Aktivitas Danu di Malam Tuti dan Amalia Dibunuh: Sore Memang ke Rumah Amel
Danu memutuskan pergi ke TKP di rumah korban dan melihat kondisinya sudah berantakan.
Dalam pemeriksaan dengan kepolisian, Danu mengakui kepada wartawan jika sempat ditanya oleh penyidik terkait keberadaan jaket milik Yosef.
Pemuda berusia 21 tahun itu mengungkapkan, dirinya melihat Yosef memakai jaket saat penemuan jasad Tuti dan Amel di rumahnya.
"Emang posisi yang pertama dateng ke TKP yang pagi-pagi saat Pak Yosef ke rumah," ujar Danu kepada wartawan, dikutip TribunWow.com dari KompasTV.
"Pak Yosef waktu itu kan emang pake jaket waktu pas 18 pagi (18 Agustus), pake jaket" lanjut Danu.
Namun, kejanggalan mulai muncul ketika Danu kembali melihat Yosef di lokasi kejadian, pria itu sudah tidak memakai jaketnya lagi.
“Trus keduanya, Danu pas kesana ngga pake jaket, udah ngga pake jaket. Udah itu doang keterangannya,” ungkapnya.
Danu mengaku sudah sekitar tujuh kali dipanggil oleh kepolisian untuk dimintai keterangan tentang pembunuhan Tuti dan Amalia.
“Tujuh lebih, atau delapan,” katanya.
Ketika diajukan pertanyaan terkait waktu berlangsungnya penyelidikan, Danu mengungkapkan pernah menjalaninya hingga malam hari.
“Kalau sampai malam ada jam 12, dari jam 2-an sih kalo ngga salah mah, jam 2,” katanya kepada wartawan.
Dirinya bahkan sampai menginap di kantor polisi selama tiga hari.
“Kalo sempat sih sempat (menginap) itu mah sempat,” kata Danu.
“Perintah dari itunya (penyidik) kan ada istilahnya, ada surat itunya tuh ditunjukkan, saya tandatangan gitu kan, istilahnya nginep sementara, cuma gitu doang sih yang Danu baca itu,” lanjutnya. (TribunWow.com)
Artikel ini diolah dari Tribun Jabar yang berjudul Pelaku Kasus Subang Bisa Diketahui dari Cara Merokok, Ini Pengakuan Danu soal Merokok di Rumah Tuti, dan Tribun Bogor yang berjudul Terjawab Arti Status Amalia Sebelum Dibunuh, Sindir Orang Ini : Kelihatan Sikapnya Tak Suka Tuti