TRIBUNWOW.COM - Sosok Yudha Dawami Abdas, mahasiswa yang sempat mendebat Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi kini menjadi sorotan.
Terbaru, Yudha Dawami Abdas mengaku mendapat banyak tekanan dan hujatan setelah memprotes Dedi Mulyadi.
Dikutip dari Tribun Jakarta, hal itu disampaikan mahasiswa yang juga kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Purwakarta itu saat berbincang sambil ngopi dengan Kang Dedi, sapaan Dedi Mulyadi.
Dalam perbincangan itu, keduanya tampak santai dan tak menunjukan emosi seperti yang terjadi kala berdebat di Pasar Rebo Purwakarta, Jawa Barat.
Baca juga: Sosok Yudha, Mahasiswa yang Protes Aksi Dedi Mulyadi, Minta Maaf dan Ngaku Panik saat Kejadian
Nama Yudha menjadi sorotan bahkan dia sampai diangkat oleh netizen sebagai duta 'Artinya'.
Hal itu karena Yudha berulangkali mengucapkan kata Artinya saat dia berdebat dengan Kang Dedi.
Ribuan hujatan dilayangkan netizen kepadanya di akun Facebook Yudha Dawami Abdas.
Selain itu, Yudha juga mengakui dirinya sampai diteror oleh orang tak dikenal seusai mengkritik Kang Dedi.
"Efeknya dahsyat sekali, ada beberapa cacian dan hujatan," kata Yudha perihal dirinya yang viral usai mendebat Kang Dedi.
"Bukan beberapa lagi tapi sudah jutaan (yang menghujat)," timpal Kang Dedi kepada Yudha seperti dilansir TribunJakarta.com dari Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel, Rabu (24/11/2021).
Baca juga: Mahasiswa yang Viral Tiba-tiba Tegur Dedi Mulyadi Kini Minta Maaf, Bantah Pansos dan Telanjur Panik
Yudha Buka Suara
Dalam kesempatan itu, Yudha juga buka suara terkait maksudnya memprotes Kang Dedi yang sedang membersihkan sampah.
Mahasiswa itu mengaku poin utama yang ingin disampaikannya kepada Kang Dedi belum terlaksana.
Dia justru lebih dulu banjir hujatan atas aksinya memprotes Kang Dedi.
Namun Yudha mengakui usai viralnya perdebatannya dengan Kang Dedi, kini Purwakarta menjadi lebih bersih.
"Maksudnya hikmah yang diambil dari kegiatan ini, Purwakarta di beberapa wilayah lakukan kerja bakti."
"Dan hari ini yang saya sampaikan sebetulnya belum tersampaikan terkait hal yang memang ingin saya sampaikan. Yang kemudian menjadi pembacaan publik yang tidak secara utuh," jelas Yudha.
Yudha kemudian menjelaskan maksud yang ingin disampaikannya.
"Kemudian hari ini saya ingin luruskan terkait hal itu. Mungkin hari ini kemudian saya yang kemudian dibilang duta artinya oleh masyarakat luas terkait tentang kewenangan dan kapasitas," ujar Yudha.
Baca juga: Arteria Dahlan Merasa Lucu Ibunya Dilaporkan Ancam Keluarga Brigjen TNI: Jauh dari Akal Sehat
Yudha menuturkan, dirinya melakukan aksi protesnya kepada Kang Dedi tersebut hanya spontanitas untuk membela para pedagang.
"Karena saya merasakan betul kang ketika relokasi di Plered bagaimana 2013 lalu mendapatkan ekses terkait tentang pendapatan pencaharian yang tidak stabil karena relokasi itu."
"Kemudian hari ini saya terangsang untuk melakukan gerakan spontanitas tersebut karena PKL yang memang hari ini perlu kita soroti bersama."
"Bagaimana PKL ini kita harus support karena mereka itu pencahariannya memang tidak pasti dan yang kemudian kita harus dukung terkait relokasi yang sudah akang lakukan," beber Yudha.
Mendengar pemaparan Yudha, Kang Dedi menyebut bahwa apa yang dirasakan PKL di Plered itu adalah dampak dari ego mereka yang termakan isu politik saat menolak tawarannya untuk direlokasi ke Pasar Citeko.
Saat itu, kata Kang Dedi, saat dia merelokasi para PKL di Plered memang digoyang isu politik jelang Pilkada oleh lawan politiknya.
"Akhirnya setelah sekarang dunia politiknya reda, orang mengerti saya kan teman-teman juga sekarang kebingungan.
Dagang disitu melanggar, dagang di Pasar Citeko malu," kata Kang Dedi.
Kang Dedi menuturkan, saat ini dia sudah berkoordinasi dengan kepala Pasar Citeko untuk mempersiapkan ruko yang masih kosong untuk para PKL dari Plered berjualan di sana.
"Jadi semua orang harus bisa menata kehidupannya. Kalau PKL dimana aja penempatannya orang gabakal banyak yang datang," papar Kang Dedi.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Viral Usai Debat Dedi Mulyadi, Yudha Mahasiswa 'Artinya' Akui Banyak Dihujat: Efeknya Besar Sekali