TRIBUNWOW.COM - Danu memang disebut-sebut sebagai saksi penting dalam kasus pembunuhan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu yang terjadi di Subang, Jawa Barat.
Statusnya sebagai saksi membuat Youtuber Heri Susanto yang kerap mengawal kasus Subang mengatakan bahwa Danu merupakan saksi yang perlu dijaga.
"Saya membawa seseorang yang memang pada saat ini, sangat harus dijaga ya," katanya dalam kanal Youtube miliknya Heri Susanto, Sabtu (20/11/2021).
Baca juga: Ramaikan Isu Adanya Saksi Terakhir Kasus Subang, Kades Jalancagak Minta Maaf, Begini Katanya
Baca juga: Kasus Subang, Danu Temukan 2 Bukti Penting di Kamar Mandi TKP, Gunting dan Pisau Terandam di Air
Pasalnya, beberapa waktu lalu, Danu banyak memberikan keterangan baru yang bisa dibilang cukup kontroversial.
Di antaranya adalah ketika Danu memberi kesaksian bahwa dirinya diminta masuk TKP kasus Subang oleh banpol sehari setelah jasad korban ditemukan atau pada Kamis (19/8/2021).
Ia yang saat itu mengira bahwa banpol itu adalah polisi, akhirnya menuruti apa yang diperintahkan banpol itu.
Bukan hanya masuk, Danu juga diminta untuk menguras bak mandi yang ada di dalam TKP.
Baca juga: Soal Saksi Terakhir Kasus Subang yang Diperiksa, Danu dan Yoris Tak Dapat Panggilan, lalu Siapa?
Hingga kini, banpol yang disebut-sebut Danu itu masih menjadi misteri karena pihak kepolisian menganggap bahwa banpol itu tidak ada.
Selain itu, Danu juga sempat diperiksa bolak-balik di kantor polisi selama seminggu penuh dikurangi dua hari di akhir pekan.
"Harus dijaga agar segera kasus di Jalancagak ini, para saksi bisa memberikan keterangannya, sehingga bisa memberikan petunjuk. supaya kasus ini dapat terungkap," katanya.
Heri menyampaikan hal itu saat sedang berada di mobil bersama Danu.
Dalam video yang diunggahnya itu, Danu terlihat mengenakan baju berwarna merah dan duduk sendirian di bangku belakang mobil.
Heri menyebut bahwa akan mengajak Danu untuk acara makan bersama.
Ia juga mengajak Danu jalan-jalan agar Danu bisa sedikit melupakan masalahnya di kasus Subang.
"Terutama Danu nih, yang menurut saya orang seperti Danu yang bisa dikatakan masih muda yah, masih terlalu dini untuk menghadapi musibah yang menimpanya," katanya.
Menurut Heri untuk berperan seperti Danu dibutuhkan mental yang luar biasa.
Karena, kata dia, bahkan untuk orang dewasa juga pasti akan merasa stres dalam kasus berkepanjangan yang dihadapinya itu.
"Kita manusiawi lah, namanya manusia itu terkadang ada aja persoalan," ujarnya.
Sebagai informasi, kasus ini bermula sejak jasad kedua korban yaitu Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) ditemukan di rumahnya di Desa Jalancagak, Subang, Jawa Barat pada Rabu (18/8/2021).
Sejak itu, kasus ini belum terungkap dan belum diketahui siapa yang menjadi pelaku pembunuhan tersebut.
Tim gabungan juga sudah dikerahkan mulai dari Polda Jawa Barat, Polda Metro Jaya, dan Bareskrim Polri menyatakan membantu penyelidikan kasus ini.
Kronologi penemuan jasad dimulai ketika suami Tuti, Yosef diketahui merupakan orang pertama yang datang ke TKP dan menemukan rumahnya sudah dalam keadaan berantakan dan berceceran darah.
Dia kemudian melaporkan ke polisi di Mapolsek Jalancagak karena mengira ada perampokan di rumahnya.
Selain menghubungi polisi, diketahui dia juga menghubungi anaknya, Yoris, dan kakak Tuti, Ida (mamah Danu).
Polisi kemudian menemukan jasad tersebut bertumpuk di dalam bagasi sebuah mobil yang terparkir di TKP.
Hanya ponsel Amalia yang diketahui hilang dan hingga kini tidak diketahui keberadaannya.
Akses masuk ke rumah TKP juga tidak ada tanda-tanda kerusakan, karena itu disimpulkan bahwa ada dugaan bahwa pelakunya adalah orang dekat korban.
Terakhir, polisi menyebut setidaknya sudah 55 CCTV dan 55 orang diperiksa sebagai saksi.
Bahkan sejumlah saksi diperiksa hingga belasan kali dan ada saksi yang diperiksa dengan menggunakan alat tes kebohongan.
Simak keterangan Heri sejak menit ke-15:
(Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)
Baca Artikel Terkait Pembunuhan di Subang Lainnya