TRIBUNWOW.COM - Yosef, kembali buka suara terkait kasus pembunuhan yang menewaskan istri dan anaknya, Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23), yang ditemukan tewas di rumanya di Subang, Jawa Barat.
Namun, bukannya menanggapi pernyataan anaknya, Yoris terkait benda yang diambil dari TKP kasus Subang dan dan soal yayasan.
Yosef dalam kesempatan ini menyampaikan harapannya jelang 100 hari penyelidikan kasus Subang.
Baca juga: Yosef Beberkan Harapannya soal Kasus Subang, Sebut Ingin Cepat Terungkap sebelum Peringatan 100 Hari
Baca juga: Kades Indra Bocorkan Update Kasus Pembunuhan Subang soal Saksi: Saya Juga agak Kaget
"Ya bismillah, saya terus berdoa kepada yang maha kuasa agar kasus ini segera terungkap," ucap Yosef, Kamis (18/11/2021), dikutip dari Tribun Jabar.
Meski berulang kali menyampaikan ingin kasus ini terungkap sebelum hari ke-100, namun, dirinya mengatakan bahwa tetap percaya kepada pihak kepolisian.
Menurut kuasa hukumnya, kini Yosef sudah lelah dan energi baik moril dan materilnya sudah banyak terkuras karena kasus ini.
"Saya 100 persen percaya kepada pihak kepolisian, tunggu saja cuman saya berharap secepatnya, sebelum 100 hari kalau bisa," katanya.
Dalam kesempatan ini, Yosef juga tidak menanggapi pernyataan Yoris yang mengatakan bahwa Yosef masuk TKP Kasus Subang dan mengambil barang di TKP.
Yoris juga mempertanyakan sikap Yosef yang ingin mengambil alih yayasan.
Sebagai informasi, kasus ini bermula sejak jasad kedua korban yaitu Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) ditemukan di rumahnya di Desa Jalancagak, Subang, Jawa Barat pada Rabu (18/8/2021).
Baca juga: Yoris Sebut Ada yang Ingin Kuasai Yayasan Keluarga Korban Kasus Subang, Pengacara Siap Pertahankan
Sejak itu, kasus ini belum terungkap dan belum diketahui siapa yang menjadi pelaku pembunuhan tersebut.
Tim gabungan juga sudah dikerahkan mulai dari Polda Jawa Barat, Polda Metro Jaya, dan Bareskrim Polri menyatakan membantu penyelidikan kasus ini.
Terakhir, polisi menyebut setidaknya sudah 55 CCTV dan 55 orang diperiksa sebagai saksi.
Bahkan sejumlah saksi diperiksa hingga belasan kali dan ada saksi yang diperiksa dengan menggunakan alat tes kebohongan.
Yoris Sebut Yosef Masuk TKP
Yoris masih bersikukuh menyatakan bahwa Yosef masuk ke TKP kasus pembunuhan Tuti Suhartini (55) dan Amalis Mustika Ratu (23) di Subang, Jawa Barat.
Tak hanya masuk ke rumah, Yosef juga disebut mengambil sesuatu selain kucing dan paket milik Amalia dari sana.
Ia juga menyatakan bahwa apa yang disampaikan pihak Yosef dalam klarifikasinya tidak lengkap.
Melalui, pengacaranya, Achmad Taufan Soedirjo, ia kembali menjelaskan kejadian saat Yosef masuk TKP pada Kamis (19/8/2021) atau sehari setelah jasad korban ditemukan.
"Di mana Pak Yosef dan Pak Mul (adik Yosef) untuk memasuki TKP, kami ikuti, banyak konten yang menurut kami perlu diluruskan," katanya dalam kanal Youtube Misteri Mbak Suci, Selasa (16/11/2021).
Meski kasus sudah berjalan selama tiga bulan, namun Yoris baru menyampaikan hal ini kepada penyidik beberapa hari ke belakang.
Hal itu ada kaitannya dengan polemik Danu karena diminta oknum banpol yang dikiranya polisi, masuk TKP kasus Subang di hari yang sama dengan Yosef.
Karena itu, pihak Yosef meminta agar Danu dijadikan tersangka karena telah menerobos garis polisi dan berkemungkinan merusak TKP.
Setelah itu ramai, Yoris kemudian melaporkan Yosef untuk hal yang sama kepada penyidik.
Namun pihak Yosef sudah banyak menyampaikan klarifikasi dan mengatakan bahwa mereka diminta penyidik dan tidak berada di dalam TKP.
Kini, Yoris juga menyampaikan kronologi versi dirinya.
"19 Agustus Pak Yoris diminta ke Polsek untuk diambil keterangan, dan keterangan itu selesai sekitar jam 4, pada saat selesai diambil keterangan, Pak Yoris diminta ikut Pak Yosef dan Pak Mul untuk mengambil mobil Yaris, yang pada saat itu katanya tidak dikunci," kata Achmad Taufan.
Selain itu, polisi pun ikut mendampingi mereka ke TKP, misalnya, Arif keponakan Pak Yosef yang merupakan seorang polisi di Polres Subang.
"Di TKP sudah ada Pak Rizwan (polisi di Polsek) dan Kanit Taryono (Polres Subang)," jelasnya.
Kedua orang inilah yang disebut Yoris meminta agar memindahkan mobil Yaris dari TKP karena dikhawatirkan hilang.
Sebagai informasi, Yosef mengaku tidak bisa mengendarai mobil sehingga mobil diminta untuk dibawa oleh Yoris.
Selain itu, Yoris juga diminta untuk mengamankan paket milik Amalia yang baru tiba di TKP.
"Semua orang berada di garasi, Yoris duduk di kursi merah plastik bersama Pak Arif, dan ada petugas yang masuk membawa kucing, dan tepat kucing milik Amel," katanya.
Setelah kucing dibawa keluar, Yoris mengatakan bahwa Yosef sempat ingin masuk ke TKP kasus Subang dan dicegah oleh adiknya, Mulyana.
Mulyana meminta agar Yosef menunggu saja di luar bersama dengan yang lainnya.
"Tapi Pak Yosef memaksa masuk seperti ingin mengambil suatu barang di TKP saat itu," kata Achmad menjelaskan.
"Yoris melihat dan sangat yakin bahwa Yosef dan Pak Mul masuk TKP."
Tidak lama, Yosef dan Pak Mul keluar dari pintu belakang dan para petugas juga keluar dari pintu depan membawa kucing milik Amel, tempat kucing, dan makanan," katanya.
Tidak hanya itu, Yoris mengatakan bahwa Yosef mengambil pul golf dari dalam TKP.
"Pul golf itu diambil Yosef dan diserahkan ke Yoris, dimasukkan ke tas Yoris, saat itu Yoris dengan polosnya menerima pemberian Pak Yosef tanpa kecurigaan apapun," katanya.
Kini, pul golf juga sudah diberikan kepada polisi tepatnya kepada tim inafis Polres Subang.
Pul golf ini lah yang tidak disampaikan Yosef dalam klarifikasinya.
Terlebih Yoris mengatakan bahwa saat Yosef dan Mulyana masuk ke TKP pihak polisi yang ada di sana tidak ada yang tahu.
"Karena mereka nyelonong saja," ujarnya,
Yoris pun mengungkap gelagat aneh dari Yosef ketika ia pulang dari TKP.
"Kayak orang kesambet, menyebut-nyebut nama Amel terus setelah dari TKP," ujarnya.
Setelah dari TKP, mereka kemudian pergi ke tempat adik Tuti, Lilis dan beristirahat di sana.
Saat itu Yosef juga masih menunjukkan gelagat aneh yang disebut Yoris seperti orang kesambet.
"Lilis dan istri (Yoris) juga ikut mendengar dan melihat Pak Yosef sakit di kepala sambil tiduran dan memeluk angin, dan menyebut-nyebut nama Amel," jelasnya.
Kemudian, Yosef pun menanyakan di mana pul golf yang tadi diserahkan kepada Yoris, namun ia keburu dipanggil oleh Mulyana dan diajak pergi.
"Mengajak Yosef ke gurunya untuk disembuhkan," ujarnya.
Yoris dalam keterangannya yang dibacakan oleh Achmad juga menyampaikan bila pada saat itu Mulyana meminta agar mobil tersebut diamankan ke suatu daerah.
Hal ini juga pernah disampaikan kepada penyidik karena adanya kecurigaan dari keluarga Yoris.
Yoris juga menyampaikan kepada Kapolres Subang bahwa ia pernah diminta oleh anggotanya untuk mengambil mobil Yaris yang ada di TKP.
Saat itu, Kapolres Subang disebut kaget mendengar kabar tersebut.
"Jadi teman-teman ini merupakan kejadian yang dialami oleh klien kita, dan kejanggalan kami kenapa, mobil dan barang-barang yang ada di TKP diminta dibawa dulu oleh Yoris, sehingga ini yang menurut kami kejanggalan," katanya.
Yoris Pertanyakan soal Yayasan
Masih dalam kesempatan yang sama, Achmad juga mempertanyakan pernyataan pengacara Yosef yang mengatakan Yosef akan kembali menjalankan yayasan keluarga korban kasus Subang, padahal Yoris adalah ketuanya.
Yoris melakui kuasa hukumnya bahkan, menyebut ada yang ingin mengambil alih yayasan dan menggulingkannya dari jabatannya.
"Kami mohon dan kami ingatkan kepada pihak-pihak jangan terburu-buru memberi opini apalagi ada niatan pengambilalihan yayasan atau menguasai yayasan dengan alasan pendidikan, dan lain-lain, kami tahu, kami sudah selidiki, tujuan sebenarnya apa pun kami sudah paham," katanya.
Yoris diketahui sempat tidak aktif sejak Tuti dan Amalia ditemukan tewas pada Rabu (18/8/2021), atau sekitar tiga bulan yang lalu.
Saat itu, ketika ditanya soal yayasan, ia menyebut tidak mengetahui ke depannya akan seperti apa dan mengatakan memiliki keinginan untuk alih profesi.
Namun, kini Yoris disebut akan kembali menjalankan yayasan sesuai dengan prosedur.
"Apalagi Pak Yoris ini adalah ketua yang sangat bertanggung jawab atas berjalannya pendidikan di SMA tersebut, sehingga bahwa sekolah ini juga akan segera diaktifkan dengan cara-cara dan prosedur administrasi yang benar," jelasnya.
Untuk itu, Achmad menekankan agar tidak ada pihak yang berniat untuk mengambil alih yayasan dengan alasan pendidikan di yayasan itu.
Karena, meski sudah tiga bulan tidak aktif, yayasan itu juga masih disebut berjalan dengan baik.
Achmad juga memandang wajar bila Yoris tidak aktif selama proses penyelidikan kasus Subang atau tiga bulan ke belakang.
"Di sini Yoris tidak menjalakan yayasan karena yang menjadi objek tempat kejadian perkara pembunuhan ini adalah yayasan itu sendiri, yang terbunuh ini yang menjadi korban adalah pengurus yayasan," jelasnya.
Memang seperti diketahui, Tuti merupakan bendahara yayasan dan Amalia adalah sekretaris yayasan.
Karena itu pihak Yoris berharap agar polisi bisa segera menyelesaikan kasus ini karena telah menjadi acuan bagi Yoris dalam menjalankan yayasan.
"Karena menjadi acuan saudara Yoris adalah pelaku segera ditetapkan sebagai tersangka sehingga yayasan bisa kembali dijalankan, dan sekolah bisa berjalan," ujarnya.
Pernyataan Achmad bisa disimak sejak menit awal:
(Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)
Baca Artikel Terkait Pembunuhan di Subang Lainnya
Sebagian artikel ini diolah dari Tribun Jabar yang berjudul Yosef Berharap Kasus Subang Terungkap Sebelum Peringatan 100 Hari Meninggalnya Tuti dan Amalia